Seluruh Puskesmas di Surabaya Tetap Buka Saat Libur Lebaran
Meski libur Lebaran, seluruh puskesmas di Kota Surabaya tetap melayani warga. Selama itu, semua pihak diminta menjaga kesehatan dan menekan penularan Covid-19.
SURABAYA, KOMPAS
—
Selama masa libur Lebaran, seluruh puskesmas di Kota Surabaya tetap dibuka. Layanan vaksinasi Covid-19 juga akan tetap dilakukan untuk melayani warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina, Jumat (29/4/2022), mengatakan, seluruh puskemas tetap buka selama periode 29 April-6 Mei. Hanya saja, ada perbedaan jam operasi harian. Saat itu, sebagian petugas puskesmas ada yang ikut berjaga di posko kesehatan Lebaran.
Pada 29 April, puskesmas buka mulai pukul 08.00-11.00. Saat 2-3 Mei, dibuka pukul 08.00-12.00. Kemudian, di libur cuti bersama 4-5 Mei, pukul 07.30–14.30. Sementara pada 6 Mei tetap melayani warga antara pukul 07.30-11.30.
”Meski menjelang sore sudah tutup, puskesmas tetap siap berjaga atau on call selama 24 jam jika terjadi kasus gawat darurat atau bencana,” Nanik.
Selain itu, vaksinasi juga tetap dilakukan, 27 April-10 Mei. Puskesmas juga membuka layanan terintegrasi vaksinasi penguat di Pos Polisi Bundaran Waru Cito.
Baca juga: Pergerakan Arus Mudik dari dan Menuju Surabaya Semakin Intens
Tekan penularan
Nanik mengajak semua warga untuk ikut berupaya menekan lonjakan kasus Covid-19 saat libur Lebaran. Protokol kesehatan harus tetap dilakukan, saat bertemu dengan sanak saudara dan anggota masyarakat lainnya. Hal itu, kata dia, akan bersinergi dengan upaya preventif yang dilakukan pemerintah.
Nanik mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian untuk mencegah penularan. Pertama, kata Nanik, semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan di setiap bidang, seperti keagamaan, pendidikan, industri, dan transportasi. Kedua, disiplin menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk mengakses tempat-tempat umum dan layanan publik lainnya.
”Ketiga, menerapkan surveilans aktif secara berkala, khususnya pada closed population, seperti tempat kerja, sekolah, hotel, dan pusat perbelanjaan,” katanya.
Keempat, lanjut dia, melaksanakan mitigasi di tempat-tempat umum, perayaan atau acara yang melibatkan peran Satgas Covid-19. Kelima, tetap mengoptimalkan peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo untuk mengendalikan kasus Covid-19 berbasis wilayah.
”Selanjutnya, harus dipastikan kesiapan tenaga kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Surabaya. Di samping ketersediaan obat-obatannya di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Surabaya, keterisian tempat tidur di rumah sakit harus dijamin lebih dari 65 persen,” katanya.
Baca juga: 268.000 Kendaraan Akan Mudik dari Surabaya
Jaga stamina
Terkait kesehatan fisik selama mudik, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Nur Sulastri menyebutkan, perjalanan jauh tidak jarang menurunkan kebugaran tubuh. Alasannya, pergerakan terbatas hingga duduk di posisi yang sama dalam waktu lama rentan memicu nyeri sendi dan otot. Bahkan, tidak jarang memicu bengkak pada kaki karena aliran darah yang menumpuk.
”Jadi, perlu juga olahraga ringan selama perjalanan. Misalnya, peregangan otot perut, punggung bawah, leher, dan bahu, setiap 30 menit di tempat istirahat. Penting juga membawa ice pack untuk mengompres otot hingga penahan punggung dan leher untuk mencegah kelelahan,” katanya.
Dia menambahkan, asupan energi juga harus diperhatikan. Meski hanya duduk selama perjalanan, hal itu tetap membutuhkan energi yang besar. ”Apabila harus sahur saat perjalanan, sebaiknya waktunya dilakukan seakhir mungkin. Waktu buka, sebaiknya jangan ditunda,” tambahnya.
Tidak kalah penting adalah memperhatikan jumlah cairan yang diminum. Idealnya, satu orang mengonsumsi 1,5 liter air per hari untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, penting mengonsumsi makanan tinggi protein dan karbohidrat kompleks.
”Roti gandum dengan selai kacang menjadi santapan yang bagus. Vitamin C dan zinc juga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” katanya.
Baca juga : Aman dan Nyaman Menuju Kampung Halaman