logo Kompas.id
Lain-lainBlora
Iklan

Blora

Oleh
Ninuk Mardiana Pambudy
· 6 menit baca

Blora dan nama itu segera mengingatkan pada hutan jati. Tanahnya yang berkapur dan iklimnya yang termasuk kering mendorong pemerintah kolonial menanam pohon yang kayunya bernilai ekonomi tinggi itu.Melalui deretan pohon jati yang tegak teratur menjelang senja membangkitkan imajinasi tentang apa saja yang ada di dalam hutan tersebut saat gelap semakin merayap. Tak tersedia lampu jalan sehingga sorot lampu mobil dan serpihan cahaya bulan seperempat saja yang menemani.Banyak mitos di Blora, termasuk cerita berbau mistis menyelimuti tegakan jati-jati Blora. Salah satunya dari hutan jati di Todanan. Cerita ini menyebar dari mulut ke mulut dan akan diceritakan kepada orang yang baru pertama kali berkunjung ke Todanan.Sekitar empat tahun lalu, sebuah bus umum dan satu truk pengangkut semen yang berjalan pada malam hari melalui jalan utama membelah hutan jati entah bagaimana bisa berada di tengah tegakan jati tanpa mengusik pohon-pohon yang ada. Semua penumpang terlelap sampai keesokan paginya mereka terkejut. Sopir tak dapat menjelaskan mengapa bus yang dia kemudikan berada di antara tegakan jati. Bus dan truk akhirnya bisa keluar dari hutan jati dengan bantuan penduduk. Beberapa pohon terpaksa ditebang. Jati mengisi sekitar 48 persen luas Kabupaten Blora yang seluas 1.820,588 kilometer persegi. Meski demikian, jati belum memberi kemakmuran masyarakat setempat. Hutan tanaman ini berada di lahan kelolaan Perum Perhutani dan masyarakat dilarang menyentuh hutan jati yang sebagian difungsikan juga untuk menjaga serapan air hujan dan mencegah longsor. "Penduduk miskin umumnya tinggal di sekitar hutan jati. Kami sudah berkomunikasi dengan Perhutani untuk izin membuat jalan membelah hutan jati. Kami juga tengah merintis kerja sama mengembangkan wisata di hutan jati," jelas Wakil Bupati Blora Arief Rohman. Masalah pencurian kayu jati menjadikan Perhutani berhati-hati membuka akses ke hutan. Kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur itu dapat dicapai dari Jakarta dengan pesawat terbang, mendarat di Semarang, dilanjutkan perjalanan darat sekitar tiga jam. Pilihan perjalanan bisa lewat jalur utara melalui Kabupaten Pati atau melalui jalur tengah melewati Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Alternatif lain melalui Surabaya, disambung perjalanan darat 4-5 jam. Pilihan lain adalah menggunakan kereta api cepat dan turun di Cepu yang berada di sisi timur Kabupaten Blora. Blora menyimpan sejumlah situs sejarah. Situs di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, merupakan pusat Kadipaten Jipang, tempat Adipati Arya Jipang atau Arya Penangsang. Kadipaten ini dulu berada di bawah Kesultanan Demak. Kita tahu dari pelajaran sejarah betapa berdarahnya perebutan kekuasaan antara Jipang, Demak, dan Pajang pada pertengahan abad ke-15. Bekas kadipaten tersebut kini menjadi tanah persawahan rakyat, tetapi cerita tentang Arya Jipang tetap hidup dan ditandai oleh petilasan Kadipaten Jipang. Tentu saja tidak boleh dilewatkan rumah kelahiran penulis tetralogi Pulau Buru, Pramoedya Ananta Toer, di Jalan Sumbawa, Kota Blora. Adik Pram, Soesilo Toer (80), kini menjaga perpustakaan itu. Kamis, 29 Juni 14.00 Opor NgloramPerjalanan dari kota Blora menuju Cepu melalui jalan provinsi yang membelah hutan jati. Tujuannya adalah warung lontong opor "Pak Pangat" di Desa Ngloram. Santan dan ayam kampung membuat opor ini terasa gurih dan uniknya tetap ringan. Penanda lain adalah pedas cabai rawit kuning utuh dan memasaknya yang memakai kayu bakar. Jangan lupa memesan tempat sebelum datang atau akan ditolak.16.30 Wisata EdukasiSebanyak 215 sumur minyak tua di Desa Ledok, Kecamatan Sambong, berada di kawasan hutan lindung kelolaan Perhutani. Sebagian sumur itu dioperasikan oleh koperasi milik rakyat dan badan usaha milik desa dengan izin Pertamina. Memasuki kawasan ini perlu izin khusus. Rakyat menambang memakai pipa panjang yang ujungnya berfungsi mirip timba, dimasukkan ke dalam sumur, katup penutup terbuka, minyak menyembur ke atas, lalu dialirkan ke lubang penampung. Adapun sumur yang dioperasikan perusahaan swasta bekerja sama operasi dengan Pertamina menggunakan pompa angguk yang bekerja 24 jam. Ketua Badan Permusyawaratan Desa Ledok, Suntoro (66), menjelaskan, yang pertama menemukan minyak adalah Pangeran Jati Kusumo pada abad ke-16 saat mencari pusaka milik Kesultanan Pajang yang hilang. Ketika hendak shalat Maghrib dia menancapkan tongkat ke tanah dan saat tongkat dicabut keluar cairan minyak. "Sumur" ini menjadi petunjuk pemerintah kolonial Belanda ada minyak mentah di Ledok. Pada 1870, Belanda menggali sumur pertamanya dan pada 2004 warga menimba kembali sumur yang sudah ditutup itu.18.00 Desa Adat Sedulur SikepPerkampungan masyarakat adat Samin atau Sedulur Sikep, Dukuh Blimbing, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, berpenghuni 600 keluarga sangat bersih. Jalan desa berupa bata conblock, jarak antarrumah lebar, dan letaknya teratur. Kandang kambing dan sapi tidak mengeluarkan bau tak sedap kotoran. Di sana bisa belajar membatik. Coraknya khas bergaya naïf mengambil bentuk hewan dan tumbuhan dalam warna cerah di atas latar hitam. Tinggal bersama penduduk sambil belajar kearifan lokal adalah daya tarik desa ini.Ketua Peguyuban Kerukunan Sedulur Sikep di Indonesia Pramugi Prawiro Wijoyo (60) dengan sudut pandang berbasis kearifan lokal akan menjawab semua pertanyaan kritis.20.00 Sate BloraSate ayam dan sapi "Pak Daman" di Jalan Sindoro, kota Blora, dianggap sebagai sate Blora yang orisinal. Pak Daman membuka warung makannya 26 tahun lalu dan sejak enam tahun terakhir dikelola putrinya, Mutia (32). Yang unik, makan sate di Blora tidak dihitung berdasarkan porsi, tetapi dari berapa tusuk sate yang kita habiskan. Di sini kejujuran konsumen diuji.Jumat, 30 Juni10.00 Goa TerawangGoa Terawang di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, berada di kawasan hutan jati milik Perhutani. Goa batuan karst ini mendapatkan namanya karena cahaya matahari masuk melalui beberapa lubang di langit-langitnya, menghasilkan cahaya dan memberi kesan menerawang. Waktu paling baik datang ke goa ini adalah pukul 09.00-pukul 10.00 dan pukul 15.00-pukul 16.00. Goa yang terbentuk dari batuan kapur selama jutaan tahun itu memiliki enam ruang yang ujungnya buntu. Goa ini menjadi favorit para fotografer yang berburu obyek foto khas.Kompleks goa seluas 13 hektar dikelilingi pohon jati tua, termasuk yang berusia 102 tahun. Keliling batang jati itu sekitar empat pelukan tangan orang dewasa. Sayang, fasilitas di obyek wisata ini belum memadai, terutama jalan setapak di dalam goa yang berupa tanah basah dan licin.12.00 Perpustakaan PramoedyaPerpustakaan Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa (Pataba) di Kota Blora menyimpan koleksi buku, sebagian dalam bahasa Rusia; foto; dan beberapa benda milik Pramoedya serta Koesalah Soebagyo dan Soesilo, adik-adik Pram. Bukubuku ditumpuk seadanya di meja dan rak di ruang utama. Buku-buku karya dan koleksi Pram disimpan di lemari di ruang dalam disusun seadanya. Selalu saja ada yang datang untuk mempelajari karya Pram. Soesilo Toer meninggali Rumah Pataba. Doktor lulusan Rusia itu juga menulis buku, di antaranya tentang Pram dan keluarga Toer. "Pram menulis tetratologi, saya membuat pentalogi," kata Soes. Dia ingin hidup lebih lama dari usia yang dicapai Pram yang meninggal pada usia 81 tahun lebih hampir tiga bulan.13.15 Soto BloraSoto klethuk "Pak Galo" di Jalan Sindoro, kota Blora, mendapat namanya dari taburan irisan singkong yang digoreng kering. Saat menyantap soto berbahan ayam kampung di gerai yang disebut sebagai perintis soto klethuk dan tergigit kepingan singkong goreng itu, akan keluar bunyi kletuk-kletuk. Blora masih akan mengandalkan perekonomiannya dari pertanian seperti selama ini. Sebagai daerah yang sudah ada dalam percaturan sejarah kekuasaan menjadi Indonesia sejak abad ke-15, Blora sangat kaya potensi wisata. Pariwisata yang fasilitas pendukungnya sedang terus dikembangkan suatu saat diharapkan akan menghapus kemiskinan dari Blora.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000