Situasi pers nasional menghadapi tantangan yang dinamis. Kehadiran teknologi komunikasi mendorong wajah dunia media jadi berbeda dengan dua dekade sebelumnya. Internet dengan segala turunannya mengubah wajah media. Media cetak mulai bertransformasi dalam bentuk digital dan elektronik serta memanfaatkan ruang media sosial.
Data Pers Nasional 2015 yang diterbitkan Dewan Pers menunjukkan, terdapat 320 perusahaan pers cetak, menurun kuantitasnya dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 509 media cetak. Sementara jumlah perusahaan pers radio, televisi, dan siber mencapai 1.265 perusahaan berbadan hukum dengan rincian 674 radio, 523 televisi, dan 68 siber. Namun, jumlah perusahaan pers siber diperkirakan lebih banyak dari yang sudah didata, mencapai 43.300 media.
Dinamika dan perkembangan teknologi komunikasi tak mungkin ditolak sebagai bagian dari mediamorfosis. Faktor terpenting, karya jurnalistik yang baik harus bisa mengisi platform yang tersedia agar jurnalisme tetap relevan dengan zamannya. Berpadu dengan inovasi bisnis, industri media justru mulai menunjukkan gairah peningkatan pendapatan dan surplus nilai usaha, terutama korporasi yang berbasis media pertelevisian.