logo Kompas.id
KolomSilaturahmi
Iklan

Silaturahmi

Apa pun ketegangan dan perbedaan yang terjadi secara politik, hubungan kemanusiaan tetap harus dijaga. Perbedaan dan kritik itu ditujukan kepada perilaku dan peristiwa, bukan terhadap manusia dan persaudaraan.

Oleh
Alissa Wahid
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LG-62Av3wsnKCkRW5wj7sQ3tLfE=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F21%2Fbea538a8-e5b2-470f-ae4b-eabe2e604cd4_png.jpg

Salah satu ”mata acara” terpenting dalam tradisi Lebaran di Nusantara adalah silaturahmi, selain tujuan utama untuk merayakan akhir Ramadhan bersama orang-orang tercinta dalam suasana penuh kenyamanan di kampung halaman sebagai titik asal kehidupan. Apalagi, selepas dua tahun merelakan tradisi akibat disrupsi pandemi Covid-19. Kunjungan dan pertemuan yang sebelumnya sangat terbatas, pada Lebaran tahun 2022 ini menjadi momen saling kangen dan sambung rasa.

Walaupun sekilas hanyalah hal yang sederhana, silaturahmi Lebaran menyimpan makna yang sangat dalam. Dalam bukunya, Membumikan Al-Qur’an (1994), Profesor Quraish Shihab menuliskan bahwa silaturahmi berarti menyambung apa yang telah putus dalam hubungan antarmanusia (hablum minannas). Ia dapat dilakukan kapan saja. Namun, momentum Lebaran bukan hanya menjadi momen saling berkunjung untuk menjaga persaudaraan, tapi juga memperkuat hubungan dengan saling memohon maaf atas kesalahan dan kesalahpahaman yang terjadi sebelumnya.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000