MAROS, KOMPAS — Presiden Joko Widodo pada Kamis (13/7) pagi meresmikan Pasar Rakyat Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pasar seluas lebih kurang 1 hektar itu diperuntukkan bagi perdagang lama tanpa dipungut biaya.
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di pasar rakyat yang terletak di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru, sekitar pukul 08.00 WIT. Turut serta dalam rombongan Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Setibanya di pasar, Presiden langsung menyapa dan menyalami penduduk dan pedagang yang telah lama menunggu. Presiden, Ibu Iriana, Mensesneg, dan Gubernur Sulsel kemudian menyaksikan pengguntingan pita yang dilakukan oleh salah seorang pedagang. Pengguntingan pita itu menandai peresmian Pasar Rakyat Maros Baru.
Presiden beserta rombongan kemudian berkeliling pasar kering yang berada di bagian depan. Tidak lupa, Presiden dan Ibu Iriana menyapa pedagang yang baru pertama menempati bangunan pasar.
Munjillah, salah seorang pedagang, menuturkan, pasar tersebut merupakan bangunan baru. ”Ini hari pertama menempati kios,” tutur perempuan yang sehari-hari berjualan kosmetik tersebut.
Sebelumnya, pasar tersebut hanya berupa tanah lapang dengan lapak-lapak semipermanen. Namun, saat ini pasar sudah berupa bangunan permanen lengkap dengan kios untuk berjualan. Pedagang mengaku senang karena bisa berjualan di tempat yang lebih rapi dan bersih.
Pasar Rakyat Maros Baru memiliki 44 kios, 98 kios kecil, 56 lapak kering, dan 40 lapak basah. Pasar itu juga dilengkapi dengan mushala, toilet, ruang menyusui, dan ruang merokok.