BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, pengamanan di sejumlah obyek vital di Provinsi Lampung diperketat. Aparat Kepolisian Polda Lampung mengerahkan sekitar 1.500 personel untuk berjaga di sejumlah titik.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan, sejumlah obyek vital yang akan diperketat penjagaannya adalah Pelabuhan Bakauheni, Bandara Radin Inten II, dan Terminal Rajabasa. Selain itu, aparat juga akan berjaga di sejumlah pusat keramaian, antara lain gereja, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata.
”Kami akan mengoptimalkan patroli di titik-titik rawan kemacetan dan kriminalitas. Penjagaan di sejumlah obyek vital dan pusat keramaian juga akan diperketat,” katanya, Senin (18/12), di Bandar Lampung.
Untuk memperketat pengamanan, polisi akan mendirikan posko penjagaan di sejumlah titik. Petugas juga menyiapkan alat pemindai logam untuk memeriksa barang bawaan pemudik. Ini dilakukan untuk antisipasi penyalahgunaan senjata tajam, bahan peledak, dan penyelundupan narkoba.
Selain memperbanyak jumlah personel, aparat juga akan melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik yang diprediksi akan macet. Rekayasa lalu lintas dilakukan dengan sistem buka-tutup jalur.
Sejumlah titik rawan macet di jalan lintas tengah Sumatera, antara lain di pintu keluar Pelabuhan Bakauheni, Tempat Hiburan Rakyat Pantai Pasir Putih, Bandara Radin Inten II, persimpangan Pantai Merak Belatung, dan Jembatan Tegineneng. Titik mecet lainya adalah Pasar Natar dan Pasar Bandar Jaya.
Sulis menambahkan, Polda Lampung juga mengantisipasi penyelundupan narkoba yang memanfaatkan kepadatan saat libur Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, aparat akan melakukan pemeriksaan 24 jam di pintu masuk dan keluar Pelabuhan Bakauheni dan Bandara Radin Inten II.
Listik aman
Selain kemananan transportasi, persiapan jelang masa mudik Natal dan Tahun Baru juga dilakukan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Lampung. PLN memastikan, saat ini, sistem kelistrikan di Lampung dalam kondisi prima dan tidak kekurangan daya.
General Manager PLN Distribusi Lampung Julita Indah menjelaskan, saat ini surplus listrik di Lampung sebesar 34,4 MW atau sekitar 3,6 persen dari total daya yang alirkan sebesar 976,6 MW. Daya itu dipasok dari pembangkit di Lampung sebesar 646,6 MW. Adapun 330 MW sisanya ditransfer dari Sumatera Selatan. Beban Puncak listrik di Lampung 942,2 MW.
”Titik kerawanan gangguan listrik terjadi di Kabupaten Pesisir Barat dan Lampung Barat karena daerah itu rawan longsor dan pohon tumbang,” katanya.
Untuk itu, PLN menyiagakan 1.139 petugas di 85 posko yang tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru. ”Masyarakat yang membutuhkan bantuan petugas dapat melapor melalui telepon. Petugas PLN akan datang ke lokasi,” katanya.
Selain untuk memastikan pelayanan tetap berjalan, petugas juga melakukan sosialisasi agar masyarakat mematikan listrik di rumahnya saat hendak pergi ke luar kota. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kebakaran akibat korsleting.