BEIJING, SABTU Penantian Maria Sharapova selama setahun lebih untuk tampil di arena Grand Slam 2017, sejak Australia Terbuka 2016, dihentikan Anastasija Sevastova pada babak keempat Amerika Serikat Terbuka, Agustus. Pada pertemuan kedua sekitar sebulan kemudian, di Beijing, China, Sharapova membalas kekalahan itu meski banyak melakukan kesalahan.
Sharapova harus bermain selama 3 jam 5 menit hanya untuk memastikan melaju ke babak kedua. Dia mengalahkan Sevastova, 7-6 (3), 5-7, 7-6 (7), di Pusat Tenis Nasional Beijing, Sabtu (30/9). Pada babak kedua, Sharapova akan berhadapan dengan pemenang Jennifer Brady (AS) melawan Ekaterina Makarova (Rusia). Pertandingan babak pertama kedua petenis tersebut berlangsung Minggu ini.
Laga Sharapova versus Sevastova yang berlangsung di stadion yang digunakan untuk Olimpiade 2008 ini menarik perhatian sekitar 10.000 penonton di lapangan utama. Sharapova mengandalkan pukulan keras, sementara aksi Sevastova lebih variatif. Selain pukulan dari baseline, Sevastova beberapa kali meraih poin melalui drop shot ke dekat net, tak terjangkau Sharapova.
Meski punya pukulan lebih keras, termasuk dalam servis, , Sharapova banyak membuat kesalahan. Sepuluh di antaranya berupa double fault (kesalahan ganda saat servis). Itu membuatnya kehilangan set kedua meski telah unggul 3-1. Sevastova pun menyamakan skor menjadi 4-4, lalu merebut set ini.
Double fault pula yang menunda kemenangan petenis Rusia itu ketika dia mendapat kesempatan serving for the match pada gim ke-10 set ketiga saat unggul 5-4. Sharapova, bahkan, dua kali membukukan double fault pada gim ini hingga Sevastova merebut servisnya.
Setelah mempertahankan servis pada gim ke-11, Sevastova berbalik unggul 6-5 karena merebut empat gim beruntun. Sharapova akhirnya memenangi pertandingan melalui tie-break pada match poin keempat.
Saat bertemu pada babak keempat di AS Terbuka, kedua petenis ini juga bermain sangat ketat. Sevastova menang 5-7, 6-4, 6-2.
Penampilan di AS Terbuka tersebut menjadi penampilan pertama Sharapova dalam Grand Slam setelah menjalani skors 15 bulan karena doping yang dilakukan di Australia Terbuka, Januari 2016. Dia melewatkan Perancis Terbuka (karena tak mendapat wild card) dan Wimbledon karena cedera. AS Terbuka pun menjadi Grand Slam pertama sejak Australia Terbuka 2016.
WTA Beijing menjadi salah satu dari empat turnamen Premier Mandatory, level tertinggi dalam turnamen yang dikelola asosiasi untuk petenis profesional putri itu. Tiga turnamen lain berlangsung di Indian Wells dan Miami (AS) pada Maret dan di Madrid (Spanyol) bulan Mei.
Pada pertandingan lain, mantan petenis nomor satu dunia Angelique Kerber (Jerman) juga bertemu petenis yang menjadi lawannya pada babak pertama AS Terbuka, Naomi Osaka (Jepang). Pertemuan yang dimenangi Kerber, 6-2, 7-5, ini, bahkan, menjadi pertemuan ketiga dalam sebulan di antara kedua petenis.
Osaka, yang baru berusia 19 tahun, membuat kejutan ketika menyingkirkan Kerber, yang berstatus juara bertahan, pada babak pertama AS Terbuka di New York, tepat sebulan lalu. Dua pekan setelah itu, Kerber membalasnya ketika mereka bertemu, juga pada babak pertama, saat Osaka tampil di hadapan pendukungnya di Tokyo, Jepang.
Dalam pertandingan di Beijing, sebanyak 27 winner tak cukup mengantarkan Osaka ke babak kedua karena dia membuat 39 unforced error, lebih dari dua kali lipat dari 15 kesalahan yang dibuat Kerber. (afp/iya)