Dalam sekejap, harga aset kripto bisa naik atau turun hingga puluhan persen. Jadi, kalau baru terbiasa belanja di pasar tradisional, lebih baik belajar dahulu sebelum masuk ke pasar kripto daripada uang investasi lenyap.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
Pada suatu masa, para artis melihat peluang bisnis membuat kafe dan toko kue. Kafe dan toko kue milik artis pun menjamur dengan gaya masing-masing.
Sebagai trend setter dengan banyak penggemar, artis lebih mudah menarik konsumen dibandingkan dengan orang biasa yang membuka kafe ataupun toko kue.
Itu terjadi beberapa tahun lalu dengan komoditas zaman old, yakni makanan. Saat ini, seiring perkembangan zaman, bermunculan artis yang mengeluarkan token-token aset kripto.
Komoditas masa kini ini menjadi salah satu cara para artis untuk merambah bisnis baru. Sama seperti membuka kafe ataupun toko kue, artis dengan banyak penggemar tentu lebih mudah memasarkan tokennya karena pangsa pasarnya sudah tersedia.
Masalahnya, membeli token sama sekali tidak sama dengan membeli kue. Token itu merupakan komoditas yang nilainya berfluktuasi naik dan turun dengan cepat.
Sudah menjadi kebiasaan, para investor pemula lebih memperhatikan potensi keuntungan ketimbang potensi kerugian yang akan dialami saat hendak membeli aset kripto. Walaupun investor di pasar aset kripto semakin banyak, literasi mereka boleh dibilang belum sebanding dengan paparan informasi tentang produk aset kripto, seperti token-token artis tersebut.
Bagi konsumen, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan membeli aset kripto termasuk token. Token merupakan produk yang menumpang pada blockchain utama yang biasanya digunakan oleh koin.
Investor aset kripto yang bijak akan membaca terlebih dahulu bagaimana fundamental token-token tersebut. Para penerbit token biasanya mengeluarkan whitepaper yang berisi keterangan tentang token tersebut, termasuk berbagai rencana ke depan terkait token tersebut. Rencana itu tentu bisa berhasil, bisa juga gagal.
Berinvestasi, termasuk membeli aset kripto, sebaiknya menggunakan ”uang dingin”, bukan uang jatah kebutuhan lain. Jangan sampai hanya karena kita merupakan penggemar si artis, memaksakan diri membeli token artis dengan menggunakan uang untuk keperluan membayar sewa kontrakan, misalnya.
Periksa juga apakah token yang ditawarkan sudah didaftarkan kepada pengawas, yaitu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Hanya token yang sudah terdaftar di Bappebti yang dapat diperdagangkan.
Pasar aset kripto merupakan pasar yang sangat dinamis. Dalam sekejap, harga aset dapat naik dan turun hingga belasan persen. Untuk bertransaksi dalam pasar yang sangat fluktuatif, diperlukan keterampilan. Jadi, kalau baru terbiasa belanja di pasar tradisional, lebih baik belajar dahulu sebelum masuk ke pasar kripto ketimbang uang investasi lenyap.