MultimediaStatisMakanan Lokal Berbahan Impor

Makanan Lokal Berbahan Impor

Oleh ANDRI RENO SUSETYO, ARJENDRO DARPITO, HANS KRISTIAN ·

Tempe adalah olahan pangan warisan budaya Indonesia. Dalam ”Serat Centhini” jilid ke-12 yang terbit pada 1814 tercantum “kadhele tempe srundengan”. ”Dhele” (hitam, dalam bahasa Jawa Kawi) merujuk pada kacang kedelai hitam yang banyak ditanam di wilayah Kerajaan Mataram. Hal ini merupakan bukti bahwa tempe kedelai hitam sudah dikenal pada abad ke-16. Seiring berjalannya waktu, tempe kedelai menjadi varian yang lebih banyak dikonsumsi, tetapi bahan baku kedelai masih banyak yang impor.

https://cdn-assetd.kompas.id/-AN41Ia1JI6VlBKfM2W6gvluPR4=/1024x1169/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200913-H30-TIM-Tempe-1-mumed_1600235308.png

Usaha untuk mengenalkan tempe ke dunia sudah dilakukan pengusaha tempe yang memproduksi dan memasarkan tempe di beberapa negara. Pada kemasan tempe tersebut selalu ada keterangan bahwa tempe berasal dari Indonesia. Seperti yang dilakukan Rustono (Rusto’s Tempeh) dengan para koleganya di beberapa negara. Rustono mengembangkan usaha tempe di Jepang sejak pindah ke negara tersebut tahun 1997.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000