Tips Bagi-bagi THR yang Aman melalui Transaksi Digital
Pengiriman uang elektronik bisa menjadi salah satu solusi bagi masyarakat dalam mempertahankan tradisi pemberian THR. Namun, masyarakat perlu memastikan keamanan saat transaksi agar terhindar dari kejahatan siber.
Oleh
LARAS AYU
·4 menit baca
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Disya (13) tersenyum menunjukkan uang THR yang didapatkan saat Lebaran, Jumat (15/6/2018), di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Jika dahulu Lebaran identik dengan pulang kampung, berkumpul bersama keluarga besar, dan makan ketupat bersama, tidak dengan tren Lebaran di era normal baru. Lebaran di masa pandemi Covid-19 membuat segalanya menjadi virtual, di antaranya momen berbagi tunjangan hari raya atau THR.
Di tengah risiko penularan virus Covid-19, masyarakat diharapkan lebih aktif memanfaatkan transaksi digital dengan mengakses aplikasi perbankan daring atau dompet digital serta mengurangi penggunaan uang tunai dalam kegiatan sehari-hari.
Hadirnya layanan transaksi digital memberikan solusi agar masyarakat tetap dapat berkirim THR Lebaran untuk keluarga di mana dan kapan saja hanya dengan menggunakan ponsel di genggaman tangan. Sejumlah lembaga jasa keuangan menawarkan promosi yang menguntungkan, di antaranya bebas biaya admin dalam transaksi hingga dalam bentuk pengumpulan poin dan atau kembalian tunai (cashback).
Salah satu tren perkembangan menuju digitalisasi perbankan dilakukan melalui pengembangan layanan mobile atau internet banking yang terintegrasi dengan sistem pembayaran penyelenggara lainnya sehingga dapat memudahkan transaksi nasabah melalui telepon pintar.
Namun, masyarakat harus tetap memastikan keamanan saat melakukan transaksi digital agar terhindar dari berbagai macam risiko kejahatan siber.
Adapun aspek yang perlu diperhatikan bagi masyarakat dalam keamanan layanan transaksi, di antaranya:
1. Set kata sandi (password) dengan kombinasi yang unik dan secara berkala.
Di tengah meningkatnya transaksi digital perbankan, selalu ada kemungkinan orang lain berniat jahat mencoba untuk mengakses atau mencuri informasi pribadi. Tindakan seperti ini umumnya dikenal sebagai hacking (peretasan). Kata sandi yang kuat adalah salah satu cara untuk mempertahankan akun dan informasi pribadi dari peretas.
Bentuklah kombinasi unik pada kata sandi untuk akses ke aplikasi lembaga jasa keuangan dan hanya diketahui oleh pemilik akun. Kombinasi kata sandi yang unik serta penggantiannya secara berkala dapat meminimalisir fenomena peretasan tersebut dan mudah ditebak oleh pihak outsider.
2. Pastikan data diri penerima sesuai.
Sebelum mengirimkan THR melalui aplikasi lembaga keuangan, cek dan konfirmasi kembali nomor rekening yang dituju dan nama pemilik akun untuk meminimalisasi pengiriman yang tersasar ke akun lain. Hal ini dapat dikonfirmasikan kembali kepada pemilik akun yang dituju kemudian memberitahukan kembali apabila sudah melakukan transaksi kepada pemilik akun yang dituju. Jangan lupa untuk menyimpan bukti pengiriman.
3. Jangan bagikan kode one time password (OTP).
OTP adalah kode berupa kombinasi angka yang hanya dapat digunakan sekali dalam jangka waktu terbatas, misalnya dalam melakukan verifikasi transaksi. Masyarakat diimbau untuk tidak membagikan kode OTP kepada orang lain karena dapat berpotensi menyebabkan tindak kejahatan siber, seperti pencurian identitas dan penipuan. Membagikan kode OTP sama halnya dengan memberikan hak akses terhadap transaksi tersebut kepada orang lain.
4. Cek riwayat transaksi dan saldo rekening secara berkala.
Cek kembali riwayat transaksi setelah melakukan transfer uang digital untuk terhindar dari kesalahan sistem (error system) yang disebabkan oleh sistem atau koneksi internet yang buruk dan memastikan uang yang dikirim sudah diterima sesuai dengan pemilik akun yang dituju.
Pengecekan saldo sebaiknya juga dilakukan secara berkala dalam monitoring potensi risiko penipuan yang dapat menguras saldo rekening. Hal ini juga untuk mengantisipasi adanya transaksi mencurigakan yang bisa merugikan pemilik akun.
Hadirnya fitur digital pada lembaga keuangan memudahkan masyarakat untuk tetap melaksanakan tradisi pengiriman THR kepada sanak saudara melalui platform yang telah disediakan oleh lembaga keuangan sehingga tradisi pembagian THR akan tetap berjalan di tengah persebaran Covid-19.
Dengan adanya imbauan tidak melakukan mudik beberapa waktu lalu dan keterbatasan pertemuan fisik dengan diberlakukannya jaga jarak (social distancing), pengiriman uang elektronik bisa jadi salah satu solusi efektif bagi masyarakat dalam mempertahankan tradisi THR pada hari raya.
Bagi-bagi THR memang menjadi salah satu momen yang paling dinanti saat hari raya tiba. Momen spesial ini dapat dilakukan dengan berbagai cara agar dapat terlaksana dengan lebih seru, misalnya walau memilih untuk tidak mudik, dapat dilakukan secara virtual dengan mengirimkan uang elektronik. Namun, selain mengirimkan uang elektronik, beberapa opsi THR digital yang dapat diberikan antara lain berupa:
• THR Investasi
Agar lebih kekinian, memberikan modal investasi akan menjadi semakin berarti bagi penerima THR. Jumlah yang diberikan pun tidak perlu besar. Karena hanya dengan modal Rp 10.000 hingga Rp 100.000, siapa pun sudah bisa mulai berinvestasi. THR ini juga akan mengenalkan pentingnya berinvestasi kepada sanak keluarga, khususnya kepada anak, ponakan, dan adik, sejak dini.
• THR Voucer Digital
Memberikan voucer digital kepada sanak keluarga tentu dapat menggantikan kepuasan saat menerima THR berupa uang cetak. Hal ini karena dengan memberi THR Voucer Digital, penerima dapat dengan bebas menukarkan voucer tersebut dengan berbagai benda atau keperluan lainnya yang dibutuhkan.
• THR makanan dan minuman
Kemudahan dalam memesan makanan dan minuman dapat dijadikan opsi untuk menjadikannya sebagai THR bagi sanak keluarga. Memesan makanan dan minuman saat ini sudah bisa dilakukan walau berada di pulau yang berbeda melalui aplikasi pemesanan makanan ataupun platform sejenis lainnya.
Beberapa jenis THR digital di atas juga bisa diberikan kepada sanak keluarga jika bertemu secara fisik. Bagaimanapun Anda memilih cara untuk memberikannya, tetapi jangan lupa untuk selalu memastikan keamanan dalam bertransaksi secara digital.