Cegah Hepatitis Akut di Sekolah, Jambi Kembangkan Kantin Sehat
Kantin sekolah berpotensi jadi tempat penularan penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Kota Jambi coba mencegah penularan penyakit itu lewat penerapan kantin sehat.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
IRMA TAMBUNAN
Siswa di SDN 190 Kota Jambi. Pemerintah Kota Jambi coba mencegah penularan penyakit hepatitis akut lewat sejumlah kebijakan. Salah satunya diterapkan di sekolah lewat larangan bertukar peralatan makanan pada siswa.
JAMBI, KOMPAS — Kantin sekolah berpotensi jadi tempat penularan penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Pemerintah Kota Jambi menerapkan kantin sehat lebih luas sebagai antisipasi penyebaran penyakit seiring dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka setelah Lebaran.
Pekan ini, kegiatan belajar mengajar siswa di Jambi telah berjalan tatap muka. Bersamaan dengan itu, kantin sekolah sudah boleh beroperasi.
Sebagai antisipasi penyebaran penyakit, kantin sekolah dibina untuk menerapkan praktik kantin sehat. ”Kantin-kantin di sekolah akan diseleksi dan dibina higienitasnya agar tidak menjadi sumber penularan penyakit,” kata Maulana, Wakil Wali Kota Jambi, Selasa (10/5/2022).
Siswa disarankan membawa makanan sendiri dari rumah. Yang ingin jajan makanan di kantin, wajib membawa tempat makanannya sendiri. Memakai tempat makanan masing-masing menjadi bentuk antisipasi penularan penyakit lewat peralatan makan.
”Siswa tidak boleh bertukar makanan. Wajib bawa peralatan masing-masing dari rumah. Sehingga tidak terjadi penularan (penyakit),” jelasnya.
Maulana melanjutkan, sejauh ini belum ada laporan dari dinas kesehatan setempat perihal kasus anak terpapar hepatitis akut di Jambi. Ia telah meminta kepala dinas untuk memastikan agar ada upaya pencegahan, deteksi, dan penanganan yang lebih tanggap.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi dr Ida Yuliati mengatakan, belum ada temuan kasus hepatitis akut di kota itu.
”
Sampai sekarang belum ada (temuan kasus hepatitis akut),
”
ujarnya.
Namun, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh kepala puskesmas untuk mengupayakan sosialisasi dan penanganan. Jika ditemukan ada pasien yang bergejala mengarah pada dugaan hepatitis akut, harus langsung dirawat di rumah sakit. Pasien terkait akan dirawat dalam ruang isolasi.
Kantin-kantin di sekolah akan diseleksi dan dibina higienitasnya agar tidak menjadi sumber penularan penyakit. (Maulana)
”Nantinya puskesmas akan menyosialisasikan di tingkat kelurahan atau kecamatan dengan mengundang kader-kader kesehatan,” katanya.
DEONISIA ARLINTA
Suasana kantin sekolah SMAN 78 Jakarta ketika waktu istirahat berlangsung. Mayoritas warung yang tersedia di kantin ini menjual minuman kemasan dan makanan yang diolah dengan digoreng.