DEPOK, KOMPAS - Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga diharapkan bisa berfungsi sosial. Selain memperkuat keimanan, optimisme bisa dibangun, kegiatan yang mendorong kemajuan ekonomi umat juga bisa diadakan.
Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla mengingatkan fungsi masjid ini dalam peletakan batu pertama Masjid At-Thohir, Cimanggis, Depok, Sabtu (31/3) sore. Dalam acara yang sama, diresmikan pula Jalan Mochamad Thohir.
Hadir dalam acara tersebut Erick Thohir dan Garibaldi Thohir, putra almarhum Mochamad Teddy Thohir yang namanya diabadikan di masjid tersebut. Selain itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofjan Djalil mendampingi Wapres.
“Masjid, selain tempat ibadah, tetapi juga harus menjadi tempat sosial, bisa memakmurkan masyarakatnya,” tutur Kalla dalam sambutannya.
Apalagi, masjid ini dibangun sebagai bakti Erick Thohir dan Garibaldi kepada ayah mereka yang menurut Wapres Kalla sangat pekerja keras, optimistis, dan selalu gembira. Diharapkan, masjid tersebut bisa menyejahterakan umat sekitar baik secara rohani dan ekonomi. Untuk generasi muda, masjid bisa menjadi tulang punggung Islam moderat di Indonesia dan menjadi pemersatu bangsa.
Seusai acara, Wapres Kalla menjelaskan, fungsi sosial itu bisa dilakukan dengan topik-topik dakwah yang tak melulu terkait akhirat. Namun, dakwah bisa disesuaikan dengan konteks kekinian, kemajuan yang ada saat ini, dan tujuan dunia.
Masjid At-Thohir, kata Erick, akan dibangun serbaputih. Sebab, almarhum ayahnya memaknai putih sebagai suci. Diharapkan, Masjid At-Thohir menjadi cahaya kedamaian, kerukunan, kesejahteraan, dan syiar Islam terus terpancar.
Pembangunan masjid seperti yang dilakukan kakak beradik Thohir ini, menurut Kalla, semakin menunjukkan motivasi masyarakat Indonesia yang kuat untuk membangun, mengelola, dan memanfaatkan masjid secara bersama-sama.
“Memang di dunia ini hanya dua negara yang masjidnya sebagian besar dibangun oleh masyarakat, dikelola masyarakat, dan dimanfaatkan masyarakat, yaitu Indonesia dan Pakistan. Kalau di Malaysia misalnya, semua masjid dibangun dan dikelola negara,” tutur Kalla.
Oleh karenanya, kegiatan-kegiatan di masjid adalah upaya masyarakat bersama baik untuk inisiatif dan pemanfaatannya.