SURABAYA, KOMPAS — Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (10/8/2017), secara resmi telah membuka Program Studi Program Profesi Insinyur. Peresmian prodi tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbanyak tenaga insinyur Indonesia yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki etika profesi serta kualifikasi sesuai standar sertifikasi.
Ketua Pelaksana Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Budi Suswanto menuturkan, PSPPI ITS merupakan bentuk pemenuhan mandat dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada 40 perguruan tinggi untuk menyelenggarakan Program Profesi Insinyur. Rencana pembuatan prodi itu sudah dicanangkan sejak April 2016.
Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia Rudianto Handojo mengungkapkan, dari 40 perguruan tinggi di Indonesia yang diberi mandat, ITS, yang saat ini memiliki 20 dosen bergelar insinyur profesional madya (IPM) merupakan perguruan tinggi keempat yang meresmikan PSPPI. Sebelumnya, Institut Pertanian Bogor, Universitas Muslim Indonesia Makassar, dan Universitas Sumatera Utara telah meresmikan PSPPI.
Dalam sambutannya, Rudianto menyatakan harapan dia agar prodi tersebut dapat menarik minat sarjana teknik di Indonesia untuk bergabung melanjutkan pendidikan. ”Dengan demikian, akan lahir insinyur yang berkompeten dan dapat membantu memenuhi kebutuhan percepatan infrastruktur serta industri di Indonesia,” ujarnya.
Budi meminta alumni dan kepala departemen di ITS untuk menyosialisasikan PPSPI agar semua peserta yang bergelar sarjana teknik dapat meraih gelar insinyur dengan dua skema program yang ditawarkan, yaitu program reguler dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
”Setelah mereka lulus mendapat gelar Ir, kami juga akan langsung mendaftarkan mereka menjadi anggota Persatuan Insinyur Indonesia serta melakukan proses sertifikasi insinyur profesional,” ujar Budi.