JAMBI, KOMPAS — Selama hampir sepekan, delapan titik api yang tumbuh sejak akhir pekan lalu masih bertahan menyebar pada tiga kabupaten di Provinsi Jambi. Upaya pemadaman darat sejauh ini belum maksimal.
Delapan titik panas yang terdeteksi melalui Satelit Terra Aqua, dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen, tersebar di Kabupaten Tebo 4 titik, Kabupaten Batanghari 3 titik, dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 1 titik.
Dari hasil cek lapangan (groundcheck), sebagian besar titik panas dipastikan sebagai kebakaran. Pembakar lahan bahkan telah ditahan aparat Kepolisian Resor Tebo. Titik panas di Kabupaten Batanghari juga telah dicek berupa api. Upaya pemadaman sempat dilakukan melalui udara dengan bantuan Heli Bell 214B.
”Sebaran titik panasnya masih sama dengan data hari-hari sebelumnya,” kata Kurnianingsih, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Thaha, Jambi, Rabu (26/7). Itu mengindikasikan kebakaran masih bertahan.
Namun, upaya pemadaman lewat jalur darat masih minim. Tim Manggala Agni Daerah Operasi Bungo-Tebo Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi, misalnya, belum melaksanakan pemadaman selama pekan ini.
Menurut Patricio, Kepala Daop Bungo-Tebo BKSDA Jambi, pihaknya baru mengikuti rapat koordinasi dengan tim satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Selasa lalu dan dilanjutkan dengan mengadakan simulasi penanganan karhutla di markas Polres Tebo. ”Sepekan ini, kami masih berkoordinasi dengan tim satgas karhutla,” katanya.
Pemadaman darat di lapangan juga belum berjalan karena pihaknya belum mendapat laporan apa pun soal kebakaran hutan. ”Kami belum menerima laporannya. Kalau ada, akan kami cek lapangan,” jelasnya.