73 Titik Pelintasan Kereta Tanpa Palang Pintu di Gresik-Lamongan
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·2 menit baca
LAMONGAN, KOMPAS — Di wilayah Kabupaten Gresik dan Lamongan, Jawa Timur, ada 73 titik pelintasan kereta api tanpa palang pintu. Di Gresik, terdapat 17 titik, antara lain di Hendrosari, Kecamatan Menganti; Setrohadi, Tumapel, dan Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan.
Di Lamongan, dari 59 titik pelintasan, hanya tiga titik yang berpalang pintu, yakni di depan Makodim Lamongan 0812, sebelah barat Terminal Lamongan, dan pelintasan dekat Pasar Babat. Selebihnya, sebanyak 56 titik pelintasan tanpa palang pintu.
Dari 56 titik tersebut, delapan pelintasan dijaga petugas dinas perhubungan. Selebihnya tanpa penjaga, tetapi selama arus mudik dan arus balik Lebaran akan diupayakan ada penjaga dari wilayah setempat secara swadaya.
Kami jemput bola dengan berkoordinasi dengan kepala desa agar menyiapkan petugas di pelintasan kereta secara swadaya.
Kepala Kepolisian Resor Lamongan Ajun Komisaris Besar Judha Nusa Putra, Selasa (20/6), menegaskan, semua pelintasan kereta api selama arus mudik dan balik Lebaran akan dijaga petugas. Polisi sudah mengantisipasi kemacetan di pelintasan kereta api dan jalan nasional dengan menyiapkan pos pelayanan dan langkah antisipasi untuk mengurai kemacetan.
Untuk mengatasi masalah pelintasan kereta yang tak berpalang dan tidak dijaga petugas, polisi akan berkoordinasi dengan pemerintahan desa setempat. ”Kami jemput bola dengan berkoordinasi dengan kepala desa agar menyiapkan petugas di pelintasan kereta secara swadaya,” kata Judha.
Bupati Lamongan Fadeli berharap aparat dan masyarakat waspada, serta bersama aparat keamanan menjaga situasi agar tetap kondusif. Semua bentuk kerawanan harus diantisipasi dan dideteksi sejak dini. ”Patroli di titik rawan harus ditingkatkan, termasuk di terminal, pelabuhan, dan permukiman yang ditinggalkan pemilik rumah. Pusat perbelanjaan, lokasi wisata, bank, dan anjungan tunai mandiri perlu perhatian khusus,” kata Fadeli.
Dinas Perhubungan Gresik juga memantau khusus pelabuhan untuk memantau arus mudik dan arus balik warga Bawean. Perhatian lain diberikan pada 17 pelintasan kereta tanpa palang pintu. Kepala Dinas Perhubungan Gresik Andhy Hendro Wijaya mengatakan, titik pelintasan berpalang pintu hanya terdapat di perempatan Duduksampeyan dekat pasar dan Jalan Raya Cerme. Selebihnya tidak berpalang pintu.
Selama berlangsung arus mudik dan arus balik, titik tanpa palang pintu dijaga petugas, terutama tiga titik rawan di Tumapel, Tambakrejo, dan Setrohadi, Kecamatan Duduksampeyan. Pemasangan palang pintu yang diusulkan sejak 2014 belum terealisasi. Adapun usulan pembangunan jalan layang (flyover) di Jalan Raya Cerme sejak 2015 hingga kini juga belum disetujui Kementerian Perhubungan.