Jelang Nyepi, Umat Hindu di Denpasar Ikuti Tawur Agung
Oleh
Cokorda Yudistira
·2 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
NYEPI - Umat Hindu di Bali mengikuti upacara dan persembahyangan Tawur Agung Kesanga yang digelar satu hari sebelum Hari Nyepi. Di Kota Denpasar, Tawur Agung Kesanga dipusatkan di Lapangan Puputan Badung, Senin (27/3). Selama Nyepi pada Selasa (28/3), masyarakat di Bali membatasi aktivitasnya. KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
DENPASAR, KOMPAS – Umat Hindu di Bali menggelar upacara Tawur Agung Kesanga yang bertujuan menyucikan alam semesta beserta isinya menjelang Hari Nyepi, Senin (27/3). Di Denpasar, upacara dan persembahyangan Tawur Agung Kesanga dipusatkan di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung.
Persembahyang diikuti warga dan perwakilan desa pekraman dari seluruh wilayah Kota Denpasar. Selain mengikuti persembahyangan, warga juga berniat memeroleh tirta (air suci) yang akan digunakan untuk upacara Tawur Kesanga di lingkungan desa adatnya masing-masing.
Upacara Tawur Agung Kesanga di Lapangan Puputan Badung dipimpin oleh enam pendeta Hindu. Pihak penyelenggara upacara Tawur Agung Kesanga Kota Denpasar, Cokorda Putra Wisnu Wardana mengatakan, kehadiran enam pendeta Hindu untuk memimpin upacara karena disesuaikan dengan besarnya skala upacara Tawur Kesanga itu.
“Upacara Tawur Agung ini dipimpin enam pendeta Hindu yang mewakili Siwa, Budha, dan Waisnawa,” kata Wardana di Lapangan Puputan Badung.
Nyepi akan dilaksanakan hari Selasa (28/3). Sementara Tawur adalah rangkaian ritual menyambut Nyepi tersebut. Setelah melaksanakan upacara Tawur Kesanga, warga menggelar pengerupukan pada sore hari. Prosesi pengerupukan disemarakkan dengan mengarak ogoh-ogoh.
Ketika Nyepi, masyarakat di Bali membatasi aktivitasnya. Semua pintu masuk dan pintu keluar Pulau Bali, seperti pelabuhan dan bandara, ditutup sampai Rabu pagi. Seluruh stasiun televisi dan radio juga tidak melakukan siaran selama satu hari.
Adapun umat Hindu menjalankan empat pantangan saat Nyepi, atau Catur Brata Penyepian yakni tidak menyalakan api (amati geni), tidak beraktivitas fisik (amati karya), tidak bersenang-senang (amati lelanguan), dan tidak bepergian (amati lelungaan) selama sehari penuh.