Masih Berstatus PPKM Level III, PTM 100 Persen di Palembang Ditunda
Pembelajaran tatap muka 100 persen di Palembang masih dipertimbangkan. Belum optimalnya cakupan vaksinasi pada anak dan warga lansia menjadi alasannya. Upaya vaksinasi dari rumah-rumah hingga sekolah terus digencarkan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
Seorang siswa SD Negeri 2 Palembang sedang menjalani vaksinasi usia 6 tahun-11 tahun, Jumat (14/1/2022). Vaksinasi ini penting untuk mengurangi risiko tertular virus Covid-19 serta menekan angka kematian dan kesakitan akibat terjangkit.
PALEMBANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Palembang masih mempertimbangkan pembelajaran tatap muka 100 persen di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Palembang. Alasannya adalah tingkat vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun masih di bawah 70 persen. Apalagi, hingga kini, Palembang masih menerapkan PPKM level III. Percepatan terus dilakukan termasuk menggencarkan vaksinasi ke sekolah-sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto, Senin (9/5/2022), menyatakan, pihaknya masih mempertimbangkan untuk dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah-sekolah.
Sampai saat ini, skema pembelajaran tingkat dasar dan menengah pertama masih menerapkan PTM 50 persen. Setiap siswa hadir selama tiga hari per minggu.
Keputusan ini dikeluarkan untuk menghindari risiko penularan karena tingkat vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun masih di bawah 70 persen. ”Jika PTM 100 persen dipaksakan, dikhawatirkan akan muncul masalah baru," ucap Ahmad.
Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak untuk terus berkoordinasi, terutama guna mempercepat vaksinasi untuk anak. Ahmad juga berharap agar orangtua mendukung program vaksinasi ini sehingga Palembang bisa menggelar PTM secara menyeluruh.
Kepala Dinas Kesehatan Palembang Fenty Aprina menjelaskan, masih dipertimbangkannya PTM 100 persen juga mengacu pada status kota Palembang yang masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level III. Kondisi ini terjadi karena belum tercapainya cakupan vaksinasi, terutama pada anak dan warga lanjut usia.
Dari total sasaran vaksinasi sebanyak 171.215 anak di Palembang, baru 64,44 persen yang sudah menjalani dosis tahap pertama. Adapun untuk dosis kedua 48,07 persen.
Terlindungi
Jumlah ini tentu akan didorong agar anak yang masuk dalam kelompok rentan bisa semakin terlindungi. Menurut rencana, ujar Fenty, vaksinasi dari sekolah ke sekolah akan terus digencarkan agar PTM 100 persen dapat segera direalisasikan.
Dalam prosesnya, masih banyak orangtua yang tidak mengizinkan anaknya untuk divaksinasi. Kondisi ini tentu akan memperlambat proses vaksinasi. Karena itu, langkah sosialisasi dan edukasi kepada orangtua harus terus dilakukan guna menekan penolakan.
Langkah koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan terutama dengan TNI dan Polri agar target cakupan vaksinasi di Palembang bisa tercapai utamanya untuk anak dan warga lansia. Untuk warga lansia, dari total sasaran vaksinasi 128.510 orang, cakupan vaksinasi baru 59,76 persen untuk dosis pertama dan 51,90 persen untuk dosis kedua.
Secara umum, lanjut Fenty, keadaan Palembang sudah cukup membaik. Dari sisi tingkat hunian rumah sakit sudah tidak ada lagi, sedangkan untuk kasus aktif sekitar delapan kasus.
Pertumbuhan kasus juga tidak lebih dari dua orang per hari. Namun, memang vaksinasi untuk warga lansia masih belum memenuhi 70 persen. ”Harapannya dalam waktu dekan status Palembang sudah jauh lebih baik,” ucapnya.
Kami sudah melakukan pendataan dan sudah mencatat semua warga yang belum divaksin. Dari data itu, kami akan menjalankan vaksinasi secara door to door. (Fenty Aprina)
Fenty berkomitmen akan terus memacu kegiatan vaksinasi dengan menggunakan data yang sudah ada lengkap dengan alamat dan nama warga yang belum divaksin. ”Kami sudah melakukan pendataan dan sudah mencatat semua warga yang belum divaksin. Dari data itu, kami akan menjalankan vaksinasi secara door to door,” ucapnya.
Wali Kota Palembang Harnojoyo berharap agar cakupan vaksinasi bisa terus dikejar agar kegiatan masyarakat bisa kembali pulih seperti sedia kala. Namun, dalam menjalankan aktivitas dia mengimbau agar masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan mengingat Palembang masih berstatus PPKM level III.