Berbagai hal dilabeli kata ”premium”. Mulai dari ”kluster perumahan premium”, ”hijab premium”, hingga ”pemakaman premium”. Makna apa yang sesungguhnya disandang kata ”premium”?
Oleh
Nanik Dwiastuti
·3 menit baca
Premium memang bukan kata baru. Sebelum ini barangkali kita lebih banyak mengaitkannya dengan salah satu jenis bensin atau salah satu kelas dalam moda transportasi kereta api. Namun, belakangan kata ini semakin sering muncul. Banyak sekali kata yang disemati dengan embel-embel premium.
”Kami menyediakan kue kering dengan kualitas premium”. Demikian promosi di sebuah grup aplikasi percakapan yang saya ikuti.
Banyak sekali kata yang disemati dengan embel-embel premium.
Premium di sini untuk menyebut bahwa kue kering ini dibuat menggunakan bahan-bahan berkualitas dan mentega merek tertentu tanpa campuran margarin.
Lain hari saya menemukan promosi yang lain. ”Tersedia untuk pengantaran sore ini, bakso sapi premium isi 50 buah”. Premium di sini mengandung maksud, bakso dibuat dengan komposisi utama daging sapi dan hanya sedikit campuran tepung, tanpa menggunakan penyedap rasa dan pengawet buatan.
Tak jarang kata premium juga muncul dalam khazanah buah-buahan. Sebut saja apel premium, jeruk premium, stroberi premium, atau kelengkeng premium. Biasanya kata premium yang menempel pada buah-buahan ini dikaitkan dengan ukuran yang besar, rasa manis, ataupun daging buah yang tebal.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pameran perumahan BTN Property Expo 2012 di Jakarta, Jumat (28/9). Selain rumah tapak (landed house), apartemen premium dan kondominium hotel juga diminati para pembeli.
Jika premium disandingkan dengan beras, kita bisa menduga, tentu maksudnya untuk menggambarkan kualitas beras yang pulen, bersih, dan mungkin wangi.
Tak ketinggalan, kata premium juga muncul bersama komoditas yang sedang menjadi topik terhangat di negeri ini, apalagi kalau bukan minyak goreng.
Dalam berbagai pemberitaan tentang minyak goreng, kita akan mendapati istilah minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana, dan minyak goreng kemasan premium.
Kata premium pun hadir dalam pergelaran MotoGP di Nusa Tenggara Barat yang baru saja usai. ”Penonton memadati area tribune kategori premium yang ada di depan paddock untuk menonton balapan MotoGP di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022)”. Demikian kalimat yang tersua di harian Kompas edisi 21 Maret 2022.
Masih banyak lagi kata yang berlabel premium, mulai dari kluster perumahan premium, hijab premium, konten berita premium, bahkan pemakamanpremium.
Dari banyak contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kata premium pada dasarnya berkaitan dengan mutu atau kualitas yang baik.
Pekerja mengemas beras ke dalam kantong di salah satu kios Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (31/7/2017). Pemerintah diharapkan menentukan harga acuan beras berdasarkan pengategorian beras. Penetapan harga acuan difokuskan pada beras jenis medium dan premium.
Premium versi KBBI
Bagaimana Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kata premium? Kata premium dalam KBBI memuat pengertian sebagai berikut. Pertama, ’hadiah (kepada pembeli, pelanggan, dan sebagainya); premi’. Kedua, ’bayaran (kepada asuransi); premi’. Ketiga, ’yang bermutu (berkualitas)’. Untuk arti ketiga, KBBI mencontohkanbensin premium, yaitu bensin yang oktannya tidak tinggi.
Dari ketiga pengertian di KBBI, sepertinya kita jarang menemukan kata premium yang berarti ’hadiah’ atau ’bayaran’. Kita lebih sering menjumpai kata premium dengan pengertian yang ketiga.
Mengapa sekarang ini terjadi kecenderungan melabeli segala sesuatu dengan kata premium, termasuk untuk berpromosi? Mungkin karena kata ini singkat, tetapi punya rentang makna yang luas.
Tanpa deskripsi berpanjang lebar, orang akan tahu bahwa apa-apa yang berlabel premium sudah pasti terjamin mutunya.
Pekerja menyelesaikan pembangunan apartemen di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019). Di sekitar kampus mulai tumbuh apartemen baru dengan konsep tempat kos eksklusif.
Padahal, sebenarnya ada kata lain selain premium yang bisa digunakan untuk menggambarkan mutu, misalnya super, istimewa, spesial, plus, atau eksklusif.
Suatu kali, saya menemukan promosi seperti ini: ”Tersedia mangga harum manis premium super”. Wow, sudah premium, super lagi. Ini sih lebay (ternyata kata lebay juga sudah masuk dalam KBBI)!
Oh, ya. Jangan lupa, sebentar lagi kita akan memasuki bulan puasa dan Lebaran. Nantikan serbuan aneka kue kering premium!