logo Kompas.id
KolomMemimpikan Konde di Yogyakarta
Iklan

Memimpikan Konde di Yogyakarta

Begitu keluar dari daerah kota tua Yogyakarta, ketika saya melihat di sekelilingnya, terpaksa saya bertanya polos: ke mana konde lama wanita Jawa, ke mana kebayanya, ke mana rambut terurainya?

Oleh
JEAN COUTEAU
· 3 menit baca
-
CAHYO HERYUNANTO

-

Saya jarang ke Yogyakarta. Biasanya, kalau ke kota itu saya suka ngumbara lampah di kota lama, di pojok lorong-lorong di mana tersembunyi ndalem-ndalem kaum ningrat. Saya suka membayangkan, di belakang gapura megah hunian tersebut, penari-penari cantik berkonde rapi berlatih menari tarian magis ciptaan para sultan Mataram. Terbawa impian saya akan keindahan itu, saya suka membayangkan budaya Jawa-Yogyakarta yang sejarah keindahannya mengalir tanpa merusak, lebih merupakan penerusan daripada perombakan.

Namun, begitu keluar dari daerah kota tua itu, ketika saya melihat di sekelilingnya, terpaksa saya bertanya polos: ke mana konde lama wanita Jawa, ke mana kebayanya, ke mana rambut terurainya. Kenapa pertanyaan saya ini polos. Karena memang begitu. Tidak ada maksud menggoda ataupun menghina siapa pun: Saya mempunyai cucu yang berjilbab. Mana mungkin saya ingin menghina? Saya cuma merisaukan rambutnya yang kini seperti rumput kering. Selain itu, saya ingin tahu apa yang terjadi di dalam pikiran wanita berjilbab. Apalagi saya teringat perkataan almarhum bapak mertua saya: aurat yang wajib dijaga bukanlah di muka, bukan di mana pun pula, kecuali di hati sang wanita.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000