JAKARTA, KOMPAS - Uji coba hari pertama pembatasan kendaraan berdasar plat nomor ganjil-genap kendaraan di tiga pintu tol di ruas Tol Jakarta-Bogor-Ciawi dan Tol Jakarta-Tangerang, Senin (16/4), masih diwarnai ketidaktahuan pengguna mobil. Uji coba digelar dua minggu sebelum diterapkan penuh awal Mei 2018.
Ketiga pintu tol itu adalah Pintu Tol Cibubur 2 serta Pintu Tol Tangerang 2 dan Kunciran 2 di Tol Jakarta-Tangerang arah Jakarta. Setiap harinya, tercatat 10.280 kendaraan di pintu Cibubur 2, sedangkan di pintu Kunciran 2 dan Tangerang 2 dilalui lebih dari 7.000 kendaraan.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, paket kebijakan itu didasarkan evaluasi kebijakan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. “Di Japek (Jakarta-Cikampek) positif, maka bergerak ke sini,” kata Bambang ditemui di jalan akses tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (16/4/2018) pagi.
Evaluasi mingguan kebijakan di Tol Jakarta-Cikampek menunjukkan penurunan volume lalu lintas 36 persen pada Pintu Tol Bekasi Barat 1, 2, dan Pintu Tol Bekasi Timur pukul 06.00-09.00 (Kompas, 19/3/2018)
Kali ini, dua kebijakan diterapkan di ruas Tol Jagorawi menuju Jakarta pukul 06.00-09.00 WIB setiap hari kerja. Demikian pula di Tol Jakarta-Tangerang.
Pertama, pembatasan berdasar ganjil-genap nomor polisi kendaraan. Kedua, pengadaan lajur khusus angkutan umum bus.
Kemarin pagi, di Pintu Tol Kunciran II, Tangerang, pukul 06.00-09.00, tak kurang dari 100 kendaraan pribadi bernomor ganjil hendak melintas. Polisi dan petugas Kementerian Perhubungan mengarahkan ke jalur Sutera, Serpong, dan Tangerang.
Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal (Pol) Royke Lumowa yang turut meninjau uji coba ganjil-genap di Ruas Tol Jakarta-Tangerang mengatakan, lalu lintas sedikit terhambat karena masih banyak pengemudi yang bertanya kepada petugas sebelum masuk jalur Tol Kunciran II. Antrean terpanjang hingga 20 kendaraan disebabkan proses sosialisasi itu.
”Hari pertama ini, kami juga berusaha agar petugas yang menyosialisasi sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur),” ujar Royke. Seiring berlakunya ganjil genap di beberapa ruas tol, terdapat beberapa alternatif, yaitu mengalihkan rute perjalanan, berangkat lebih pagi atau siang, dan menggunakan angkutan umum.
Kepolisian juga telah menyosialisasikan kepada angkutan barang yang tidak boleh melintas pada pemberlakuan ganjil-genap sejak di pintu Tol Balaraja. Sosialisasi juga dilakukan sejak di Merak dan Serang, Banten.
Di Cibubur 2, kepadatan juga terjadi di titik pemilahan kendaraan jelang pintu tol. Titik pemilahan itu di ruas jalan akses tol di depan Cibubur Junction.
Sebelum masuk Pintu Tol Cibubur 2, kendaraan plat ganjil dialihkan ke kiri menuju Jalan Karya Bakti ke Jalan Raya Bogor. Kendaraan di sisi kanan dialihkan belok kanan, berputar melalui jembatan akses tol Jagorawi-Jalan Buperta menuju Jalan Jambore dan Jalan Raya Bogor.
“Masyarakat bisa beralih ke arah arteri atau masuk dari pintu tol lain. Bisa juga mengubah waktu berangkat atau bergeser ke kendaraan umum,” kata Kepala Bagian Operasi Korlantas Polri Komisaris Besar Benyamin.
Rasio kepadatan
Direktur Prasarana BPTJ Risal Wasal mengatakan, kebijakan ganjil genap diharapkan mengurangi rasio perbandingan volume dan kapasitas (V/C ratio) ruas Tol Jagorawi menjadi 0.7–0.8. Saat ini, V/C rationya pada jam sibuk mencapai 1,2 yang berarti volume arus kendaraan melebihi daya tampung ruas jalan.
Dengan berkurangnya kepadatan pada ruas tol itu, kecepatan rata-rata diharap naik. “Kalau bisa 40-60 km per jam, kami sudah bersyukur. Sekarang 10-15 km per jam di jam sibuk,” ucapnya.
Di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, optimistis dengan uji coba di Tol Jagorawi dan Tol Tangerang. Selama ini, tak ada jalur khusus angkutan umum di jalur itu.
“Kalau saya kasih jalur khusus di situ akan produktif. Kalau banyak (armadanya), membuat orang pindah dari mobil pribadi ke bus,” tuturnya.
Saat ini disiapkan 17 bus dari Mal Alam Sutera Tangerang ke beberapa tempat di Jakarta yang berangkat setiap 30 menit. Untuk jalur Cibubur-Jakarta disiapkan armada dari Metland Transyogi ke Blok M dan Mangga Dua. Armada bus siap ditambah. “Sekarang ini sosialisasi sambil uji coba,” kata Budi.
Namun hingga kemarin, lajur khusus bus yang menjadi semacam insentif bagi warga yang beralih menggunakan kendaraan umum, belum selesai disiapkan. Mita (31), penumpang bus transjakarta jurusan Cibubur-Cawang mengatakan, kendaraan pribadi masih bercampur lajur bus. Bus juga tak selalu di lajur paling kiri, yang diperuntukkan bus.
Kepala Sub Direktorat Manajemen Lalu Lintas BPTJ Hananto Prakoso mengatakan, penanda lajur khusus bus baru dipasang dari Bogor sampai Cibubur,” kata dia. Tanda khusus itu akan dilengkapi sebelum ada peraturan menteri pehubungan.
Khusus Jakarta
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menjelaskan, pihaknya mendapat permintaan BPTJ agar menambah waktu pelaksanaan program ganjil genap di wilayah Jakarta.
"Kami diminta membuat pengaturan kembali terkait waktu lampu lalu lintas berhubungan dengan pintu keluar ke tol," ujar Andri. BPTJ juga menyarankan waktu pelaksanaan ganjil genap di DKI ditambah.
"Kami akan koordinasi dulu dengan pihak Dirlantas Polda Metro Jaya. Usulan ini sekiranya bisa dibahas dalam forum lalu lintas dengan mengundang BPTJ," ujar dia. Di Jakarta, ganjil genap dilaksanakan sejak Juli 2016 di ruas MH Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto, dan sebagian HR Rasuna Said.