HAMBURG, KOMPAS — Hari pertama kunjungan kerja Presiden Joko Widodo dimulai dengan jadwal yang padat. Jumat (7/7) pagi, sebelum sesi Konferensi Tingkat Tinggi G-20, Presiden melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull yang dilanjutkan pertemuan bilateral dengan PM Belanda Mark Rutte.
Pertemuan bilateral pertama diselenggarakan pukul 08.30 waktu setempat. Adapun pertemuan bilateral dengan Belanda dilakukan setengah jam kemudian. Kedua pertemuan ini dilangsungkan di Hotel Steigenberger, Hamburg, Jerman.
Pertemuan dengan Australia diharapkan bisa memuluskan jalan untuk menuntaskan kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-Australia. Kerja sama ini ditarget rampung pada akhir 2017. Pertemuan bilateral ini sekaligus menjadi ajang kedua pemimpin negara untuk menegaskan kembali komitmen kerja sama supaya semua bisa terealisasi akhir tahun ini.
”Indonesia optimistis (soal ini). Tadi saya bicara dengan Pak Mendag sebelum berpisah di Ankara (Turki),” ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi Kamis malam setiba di Hamburg.
Untuk pertemuan bilateral dengan Australia, Presiden Joko Widodo menjemput PM Turnbull dari lobi Hotel Steigenberger. Kemudian keduanya bersama naik ke lantai satu, lokasi ruang pertemuan.
Kedua pemimpin negara tampil serasi. Baik Presiden Joko Widodo maupun PM Turnbull mengenakan setelan jas warna biru.
Dalam pertemuan bilateral dengan Belanda, menurut Menlu, Pemerintah Indonesia akan menjaga dan meningkatkan kerja sama ekonomi terutama di perdagangan, investasi, dan pariwisata. Belanda memang salah satu mitra penting Indonesia dalam bidang ekonomi. PM Rutte juga baru memenangi pemilu pada 15 Maret 2017 dan masih menyusun pemerintahan baru di Belanda. Oleh karena itu, pertemuan bilateral dinilai penting.
Tak hanya itu, pembahasan kerja sama ekonomi ini pun tak lepas dari negosiasi terkait kesepakatan kerja sama ekonomi komprehensif Uni Eropa-Indonesia (EU-CEPA). (NINA SUSILO, dari Hamburg, Jerman)