Bali Pastikan Kesiapan Personel dan Peralatan Tangani Bencana Alam
›
Bali Pastikan Kesiapan...
Iklan
Bali Pastikan Kesiapan Personel dan Peralatan Tangani Bencana Alam
Kepolisian Daerah Bali, Sabtu (4/1/2020), menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam. Apel siaga juga diikuti berbagai instasi terkait kebencanaan termasuk penyiapan perlengkapan penanganan kebencanaan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Kepolisian Daerah Bali, Sabtu (4/1/2020), menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam di Lapangan Iptu S Soetardjo Brigade Mobil Polda Bali, Tohpati, Denpasar. Apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam bertujuan untuk memastikan kesiapan personel, peralatan, dan koordinasi antarinstansi.
Apel siaga juga diikuti jajaran Kodam IX/Udayana; Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar; Badan SAR Nasional Kantor SAR Denpasar; Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali; dan Pemprov Bali. Pimpinan Kodam IX/Udayana diwakili Wakil Asisten Operasi Letnan Kolonel Inf Yudi Gumilar.
Kepala Biro Operasi Polda Bali Komisaris Besar Djoko Prihadi mengatakan, bencana alam tidak hanya berdampak terhadap rusaknya fasilitas dan harta benda ataupun jatuhnya korban jiwa, tetapi juga berdampak terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Terkait hal itu, Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose memerintahkan agar jajaran Polda Bali menyiapkan diri dan peralatan guna menanggulangi bencana alam yang mungkin melanda Bali.
”Kami berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi terkait, termasuk BMKG, Basarnas, BPBD, dan pemerintah daerah untuk memetakan potensi bencana dan juga menyiapkan personel dan peralatan. Apel kesiagaan ini juga digelar di polres jajaran Polda Bali secara serentak hari ini,” kata Djoko.
Kepala Polda Bali dalam amanat yang dibacakan Djoko menyebutkan, perlu kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana alam, misalnya, banjir, angin kencang, dan tanah longsor pada musim hujan. Puncak musim hujan di Bali diperkirakan terjadi antara Januari dan Februari.
Puncak musim hujan di Bali diperkirakan terjadi antara Januari dan Februari.
”Tugas polisi melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban atau bencana,” kata Djoko. Oleh karena itu, Polri bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instasi terkait menanggulangi bencana alam dan meminimalkan dampak bencana alam yang terjadi.
Dalam apel tersebut disiapkan pula kendaraan, dapur umum, peralatan SAR, hingga helikopter dari Direktorat Polisi Perairan Polda Bali. Djoko mengatakan, Mako Brimob Polda Bali juga disiapkan menjadi pos siaga penanggulangan bencana alam dan Polda Bali berkoordinasi dengan pos terpadu BPBD Bali.
Kepala Bidang Data dan Informasi Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman mengatakan, Bali sudah memasuki musim hujan meskipun hujan belum merata di wilayah Bali. Sebagian wilayah Bali, terutama Bali sisi selatan dan Bali tengah, sudah turun hujan, sedangkan bagian ujung utara dan ujung selatan Bali belum hujan. ”Wilayah hujan belum merata di Bali,” kata Iman.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemprov Bali Dewa Made Indra menyatakan, Pemprov Bali sudah menyurati pemkab dan pemkot di Bali agar menyiagakan jajaran BPBD di daerah menghadapi bencana alam. Pemda sudah memiliki peta potensi bencana alam sehingga diharapkan sudah menempatkan personel dan peralatan di daerah-daerah rawan bencana banjir maupun tanah longsor. ”Sistem peringatan dini juga disiapkan,” kata Indra.