SBY dan Zulkifli Hasan Dijadwalkan Bertemu, Bahas Poros Ketiga
JAKARTA, KOMPAS – Wacana pembentukan poros ketiga dalam Pemilu Presiden 2019 mulai dibahas secara resmi pekan ini. Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dijadwalkan akan menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (20/3), tetapi Partai Kebangkitan Bangsa menilai poros alternatif sulit terwujud.
Ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/3), Zulkifli mengatakan, dirinya telah melakukan komunikasi dengan Yudhoyono untuk bertemu secara empat mata guna membicarakan kontestasi politik pada 2019. Pertemuan dengan Yudhoyono, lanjut Zulkifli, merupakan salah satu pertemuan yang telah diagendakan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan seluruh pimpinan partai politik (parpol) terkait pemilu presiden.
“Selama ini belum ada pertemuan, sehingga rencananya saya akan bertemu Pak SBY, Selasa. Kami akan menghimpun semua saran terkait Pilpres,” ujar Zulkifli, Senin.
Seperti diketahui, hingga Maret 2018, terdapat lima parpol yang telah memutuskan untuk mendukung pencalonan kembali Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Kelima partai itu ialah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Kemudian, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera dapat dipastikan akan mendorong kembali Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subinato sebagai calon presiden.
Atas dasar itu, hanya menyisakan tiga parpol, yaitu Partai Demokrat, PAN, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang belum menentukan arah dukungan pada Pilpres 2019. Andai berkoalisi, ketiga partai dapat memenuhi 20 persen ambang batas untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden.
Meskipun pembentukan poros pendukung di luar Jokowi dan Prabowo butuh keajaiban, ia menekankan, PAN akan mendorong kompetisi pada Pilpres 2019 berkualitas dan rasional. Zulkifli berharap Pilpres 2019 tidak menjadi ajang untuk saling meruncingkan perbedaan, misalnya kubu nasionalis dengan religius serta pendukung pemerintah dengan oposisi.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo, mengatakan, pihaknya masih memiliki waktu cukup panjang untuk membahas arah dukungan Partai Demokrat pada Pilpres 2019. Ia memastikan, Yudhoyono akan melakukan bertemuan dengan ketua umum PAN dan PKB.
“Pertemuan itu bertujuan untuk menyamakan persepsi,” kata Roy.
Menurut Roy, pembentukan poros ketiga bukan wacana yang mustahil. Wacana pembentukan poros ketiga, tambahnya, masih memiliki peluang yang sama dengan mendukung poros Jokowi atau Prabowo.
Terkait sinyal dukungan ke Jokowi pada rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat, 10-11 Maret lalu, Roy menekankan, Yudhoyono selalu memerintahkan kader Partai Demokrat untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga 2019. “Kalau (bergabung koalisi Jokowi) itu baik, kenapa tidak? Tetapi, kami juga belum menutup segala kemungkinan, termasuk hadirnya poros ketiga,” tuturnya.
Lebih nyaman
Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding menuturkan, pembentukan poros ketiga sulit karena hanya menyisakan tiga parpol yang belum menentukan arah dukungan pada Pilpres 2019. Dari ketiga partai itu, Karding mengungkapkan, Partai Demokrat sudah mengajukan proposal kerja sama dengan Presiden Jokowi pada rapimnas lalu, sedangkan PKB cenderung akan mendukung kembali Jokowi.
“Pemangku kebijakan PKB, yang terdiri dari Nahdlatul Ulama, para kyai, dan pengurus partai lebih nyaman dan cenderung ke Pak Jokowi,” kata Karding.
Untuk memutuskan dukungan pada Pilpres mendatang, Karding mengungkapkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tengah melaksanakan safari politik di Pulau Jawa hingga dua pekan mendatang. Langkah itu untuk menghimpun aspirasi dari pengurus partai di daerah dan masyarakat.