LRT Kejar Waktu Beroperasi Saat Asian Games, Agustus 2018
Oleh
HELENA F NABABAN, IRENE SARWINDANINGRUM, DD06
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Gerbong rangkaian kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta tiba di Jakarta dari Korea Selatan sejak Jumat (14/4) pukul 15.30. LRT Jakarta kemungkinan besar akan mengoperasikan dua hingga tiga set kereta selama Asian Games 2018 bulan Agustus mendatang.
Dua kereta (satu set) yang sudah tiba diangkut truk menuju Stasiun Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (15/4) malam. "Langsung dirangkai di jalurnya," kata Proyek Manager Rolling Stock LRT Jakarta Aditya Kesuma Negara di Jakarta, kemarin.
Saat ini, jalur LRT telah siap di Stasiun Kelapa Gading. Namun, fisik stasiun belum selesai.
Sebelumnya, Jumat lalu, Satya Heragandhi, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pemilik proyek LRT Jakarta, di terminal kendaraan PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Tanjung Priok menjelaskan, sesuai penugasan pemerintah, Jakpro membangun fase 1 LRT Jakarta dari Kelapa Gading ke Rawamangun. Dibangun dari dana APBD DKI Jakarta, fase 1 sepanjang 5,8 kilometer itu ditujukan untuk kepentingan Asian Games, selain untuk mendukung program pemerintah mendorong penggunaan angkutan umum.
Untuk tahap awal dengan jalur yang masih sejauh 5,8 km, Jakpro memesan 16 kereta (8 set) kepada Hyundai Rottem Korea Selatan.
Kemampuan produksi kereta, lanjut Satya, kereta ringan LRT diproduksi dalam 24–30 bulan. Untuk LRT Jakarta bisa dalam 14 bulan, karena Hyundai sedang memproduksi prototipe kereta yang dipesan Jakpro.
“Sesuai kontrak, seharusnya kereta tiba di Jakarta akhir April 2018. Namun, ternyata bisa dipercepat tiba di pertengahan April ini,” kata Satya.
Dengan diangkut kapal Turandot, kapal berbendera Singapura, dua kereta LRT menempuh waktu 20 hari untuk sampai Tanjung Priok, Jakarta. Dari Korea Selatan, kapal singgah di Shanghai, China, lalu Malaysia dan Singapura, baru melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
Pengiriman dipercepat
Seiring percepatan pengiriman itu, lanjut Satya, pihak Jakpro juga terus bernegosiasi dengan pihak Hyundai Rottem agar bisa mempercepat pengiriman kereta-kereta berikutnya. Dengan begitu, saat gelaran Asian Games 2018, seluruh kereta yang dipesan sudah tiba di Jakarta.
“Untuk Asian Games, kemungkinan dua atau tiga set kereta akan dioperasikan untuk melayani angkutan,” ujar Satya. Sebelumnya, kereta-kereta LRT itu hanya baru ujicoba saat Asian Games, belum bisa digunakan melayani penumpang.
Allan Tandiono, Direktur Proyek LRT Jakarta menjelaskan, setelah kedua kereta tiba di Jakarta, kedua kereta itu dibawa ke trek LRT di Kelapa Gading. Kedua kereta itu akan diangkat ke trek utama untuk digabungkan.
“Jadi untuk kereta LRT ada tiga bogie. Masing-masing kereta sudah memiliki bogie. Namun, untuk bisa mendapatkan fleksibilitas gerakan, kedua kereta akan digandengkan oleh satu bogie di tengah atau disebut articulated trailer bogie sehingga dua kereta akan memiliki tiga bogie,” urai Allan.
Masih di trek utama, setelah dua kereta disambungkan, maka akan dilakukan pengujian-pengujian atas kereta. “Sebelum dikirim, kereta sudah dites di pabrik. Begitu tiba, masih harus dites lagi untuk memastikan fungsi-fungsi kereta tetap baik. Mulai sistem pengereman, kecepatan, serta fungsi lainnya,” ujar Allan.
Pengujian kereta di pabriknya hingga di Jakarta, selalu diawasi konsultan Jakpro dari Inggris, Mott MacDonald. Pihak Kementerian Perhubungan juga selalu mengikuti pengujian.
Sambil menyelesaikan konstruksi, kata Allan, kereta-kereta itu akan ditempatkan di trek utama di depan mal Kelapa Gading. “Di sana ada tiga trek yang bisa menampung kereta. Juni 2018 seluruh pekerjaan konstruksi, termasuk depo, dijadwalkan rampung sehingga kereta bisa ditempatkan di depo,” kata dia.
Sebagai kereta ringan, LRT berperan sebagai pengumpan, baik bagi Trans Jakarta ataupun Massed Rapid Transit. Di Stasiun Rawamangun dibangun agar terintegrasi bus Trans Jakarta koridor 4, sehingga penumpang LRT bisa melanjutkan perjalanan dengan Trans Jakarta melalui koridor 4 atau sebaliknya.
Dari sisi kemampuan angkut, kapasitas per gerbong (kereta) LRT 135 penumpang. Jadi, dalam satu set kereta (dua gerbong) bisa menampung 270 penumpang. Sebagai pembanding, setiap gerbong kereta komuter (KRL) menampung hampir 300 orang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, kedatangan LRT menandai era baru transportasi massal umum diJakarta. Moda transportasi berbasis rel itu diharap mendorong warga meninggalkan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Uji coba
Humas PT Jakpro Harto Pratama mengatakan, sesampainya dua kereta di Stasiun Kelapa Gading, menurut rencana akan langsung dirangkai. Kemudian, kereta akan menunggu proses pemasangan listrik dan persinyalan di jalur LRT. Langkah itu akan dilakukan sebelum proses uji coba pada awal Mei 2018.
”Nantinya, setelah proses selesai semua, kami akan tes running untuk mencoba trek dan kereta, awal Mei,” katanya.
Menurut rencana, Jakpro akan melakukan uji coba sepanjang 5,8 km. Uji coba itu akan dilakukan tanpa penumpang. LRT akan melalui enam stasiun, yaitu Depo Kelapa Gading, Mal Kelapa Gading, Kelapa Gading Boulevard, Pulo Mas, Pacuan Kuda (Equestrian), dan Velodrome.
Uji coba itu bagian dari persiapan pengoperasian, Agustus 2018. PT Jakpro terus mengejar waktu.