Kata Terpopuler dan Hiruk Pikuknya
Seberapa besar peluang bahasa Indonesia untuk berkembang jika sepanjang masa kita hanya berkutat pada pencarian penulisan kata yang benar.
Tahukah Anda bahwa Kamus Besar Bahasa Indonesia sudah sejak lama tersedia dalam bentuk luring ataupun daring? KBBI tersedia dalam format web ataupun aplikasi. Format web untuk yang daring, sedangkan format aplikasi untuk yang luring.
Aplikasi KBBI ini tersedia untuk gawai berbasis Android dan iOS. Sayangnya, saat laman Kbbi.kemdikbud.go.id diakses pada Jumat (3/6/2022), tautan aplikasi KBBI edisi luring untuk sistem operasi iOS masih mengalami kendala sehingga program aplikasi belum tersedia kembali di App Store.
Ini kemungkinan disebabkan oleh pemutakhiran, baik data maupun program aplikasinya, sehingga diharapkan dapat semakin menyempurnakan layanan bagi penggunanya.
Aplikasi KBBI ini tersedia untuk gawai berbasis Android dan iOS.
Di zaman yang serba terhubung seperti sekarang, informasi bukanlah sesuatu yang terlalu sulit untuk didapatkan. Namun, dari mana kita memperoleh informasi akan sangat berpengaruh pada tingkat kesahihannya.
Mencari informasi—mulai dari mengecek nomor milik siapa yang menghubungi telepon seluler kita, menemukan lokasi kuliner dengan suguhannya yang membuat lidah kita bergoyang, hingga mencari mana penulisan kata yang benar dalam bahasa Indonesia, misalnya apotik atau apotek—kini dapat kita lakukan di mana saja dan kapan saja selama terkoneksi dengan jaringan internet.
Inovasi teknologi telah membuat banyak orang yang awalnya malas membuka KBBI untuk mencari rujukan soal kata kini menjadi lebih rajin ”bertanya” kepada kamus. KBBI pun menjadi semakin populer karena mudah dibawa alias ringan, hanya seberat gawai elektronik kita masing-masing, serta cepat dalam menemukan hasil.
Baca Juga: Tepatkah "Kok Bersarang di Net"?
Tinggal tulis lalu klik dan hasil pencarian akan muncul beserta sejumlah tautan pendukung jika ada. Berbeda dengan saat mencari arti sebuah kata dengan membuka lembaran kamus yang ribuan jumlahnya menggunakan teknik khusus pencarian.
Tingginya tingkat penggunaan KBBI daring dapat dilihat dari jumlah pencarian kata terpopuler yang terekam dalam situs milik pemerintah ini. Tingkat keterpopuleran kata yang sering dicari itu dibagi berdasarkan waktu, yakni Hari Ini, Minggu Ini, Bulan Ini, Tahun Ini, dan Sepanjang Masa.
Selain itu, tercatat pula kata atau lema yang sering kita cari. Kata-kata itu terekam dalam kolom Pencarian Terbaru Anda.
Di bawah ini adalah kata-kata yang paling sering dicari alias terpopuler di situs KBBI daring berdasarkan pembagian waktu (pembaruan pada 3 Juni 2022 pukul 10.22):
Terpopuler (Hari Ini)Jumlah Pencarian: 24.356
kueri· elektabilitas· kerja sama· memengaruhi· praktik· daring· analisis·orang tua· stres· izin· salat· Ku· aktivitas· analisa· menyosialisasikan
Terpopuler (Minggu Ini)Jumlah Pencarian: 563.334
gojek· memengaruhi· kerja sama· praktik· analisis· risiko· daring· orang tua· izin· kedaluwarsa· survei· merek· aktivitas· platform· detail
Terpopuler (Bulan Ini)Jumlah Pencarian: 232.411
memengaruhi· kerja sama· praktik· daring· orang tua· analisis· risiko·kedaluwarsa· kueri· aktivitas· izin· survei· merek· platform· salat
Terpopuler (Tahun Ini)Jumlah Pencarian: 19.109.780
strok· praktik· volan· risiko· memengaruhi· daring· analisis· kerja sama·Aplikasi· izin· aktivitas· survei· orang tua· zaman· memperhatikan
Terpopuler (Sepanjang Masa)Jumlah Pencarian: 162.245.223
praktik· Risiko· analisis· memengaruhi· kerja sama· daring· Aktivitas·izin· zaman· survei· sistem· orang tua· Resiko· Teknologi· praktek
Jika kita perhatikan, sebagian pencarian dilakukan lebih pada mengonfirmasi mana penulisan kata yang benar sesuai kaidah bahasa Indonesia. Dari hari ke hari hingga sepanjang masa, banyak dari kita, penutur bahasa Indonesia, masih saja belum memahami mana kata yang penulisannya benar: seperti kata praktik atau praktek, orang tua atau orangtua, izin atau ijin, dan aktivitas atau aktifitas. Ada juga mereka yang kebingungan lalu mencari mana kata yang baku, apabila atau bila, yang berarti jika.
Berdasarkan rekaman data di atas, dapat kita lihat bersama bahwa tingkat melek berbahasa pengguna bahasa Indonesia, termasuk saya, masih memprihatinkan. Pada era ”penjajahan budaya” seperti saat ini, banyak orang lebih memilih belajar bahasa asing setelah mengalami ketertarikan atau jatuh cinta setelah secara intens menyaksikan tayangan budaya pop yang memang dikemas secara apik sebagai strategi kebudayaan untuk terus hidup dan berkembang.
Ini dapat kita lihat pada diri orang yang lebih banyak memiliki perbendaharaan kata dalam bahasa, misalnya, Inggris dan Korea daripada bahasa Indonesia. Sementara itu, mereka yang setiap hari menggunakan bahasa Indonesia pun terkadang masih kesulitan mencari referensi kata yang mewakili sesuatu, baik bentuk maupun arti, dalam tumpukan kosakata bahasa sendiri.
Baca Juga: Rusia Versus Ukraina, ”Invasi” atau ”Perang”?
Yang keluar dari mulut kita sering kali, ”Apa itu... aduh aku, kok, lupa ya? Itu lo... yang bulat bentuknya dan empuk permukaannya?”
Yang dimaksud adalah apem, dalam KBBI: apam, nkue yang dibuat dari tepung beras, diberi ragi, santan, dan gula, bentuknya bulat, dimasak di wajan kecil di atas api, bara arang, atau kayu bakar yang relatif tidak panas.
Memahami bahasa sendiri berarti mengenal juga kebudayaan sendiri secara lebih dekat. Seberapa besar peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional juga dapat dilihat, salah satunya, dari dalam ”diri sendiri”.
Pemerolehan berbahasa setiap orang pasti berbeda. Banyak faktor yang memengaruhinya. Data di atas dapat pula ”dibaca” secara berbeda. Namun, apabila diamati kembali, setidaknya muncul pertanyaan: seberapa besar peluang bahasa Indonesia untuk berkembang jika sepanjang masa kita hanya berkutat pada pencarian mana penulisan kata yang benar, analisis atau analisa?
Jadi, sampai di mana kita sekarang?