Fotografi adalah media perekam perjalanan sejarah. Lingkup jangkauannya sangat luar biasa. Sebuah arsip foto bisa jadi hanya menjadi kenangan bagi satu orang yang mempunyai ingatan terhadap peristiwa yang terjadi namun di lain kesempatan, foto arsip bisa menceritakan sebuah perjalanan sebuah bangsa.
Sebuah foto hitam putih memperlihatkan sejumlah warga melintasi genangan banjir setinggi paha orang dewasa. Raut wajah mereka terlihat cerah gembira seolah telah berdamai dengan kondisi alam di tempat mereka. Drama bencana alam seperti ini kerap kita saksikan dalam rekaman foto saat terjadi banjir di sejumlah daerah di Indonesia. Foto arsip hitam putih itu menjadi istimewa karena warga yang tertawa saat melintasi banjir berwajah keturunan Tionghoa. Peristiwa yang direkam adalah banjir yang terjadi di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada 19 November 1972. Foto tersebut unik karena dalam kurun waktu yang lama kita tidak melihat sebuah foto yang memperlihatkan warga keturunan Tionghoa yang mengekspresikan diri saat terjadi banjir. Umumnya, foto yang kita ingat adalah foto-foto anak-anak yang sedang bergembira disaat banjir.
Banjir di Kota Singkawang, 19 November 1972
