Menekuni hobi tentu sangat menyenangkan. Akan tetapi, sebelum mengeluarkan dana untuk hobi, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan agar keuangan keluarga tak tergerus.
Oleh
Dedi Setiawan
·4 menit baca
Kesibukan kerja dan rutinitas bisa membuat orang stres dan bosan. Untuk itu, dibutuhkan pelampiasan yang positif agar tetap ”waras”, salah satunya melalui penyaluran hobi. Hobi setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung minat dan kemampuan, seperti olahraga, traveling, kuliner, dan mengoleksi berbagai barang.
Banyak manfaat yang diperoleh dari menjalankan hobi, di antaranya memperluas relasi, menemukan minat dan bakat, memperoleh energi positif, sekaligus melepaskan penat serta stres. Hobi bisa juga dijadikan sebagai self reward atas pencapaian dan hasil kerja keras yang telah dilalui. Diharapkan dengan menjalankan hobi, hati jadi riang gembira dan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental sehingga produktivitas dan kinerja pun meningkat.
Hobi sangat beragam biayanya, mulai dari yang gratis sampai mahal. Untuk menekuni hobi, terkadang orang rela untuk merogoh kocek banyak demi kepuasan batin. Hal ini tidak jadi masalah bila kita telah membagi pos-pos keuangan dengan baik. Untuk itu, perlu ada kontrol diri dan disiplin yang cukup agar pengeluaran dari hobi tidak kebablasan dan mengganggu cash flow keuangan pribadi dan keluarga.
Menekuni hobi tentu sangat menyenangkan. Akan tetapi, sebelum mengeluarkan dana untuk hobi, perhatikan beberapa hal berikut:
1. Disiplin anggaran
Sebelum menganggarkan dana untuk hobi, ada beberapa kebutuhan yang sebaiknya dipenuhi terlebih dahulu, yaitu:
a. Kebutuhan operasional sehari-hari. Kebutuhan pokok, seperti makan, transportasi, listrik, dan uang sekolah, yang sifatnya tidak bisa ditunda.
b. Kewajiban cicilan dan pinjaman. Bagi yang memiliki pinjaman, seperti kredit rumah, mobil, ataupun kartu kredit, pastikan untuk dibayar terlebih dahulu. Bila tidak dipenuhi, ada denda yang timbul dan terdapat catatan di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Hal ini akan memengaruhi penilaian apabila perlu mengajukan pinjaman di masa datang.
c. Asuransi dan Investasi. Kita tidak hanya hidup untuk hari ini saja, tetapi masih ada masa depan yang membutuhkan biaya. Oleh karena itu, tetap perlu disisihkan sebagian penghasilan melalui investasi serta asuransi untuk proteksi.
Untuk menyiasati agar tidak terjadi ”bocor halus” pada keuangan, perlu dicatat pengeluaran yang telah dilakukan. Untungnya, saat ini banyak aplikasi digital yang berfungsi untuk mencatat pengeluaran pribadi sehingga bisa memonitor keuangan bulanan.
2. Cari harga terbaik.
Dalam membeli suatu barang atau jasa biasakan untuk melakukan survei terlebih dahulu. Cari informasi dan ”promo” yang bisa didapat dengan mudah melalui media sosial atau e-dagang. Saat ini sudah banyak pilihan e-dagang dengan penawaran terbaik, mulai dari diskon, cicilan, hingga barang pre-loved.
Pastikan harganya sesuai dengan budget yang sudah disiapkan. Penawaran buy1 get 1free, cashback point, reward, dan redeem point tentu sangat menggiurkan. Namun, pastikan bahwa Anda mencari barang yang sesuai terlebih dahulu, kemudian baru mencari promo. Bukan sebaliknya, ada promo kemudian kalap membeli.
Kita tidak hanya hidup untuk hari ini saja, tetapi masih ada masa depan yang membutuhkan biaya. Oleh karena itu, tetap perlu disisihkan sebagian penghasilan melalui investasi serta asuransi untuk proteksi.
3. Strategi pembayaran
Ketika memutuskan membeli barang sesuai keinginan, bisa dilakukan secara tunai ataupun opsi yang lain, yaitu:
a. Menabung atau investasi untuk membeli barang sesuai hobi. Bisa dihitung berapa lama waktu untuk membeli. Bila durasi kurang dari 1 tahun, uang bisa diinvestasikan dulu ke produk yang sesuai, misalnya deposito ataupun reksadana pasar uang.
b. Melalui cicilan. Berbagai penawaran program cicilan kartu kredit dan paylater bisa menjadi salah satu alternatif pembayaran. Namun, perhatikan kembali bunga yang harus dibayar dan jangka waktunya.
4. Bergabung di komunitas
Bergabung dengan komunitas tertentu bisa membawa keuntungan lebih update tentang informasi, misalnya klub lari, sepeda, dan mobil. Selain itu, membuat hobi lebih menyenangkan karena dikerjakan bersama orang-orang dengan minat yang sama.
Namun, terkadang komunitas juga membuat fear of missing out (FOMO), perasaan takut ketinggalan bila tidak mengikuti update terbaru atau membeli barang terkini. Di sini perlu kehati-hatian untuk tidak melebihi budget. Untuk menyiasati, mungkin bisa saling jual-beli atau bertukar barang koleksi sehingga tak perlu membeli baru.
Yang paling mengetahui kondisi keuangan pribadi kita adalah kita sendiri. Tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti hobi tertentu bila memang keuangan belum memungkinkan.
5. Tak memaksa diri
Yang paling mengetahui kondisi keuangan pribadi kita adalah kita sendiri. Tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti hobi tertentu bila memang keuangan belum memungkinkan.
Ukurlah kemampuan keuangan dan budget. Miliki pula kemampuan untuk menahan gengsi agar terlihat keren di media sosial.
Peluang pendapatan
Hobi tidak selalu identik dengan pengeluaran. Ada kalanya hobi justru jadi tambahan penghasilan bila ditekuni serius. Misalnya, beragam hobi seperti menulis, memasak, membuat konten, ataupun fotografi, bisa untuk menambah penghasilan.
Tentu saja dibutuhkan kerja keras, konsistensi, disiplin, dan profesionalitas. Saat ini banyak kelas dan kursus untuk mengasah hobi menjadi ahli. Setelah menjadi ahli, perlu dipahami strategi bisnis agar banyak orang tahu mengenai keahlian yang dimiliki, salah satunya melalui media sosial. Uang yang berasal dari hobi tersebut malah dapat diinvestasikan guna memenuhi tujuan keuangan tertentu.
Menekuni hobi tentu memiliki banyak manfaat bagi jiwa dan raga, Namun, tetaplah bijak dalam mengatur keuangan agar keseimbangan antara kebutuhan hidup dan hobi dapat seiring sejalan.
Hobi membeli barang branded, seperti tas dan jam, juga bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Barang branded tertentu harganya bisa meningkat. Namun, perlu diperhatikan merek, model, dan warna yang bisa digunakan sebagai investasi, karena tidak semua merek dan model bernilai investasi tinggi. Bahkan barang branded juga bisa diwariskan kepada orang terdekat ataupun keluarga.
Menekuni hobi tentu memiliki banyak manfaat bagi jiwa dan raga. Namun, tetaplah bijak dalam mengatur keuangan agar keseimbangan antara kebutuhan hidup dan hobi dapat seiring sejalan.