logo Kompas.id
KolomCatatan Personal Berlinale:...
Iklan

Catatan Personal Berlinale: Tanda Tangan Sinema Indonesia

Karya-karya Kamila Andini senantiasa ditumbuhkan dari perasaan terdalam tokohnya, dunia batin yang menjadi bagian dari kultur perempuan Indonesia. Itu dikemas dalam prosa liris, yang terbuka untuk ditafsir.

Oleh
Garin Nugroho
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WfwjlOVeA7-UrtlRCtWzp3VS45M=/1024x1691/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F26%2Fc5474fbc-dfe6-493d-aa66-3d17f73290e9_jpg.jpg

Memperingati Hari Film Nasional (30 Maret), sungguh menarik memberi catatan sendiri, pencapaian film Indonesia di Berlin Film Festival 2022 (berdiri tahun 1951). Sebuah catatan yang terasa personal mengingat penulis merasakan atmosfer Berlin Film Festival sejak tahun 1988, ketika menulis di koran, selepas mendapat undangan dari Goethe Institut untuk meliput Berlin Film Festival sebagai kritikus film. Saat itu saya belum menjadi pembuat film cerita, masih film pendek, dokumenter, dan menulis kritik film. Tahun itu, saya menjadi saksi film Moonstruck karya Norman Jewison, menjadikan aktris Cher artis terbaik dan berhak meraih ”Golden Bear”. Saya bahkan tak berani bermimpi artis Indonesia mendapat piala beruang mengingat sangat prestisiusnya Berlin Film Festival.

Berlinale menjadi catatan personal mengingat di tengah krisis mati suri film Indonesia, era 1992-1998, sungguh beruntung, empat film saya masuk dalam Berlin Film Festival dalam kategori Forum Des Jungens Films atau ”New Cinema”, sebuah kategori film lebih merujuk daya hidup film independen dan eksperimen. Film Bulan Tertusuk Ilalang (1995) dan Surat untuk Bidadari (1993) meraih penghargaan Federasi Internasional Kritik Film dalam forum Des Jungens Films. Namun, selalu terlintas dalam diri, kerinduan generasi baru pasca-Reformasi, ketika film Indonesia bangkit, karya anak-anak muda mampu masuk dalam kompetisi utama Berlin Film Festival yang paling bergengsi. Meski harus dicatat, beberapa film Indonesia lainnya telah mencatatkan diri masuk dalam beragam kategori di Berlin Film Festival, sebutlah antara lain film Lovely Man karya Teddy (2012).

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000