Berbagi Kisah Inspiratif dan Semangat Positif lewat Blog
Oleh
DD16
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Uni Eropa mengajak penulis blog untuk menyebarkan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi tersebut di Indonesia. Hal itu bertujuan untuk menampilkan sisi kemanusiaan dan semangat positif kepada masyarakat dunia.
Uni Eropa menginisasi program bernama Faces2Hearts dengan tujuan memberikan pengalaman kepada penulis blog secara internasional untuk berkeliling di proyek-proyek organisasi tersebut dan berbagi kisah inspiratif melalui blog.
Ada empat anak muda terpilih untuk mengikuti program tersebut. Mereka adalah Lauren Chan, Ellie Tommasi, Ariel Contreas, dan Jean Luc Habimana. Mereka berkeliling ke tiga benua dalam waktu sekitar lima bulan.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusallam Vincent Guerrend, Selasa (27/3/2018), di Jakarta, mengatakan, program ini bertujuan untuk mengompilasi cerita dari berbagai belahan dunia yang dapat memberikan perubahan positif.
Indonesia menjadi salah satu tempat tujuan dari program itu. Lauren Chan, penulis blog asal kanada, adalah anak muda yang berkesempatan mengunjungi proyek-proyek Uni Eropa di Indonesia melalui program itu.
Adapun proyek-proyek yang ada di Indonesia itu mengangkat isu tentang inklusivitas perempuan dan anak-anak dengan disabilitas, pendidikan, pariwisata, dan pembangunan ekonomi lokal. Lokasi proyek itu ada di Jawa dan Nusa Tenggara Timur. Lauren mengunjungi tempat-tempat proyek tersebut mulai dari 9-26 Maret.
Lauren mengatakan, ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dari perjalanannya dalam waktu lebih dari dua minggu itu. Ia menganggap, apa yang ditemuinya dalam proyek-proyek Uni Eropa itu menginspirasinya dan membuatnya makin semangat dalam menjalani hidup.
“Pengalaman menyentuh ini harus dibagikan. Ini semua berbicara tentang kemanusiaan. Dari manusia dan untuk manusia itu lagi,” ujar Lauren. “Tujuannya tidak muluk, hanya memberi semangat orang lewat kisah inspiratif. Selain itu, kita juga harus memahami manusia dengan berbagai latar belakangnya.”
Pengalaman paling berkesan bagi Lauren adalah saat dia menemui seorang penyandang disabilitas bernama Dewi, ketika berkunjung ke Yogyakarta.
“Dengan keterbatasannya, dia tetap bersemangat menjalani hidup. Meski ada kekurangan dia tidak mengeluh dan menyerah,” kata Lauren.
“Saya harap cerita saya tentang dia, bisa menginspirasi orang lain. Kita harusnya merasa lebih bersyukur dan mau terus berusaha. Sebab, Dewi dengan segala kekurangan yang dia miliki, dia tetap berjuang,” tambah Lauren.
Kisah-kisah yang ditulis oleh Lauren itu diunggah di faces2hearts.eu, situs resmi dari program tersebut. Terkait hal itu, Guerend mengharapkan agar pembaca membagikan kisah-kisah yang ditulis Lauren melalui media sosial.
“Dalam perjalanannya yang kurang lebih dua minggu, Lauren menceritakan pengalamannya dengan sangat indah. Inisiatif ini menampilkan sisi kemanusiaan dari kerjasama kami di Indonesia dan cerita tentang perubahan yang positif di komunitas lokal,” tutur Guerend.