MAKASSAR, KOMPAS — Presiden Joko Wododo tiba-tiba meminta maaf kepada para hadirin yang memenuhi Baruga AP Pettrarani di Kampus Universitas Hasanuddin, Kamis (15/2) sore.
Presiden hadir dalam acara tersebut untuk membuka Konferensi Forum Rektor Se-Indonesia (FRI) ke-14 dan pertemuan tahunan ke-20.
”Sejak pagi hingga sebelum tiba di Unhas, saya keliling ke Kabupaten Gowa dan Takalar. Hampir di sepanjang perjalanan dan acara, hujan turun dengan deras dan baju saya basah. Saya akhirnya ganti baju. Setelah sampai di sini, saya diberi tahu bahwa sebagian besar yang hadir mengenakan batik dan saya pakai jas. Saya ternyata salah kostum. Maaf karena saya jadi lain sendiri pakaiannya di pertemuan ini,” kata Presiden.
Kalimat pembuka sebelum resmi membuka Konferensi FRI ini sontak disambut tawa hadirin dan langsung bertepuk tangan.
Saat itu Presiden Jokowi mengenakan setelan jas hitam dengan dalaman kemeja putih dan dasi merah marun. Dalam kunjungan di Gowa dan Takalar, Presiden mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Sebelumnya, saat memberi sambutan sebagai tuan rumah, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Palubuhu mengatakan terkesan dengan kunjungan Joko Widodo ke Unhas tahun 2013.
”Saat itu Bapak datang ke kampus kami untuk memberi kuliah umum. Kami semua terkesan dengan kesederhanaan bapak dengan kemeja putih dan bahkan meminta kuliah umum dilakukan di tepi danau Unhas agar lebih banyak yang bisa ikut. Kini Bapak datang tetap dengan kesedehanaan dan bersahaja,” kata Dwia.
Saat mengatakan hal tersebut, layar besar di panggung menampilkan foto Presiden bersama rektor Unhas (waktu itu) Idrus Paturusi dan Dwia masih menjabat wakil rektor.
Ketiganya duduk di tepi danau dan tertawa lepas. Dalam foto tersebut, Joko Widodo mengenakan kemeja putih.
Sementara itu, saat memberi sambutan, Presiden menantang pihak pengelola perguruan tinggi di Indonesia berkompetisi dengan menghadirkan kompetitor.
”Saya ditanya soal rencana perguruan tinggi asing masuk ke Indonesia. Saya bilang tanya para rektor biar mereka membahas dan menentukan. Tetapi, saya ingin mengingatkan bahwa saat ini dunia terus berubah dan perkembangan kian melesat. Hanya kehadiran kompetitor yang akan membuat kita mampu bersaing dan maju. Ada banyak peluang dan sukses yang bisa diraih dengan hadirnya kompetitor,” kata Presiden.
Presiden menantang pihak pengelola perguruan tinggi di Indonesia berkompetisi dengan menghadirkan kompetitor.
Pembukaan FRI di Unhas adalah rangkaian kegiatan terakhir Presiden dalam kunjungannya di Makassar. Tiba di Makassar pada Rabu malam, sejak Kamis pagi Presiden yang didampingi Ibu Negara antara lain berkunjung ke Gowa dan Takalar. Selain menyerahkan bantuan sosial, Presiden juga menyerahkan sertifikat tanah.