Atlet yang Menjadi Ratu Poker
Sikap ngotot Molly hasil didikan keras sang ayah, Larry Bloom (Kevin Costner), yang juga seorang dosen psikologi dan terapis. Molly diam-diam juga iri kepada kedua adiknya. Dengan prestasinya di ski yang sebenarnya menjadikan Molly bukan sebagai anak biasa, tetapi tetap saja di rumah ia dipandang kalah berprestasi dibandingkan kedua adiknya. Adik laki-laki Molly adalah juara dunia ski, sedangkan adik satunya sangat pintar di bidang akademis.
Semakin bertambah usia, Molly sering melawan perkataan sang ayah. Termasuk ketika ia diminta segera melanjutkan pendidikan ke sekolah hukum usai gagal di Olimpiade. Molly justru pindah ke Los Angeles karena berniat cuti setahun sebelum masuk kuliah. Konsekuensinya, ia harus cari uang sendiri dengan menjadi pelayan bar dan akhirnya bertemu Dean Keith (Jeremy Keith), pengembang properti yang hampir bangkrut dan kemudian beralih ke bisnis poker. Dari Dean-lah Molly mengenal bisnis judi ini. Tugas Molly membantu Dean menyelenggarakan permainan poker yang melibatkan kalangan atas, mulai dari pengusaha, atlet, hingga artis ternama.
Cerdas
Molly yang cerdas dengan cepat mempelajari seluk-beluk permainan poker dan bisnisnya. Dean mulai iri dengan Molly yang mendapat tip besar dari para pemain. Dean yang semakin gerah karena Molly terlihat sangat lihai mengelola bisnis, akhirnya memecat Molly. Perempuan ini kemudian pindah ke New York dan merintis bisnis pokernya sendiri yang ia selenggarakan di beberapa hotel mewah. Dengan cepat, namanya dikenal di kalangan atas pejudi poker. Sejumlah artis ternama, menjadi langganan judi poker Molly.
Bisnis Molly dibantu oleh Player X, seorang artis ternama yang dulu langganan permainan poker Dean. Player X menarik para pemain langganan Dean untuk pindah ke permainan poker Molly. Molly juga merekrut sejumlah karyawan dan memanfaatkan jasa marketing para perempuan di klub untuk menarik pemain-pemain baru. Bisnis poker Molly aman dari jangkauan hukum karena ia tidak melibatkan bisnis narkoba, prostitusi, dan kekerasan dalam penagihan pembayaran kepada pemain. Namun, Molly harus menanggung kerugian besar karena sejumlah pemain yang masih berutang padanya. Dalam kehidupan pribadinya, Molly juga mengalami ketergantungan narkoba untuk menjaga dirinya tetap segar dan terjaga hampir setiap malam, demi mengawal permainan poker yang baru selesai dini hari.
Hingga suatu hari, Molly disergap FBI. Ia diduga menerima aliran uang seorang pemainnya yang ternyata menggelar bisnis ponzi dan merugikan orang banyak. Ia pun harus menghadapi persidangan. Tuduhan terhadap Molly bertambah berat karena ia dicurigai terlibat kegiatan mafia Rusia mengingat beberapa pemainnya adalah anggota mafia tersebut. Molly kemudian didampingi Charlie Jaffey (Idris Elba), pengacara bersih yang semula enggan membantunya. Proses persidangan Molly berakhir mengejutkan.
Elba beradu akting dengan bagus bersama Chastain. Film ini menghibur sekaligus memuaskan dahaga bagi penyuka permainan akting berkarakter. Molly's Game adalah debut Aaron Sorkin sebagai sutradara yang semula dikenal sebagai penulis naskah film. Film ini mendapat dua nominasi dalam penghargaan Golden Globe (2018) untuk kategori aktris dan naskah terbaik serta sebuah nominasi untuk penghargaan Academy (2018) untuk naskah adaptasi terbaik yang dikerjakan Sorkin.
Bersiaplah untuk ritme cepat film yang berdurasi 140 menit ini. Cerita kilas balik Molly masa kecil atau ketika menjadi ratu poker dikisahkan linier dengan kisah sekarang, mulai dari Molly mencari pengacara hingga menghadapi persidangan. Durasi yang lama agaknya merupakan usaha untuk mengadaptasi buku Molly's Game setebal 272 halaman. Narasi oleh Molly sebagai tokoh utama yang dilanjutkan dengan gambar visual menjadi cara penyampaian yang membuat penonton penasaran dengan kelanjutan cerita. Semuanya diramu dalam irama yang cepat dan akting yang intens.
Molly's Game tidak hanya bertutur tentang kisah seorang atlet yang bermetamorfosis menjadi ratu poker. Melainkan juga tentang perjalanan seseorang memahami dirinya. Sikap Molly yang tidak mudah menyerah diasah oleh kehidupannya sebagai atlet di bawah asuhan keras ayahnya. Sikapnya yang pembangkang juga disumbang oleh rasa kecewanya terhadap sang ayah. Dari sini kita bisa belajar, pola asuh dan pendidikan di rumah menentukan karakter anak-anak kelak. Molly's Game bisa menjadi refleksi yang baik untuk meneliti diri dan relasi dengan orang terdekat.
(SRI REJEKI)