Keselamatan Perjalanan Mudik dan Terhindar dari Penularan Covid-19 Jadi Prioritas
Keselamatan masyarakat selama perjalanan mudik ataupun keamanan dari penularan Covid-19 kini menjadi prioritas utama pemerintah. Mudik dengan transportasi umum dinilai lebih mudah diawasi dan diatur.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah pada tahun ini kembali membolehkan perjalanan mudik dengan menimbang kondisi pandemi Covid-19 yang terkendali. Namun, semua pihak diminta tetap waspada agar perjalanan mudik tidak memicu gelombang baru penularan Covid-19.
Mudik dengan transportasi umum juga dinilai paling tepat saat ini agar lebih memudahkan pengawasan dan pengaturan. Keberangkatan mudik lewat simpul transportasi umum, seperti terminal, dinilai lebih mudah diawasi dan diatur.
”Memprioritaskan perjalanan mudik yang menggunakan angkutan umum sudah saatnya dilakukan,” kata peneliti transportasi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Djoko Setijowarno, ketika dihubungi, Minggu (17/4/2022).
Menurut Djoko, prioritas tersebut dapat diwujudkan dengan pengawalan khusus oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terhadap rombongan bus umum yang mengangkut pemudik mulai dari terminal keberangkatan hingga terminal tujuan. Dengan demikian, waktu perjalanan menggunakan angkutan umum pun akan terjamin lebih cepat ketimbang menggunakan kendaraan pribadi.
Memprioritaskan perjalanan mudik yang menggunakan angkutan umum sudah saatnya dilakukan.
Berdasarkan survei ketiga Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan yang dilakukan pada 22-31 Maret 2022, sebanyak 85,5 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik Lebaran. Dilihat dari pilihan moda, 22,9 juta orang memilih menggunakan mobil pribadi dan 16,9 juta orang memilih sepeda motor.
Berikutnya, bus dipilih 14,1 juta orang, mobil sewa 6,7 juta orang, mobil travel 4,5 juta orang, dan taksi daring 400.000 orang. Transportasi udara dipilih oleh 8,9 juta orang, kereta api 7,6 juta orang, kapal laut 1,4 juta orang, kapal penyeberangan 1 juta orang, kereta perkotaan 600.000 orang, sepeda 400.000 orang, dan angkutan lainnya 100.000 orang.
Menurut Djoko, upaya khusus mengurangi kemacetan diperlukan di tengah tingginya minat mudik Lebaran tahun ini yang diperkirakan akan dilakukan 85,5 juta orang. Korps Lalu Lintas Polri akan menerapkan kebijakan arus melawan (contraflow), searah (one way), dan ganjil genap. Namun, hal itu dinilai belum dapat sepenuhnya menjamin kelancaran.
Studi yang pernah dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2008 menunjukkan perlunya disediakan delapan lajur agar arus kendaraan lancar saat mudik Lebaran. ”Namun, tentunya hal itu tidak memungkinkan. Walaupun sudah ada jalan tol dengan empat lajur. Masih perlu dipertimbangkan sejumlah kendaraan, terutama bus AKAP (antarkota antarprovinsi) yang akan menjemput pemudik (berikutnya) setelah mengantarkan (pemudik) ke tujuan,” kata Djoko.
Hindari risiko
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperkirakan sekitar 80 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan kelelahan. Terkait hal itu, Djoko mengingatkan arti penting mengutamakan keselamatan. Warga mesti memahami, menghindari, atau mengendalikan risiko agar dapat terhindar dari kecelakaan.
KNKT pada 14 April 2022 juga telah memberikan imbauan keselamatan, termasuk bagi pengendara sepeda motor dan pengguna mobil pribadi. Warga, misalnya, diimbau tidak mudik menggunakan sepeda motor untuk jarak yang harus ditempuh dengan waktu lebih dari tiga jam. Badan pengelola transportasi daerah (BPTD) dan dinas perhubungan (dishub) diimbau memasang banner di tempat-tempat rawan kecelakaan agar tidak menggunakan motor matic pada daerah turunan curam.
Pengguna sepeda motor dan mobil pribadi diimbau beristirahat jika lelah, lebih sering beristirahat jika tengah berpuasa, dan sebaiknya melakukan perjalanan setelah berbuka puasa. Mereka juga diimbau, antara lain, menyiapkan kendaraan agar laik untuk perjalanan, mengecek tekanan dan kondisi ban, serta jika menggunakan Google Maps memastikan rute tidak ekstrem.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pernyataan tentang mudik dan pemberian tunjangan hari raya serta gaji ke-13 tahun 2022 di Jakarta, Kamis (14/4/2022), telah meminta semua warga tetap waspada agar jangan sampai perjalanan mudik justru memicu munculnya gelombang baru penularan Covid-19. Apalagi, arus mudik tahun ini diperkirakan akan sangat besar. Khusus di Pulau Jawa saja diperkirakan ada 23 juta mobil pribadi dan 17 juta sepeda motor yang akan melakukan perjalanan mudik.
Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi menuturkan bahwa pemerintah selalu meletakkan keselamatan masyarakat, baik keselamatan selama perjalanan mudik maupun kesehatan, sebagai prioritas utama. ”Sekali lagi, jangan sampai ada lonjakan kasus yang tak terkendali setelah kita merayakan hari raya,” katanya.
Pemerintah selalu meletakkan keselamatan masyarakat, baik keselamatan selama perjalanan mudik maupun kesehatan, sebagai prioritas utama. Sekali lagi, jangan sampai ada lonjakan kasus yang tak terkendali setelah kita merayakan hari raya.
Oleh karena itu, Kepala Negara mengatakan, pemerintah akan mengatur perjalanan mudik secara ketat dan terinci. Para menteri dan seluruh jajaran pemerintah sedang bekerja keras menyiapkan aturan-aturan itu dan akan menyampaikannya kepada masyarakat pekan depan.