Apakah daftar saham yang keluar dari penapisan akan menjamin keberhasilan alias langsung cuan? Tidak juga. Tetapi setidaknya, dengan bantuan penapis ini, pekerjaan rumah investor maupun trader menjadi lebih ringan.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·4 menit baca
Investor baru mungkin akan pusing tujuh keliling ketika harus memilih saham yang akan dibeli. Bayangkan, ada lebih dari 700 emiten di Bursa Efek Indonesia. Mana yang harus dibeli?
Untuk mengurai kepusingan itu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Dari 700 emiten, tentu tidak semua dibeli. Alasannya, sebagai investor ritel, modal kita terbatas.
Selain itu, tidak semua emiten juga layak dibeli, baik karena kondisi fundamentalnya maupun teknikalnya. Kondisi fundamental seperti keberlangsungan operasional dan laporan keuangan, sedangkan kondisi teknikal seperti kondisi tren yang tengah turun atau naik.
Selain itu, tidak semua emiten juga layak dibeli, baik karena kondisi fundamentalnya maupun teknikalnya.
Untuk melakukan screening atau penapisan saham, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menentukan apakah kita akan menjadi investor atau trader saham. Investor, maksudnya, memiliki horizon investasi panjang, katakanlah lebih dari 5 tahun.
Investor mendahulukan pertumbuhan aset. Misalnya, saham seharga Rp 1.000 akan bertumbuh menjadi Rp 2.000 dalam lima tahun ke depan.
Sementara trader saham, cenderung mendahulukan mendapat arus kas dari pergerakan harga saham. Seorang trader dapat bertransaksi jual dan beli dalam hitungan menit dan mendapatkan keuntungan.
Langkah kedua, setelah memutuskan masuk kelompok investor atau trader, kita dapat membentuk stock universe atau daftar saham yang akan ditransaksikan. Stock universe dapat berisi 70 saham, 50 saham atau hanya 20 saham saja. Saham dalam stock universe pribadi juga tidak semuanya ditransaksikan dalam satu hari.
Seorang investor dapat saja memilih saham-saham lapis pertama atau blue chip yang terus bertumbuh walaupun kenaikan sahamnya mungkin lambat. Contoh, saham blue chip A yang sepanjang tahun lalu naik 13 persen.
Seeorang trader biasanya lebih senang dengan saham lapis kedua atau ketiga yang pergerakan harganya lincah sehingga berpeluang memberikan keuntungan dalam waktu singkat. Banyak trader yang puas dengan kenaikan harga saham 1 persen dalam satu kali transaksi. Transaksi ini mungkin hanya terjadi selama beberapa menit saja.
Langkah ketiga, setelah terbentuk stock universe, tentukan strategi investasi dan indikator yang akan digunakan. Jika investor jangka panjang dengan strategi nabung saham setiap bulan, misalnya, dapat menggunakan indikator moving average atau harga rerata selama 60 hari.
Adapun untuk trader jangka panjang yang menggunakan strategi swing trading dapat memadukan penggunaan indikator moving average dengan volume dan moving average convergence divergence. Seorang trader yang bertransaksi sangat cepat dalam hitungan menit dapat mengunakan indikator tape reading dan bid offer.
Untuk mendapatkan saham mana yang layak beli sesuai dengan strategi dan indikator yang digunakan, satu per satu saham dalam stock universe harus dimasukkan ke dalam indikator tersebut. Lumayan capek ya....
Cara lain? Ada.
Aplikasi
Untuk menyaring saham mana yang sedang dalam fase naik atau uptrend sesuai strategi yang kita gunakan, dapat menggunakan aplikasi penapis atau screener. Saat ini sudah banyak aplikasi yang dapat membantu untuk menyaring saham-saham. Aplikasi-aplikasi tersebut ada yang gratis, ada pula yang berbayar, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Tentu saja sesuai dengan strategi yang sudah kita tentukan, seperti swing trading, day trading, atau investasi. Penggunanya tinggal klik strategi yang digunakan lalu dalam hitungan detik sudah muncul daftar saham yang layak beli.
Ada pula aplikasi penapis yang memberikan fitur di mana para investor dan trader dapat mengisi sendiri algoritma dan koding penapisnya. Pencarian pun dapat dipersempit dengan menambah indikator jumlah volume saham yang ditransaksikan, atau bahkan membuat penapis khas dengan parameter yang sepenuhnya dipilih oleh investor atau trader.
Tentunya, jika ingin menambahkan parameter, investor atau trader harus terlebih dahulu memahami soal coding agar dapat memasukkan parameter-parameternya dengan tepat.
Setelah mendapatkan daftar saham dari hasil penapisan, apakah kita langsung membelinya? Tentu tidak. Cek kembali saham-saham tersebut, salah satunya dengan mengunakan grafik atau chart. Jika memang sudah benar-benar sesuai, daftar tersebut dapat dimanfaatkan.
Apakah daftar saham yang keluar dari penapisan itu menjamin keberhasilan alias langsung cuan? Tidak juga. Tidak ada yang pasti dalam perdagangan saham. Contoh, ketika penapis mengeluarkan saham yang berpotensi dibeli, lalu tiba-tiba di tengah jam perdagangan Rusia dipastikan menyerang Ukraina, maka rekomendasi tersebut bisa menjadi tidak cocok lagi.
Akan tetapi, setidaknya, dengan bantuan penapis ini, pekerjaan rumah investor ataupun trader dalam menyusun rencana perdagangan menjadi lebih ringan. Aplikasi dan parameter yang tepat akan membuat tingkat keberhasilan perdagangan saham lebih tinggi.