Masjid Al Hikmah yang berdiri di Banjar Kertalangu, Denpasar Timur, Bali, merupakan wujud dari penghormatan dan sikap saling menghargai antara umat Islam dan Hindu. Masjid ini didirikan pada 1978 kemudian direnovasi total pada 1995. Bangunan berdinding kayu diubah menjadi tembok dengan hiasan ornamen khas Bali. Ukiran kayu jati pada jendela dan pintu didatangkan dari Jepara. Beberapa bagian bangunan masjid ini juga mengadopsi gaya lengkungan khas Timur Tengah dan terdapat patung naga khas Tionghoa.
Masjid Al Hikmah didirikan H Abdurrahman di atas tanah wakafnya seluas 500 meter persegi. Soenarso, seorang donatur, berinisiatif mengubah total bangunan masjid dengan penambahan ukiran batu yang diukir di tempat oleh seniman Wayan Kasim, rekan Soenarso. Selain ukiran dan patung pada pagar dan gerbang atau gapura masjid, dinding masjid pun berwarna merah bata dan abu-abu yang menunjukkan dominasi gaya arsitektur khas Bali. Detail lain pada ukiran yang mengelilingi bangunan masjid memiliki ciri bentuk daun, bunga, dan buah yang berbentuk cembung dan cekung khas Bali.