Perbedaan ”Momen” dan ”Momentum”
Hingga kini, penggunaan kata “momen” dan “momentum” seringkali tertukar. Padahal, keduanya punya makna yang berbeda. Simak perbedaannya di sini.
Dalam berbahasa sehari-hari, masih didapati pengguna bahasa yang tertukar dalam menggunakan kata momen dan momentum. Seseorang menulis momen, padahal yang dimaksud adalah momentum. Demikian pula sebaliknya.
Kalau melihat kasus kebahasaan yang lalu-lalu, ketertukaran penggunaan kata bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pengguna bahasa, umpamanya, tidak tahu makna sebenarnya dari kata yang ditulisnya, tapi tetap menuliskannya.
Bisa juga pengguna bahasa merasa cocok menggunakan kata yang ditulisnya, padahal kata itu berbeda maknanya dengan yang dimaksudkan.
Dalam berbahasa sehari-hari masih didapati pengguna bahasa yang tertukar dalam menggunakan kata momen dan momentum.
Contoh ketertukaran penggunaan kata “Momen” dan “Momentum”
Dua dari banyak kata yang sering tertukar penggunaannya adalah momen dan momentum. Ada beberapa contoh yang menunjukkan ketertukaran itu.
1. Kemerdekaan Ke-76 RI yang masih diselimuti pandemi Covid-19 ini menjadi momen untuk bangkit dari pandemi.
2. Clijsters memanfaatkan momen di set ketiga dan berhasil memaksakan tie-break dengan sebuah pukulan dropshot kemenangan.
3. Pemain Barcelona bertekad mengakhiri nasib sial dengan meraih kemenangan pertama pada tahun 2010. Skuad Barcelona mempunyai momen itu saat menghadapi tim papan bawah, Tenerife, di Stadion Heliodoro Rodríguez Lopéz, Minggu.
4. Tak ingin kehilangan momen, SAE Ai Maja Lapas Sumbawa Besar terus bergerak untuk menyongsong musim tanam jagung tahun ini.
5. Suporter Leicester City merayakan momentum bersejarah dalam 132 tahun usia klub dengan menjuarai Liga Inggris untuk pertama kali.
6. Yang menarik, Dovizioso terjatuh pada momentum yang hampir bersamaan dan pada tikungan yang sama dengan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez.
7. ”Saya akan selalu mengingat semua momentum positif bersamanya,” kata Infantino.
8. Sekarang Ronaldo berada dalam salah satu momentum terbaik hidupnya.
Baca juga: Jaga, Jangan Lewah!
Makna "Momen" dan "Momentum"
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan, kata momen bermakna ’waktu yang pendek’ atau ’saat’. Akan halnya momentum, KBBI memaknainya sebagai 1 saat yang tepat; 2 besaran yang berkaitan dengan benda yang besarnya sama dengan hasil kali massa benda yang bergerak itu dan kecepatan geraknya; kuantitas gerak; 3 kesempatan. Makna 1 dan 3 ialah makna yang relevan dengan pokok pembicaraan ini.
Pada contoh pertama, kata momen dikaitkan dengan frasa untuk bangkit dari pandemi (momen untuk bangkit dari pandemi). Jika makna ’waktu yang pendek’ atau ’saat’ kita pasangkan pada kalimat untuk menggantikan kata momen, kalimatnya menjadi Kemerdekaan Ke-76 RI yang masih diselimuti pandemi Covid-19 ini menjadi waktu yang pendek/saat untuk bangkit dari pandemi.
Baca juga:Arti ”Booster” pada Vaksin ”Booster”
Padahal, kalau melihat konteks kalimatnya, si penulis memaksudkan kata momen sebagai ’kesempatan’ atau ’saat yang tepat’, makna yang sebetulnya melekat pada kata momentum.
Kalau makna tersebut (’kesempatan’ atau ’saat yang tepat’) kita pasangkan pada kalimat di atas, kalimat tersebut menjadi: Kemerdekaan Ke-76 RI yang masih diselimuti pandemi Covid-19 ini menjadi kesempatan/saat yang tepat untuk bangkit dari pandemi.
Dengan kata lain, kata yang tepat untuk mewakili makna tersebut adalah momentum, bukan momen. Maka, kalimat yang tepat ialah Kemerdekaan Ke-76 RI yang masih diselimuti pandemi Covid-19 ini menjadi momentum (kesempatan; saat yang tepat) untuk bangkit dari pandemi.
Dengan cara memasangkan makna ’kesempatan’ atau ’saat yang tepat’ pada contoh 1-4, untuk menggantikan kata yang betul-betul dimaksudkan si penulis, kita akan terhindar dari kesalahan. Maka, kalimat 2-4 menjadi:
2. Clijsters memanfaatkan momentum (kesempatan) di set ketiga dan berhasil memaksakan tie-break dengan sebuah pukulan dropshot kemenangan.
3. Pemain Barcelona bertekad mengakhiri nasib sial dengan meraih kemenangan pertama pada tahun 2010. Skuad Barcelona mempunyai momentum (kesempatan) itu saat menghadapi tim papan bawah, Tenerife, di Stadion Heliodoro Rodríguez Lopéz, Minggu.
4. Tak ingin kehilangan momentum (kesempatan), SAE Ai Maja Lapas Sumbawa Besar terus bergerak untuk menyongsong musim tanam jagung tahun ini.
Hal yang sama dapat kita terapkan pada kalimat 5-8.
5. Suporter Leicester City merayakan momen (saat)bersejarah dalam 132 tahun usia klub dengan menjuarai Liga Inggris untuk pertama kali.
6. Yang menarik, Dovizioso terjatuh pada momen (saat)yang hampir bersamaan dan pada tikungan yang sama dengan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez.
7. ”Saya akan selalu mengingat semua momen (saat) positif bersamanya,” kata Infantino.
8. Sekarang Ronaldo berada dalam salah satu momen (saat)terbaik hidupnya.
Baca juga: Membersihkan Sampah, Tepatkah?
Kata yang berada dalam kurung, yakni ’kesempatan’ yang mengikuti momentum atau ’saat’ yang mengikuti momen, tentu hanya untuk memperjelas konteks kalimat.
Hal itu berlaku saat pengguna bahasa ingin meyakinkan bahwa dirinya tidak salah dalam menggunakan momen atau momentum. Dalam kenyataannya, jika yakin benar, kata yang terdapat dalam kurung bisa dihilangkan.
Jadi, cara terbaik agar tidak salah menggunakan kata, pengguna bahasa harus yakin bahwa kata yang akan digunakan mempunyai makna yang tepat. Ia bisa memasangkan makna kata tersebut untuk menggantikan kata yang diinginkan, atau memberikan keterangan dalam kurung pada kata yang ditulis, untuk lebih memperjelas maksudnya. Dengan cara demikian, ketertukaran pemakaian kata tidak akan terjadi lagi.
Nur Adji, Penyelaras Bahasa Kompas