Pembatasan Melonggar, Vaksinasi Kedua dan Penguat di Kalsel Digenjot Saat Ramadhan
Vaksinasi dosis kedua dan penguat di Kalimantan Selatan digenjot selama Ramadhan. Cakupan dosis kedua diupayakan mencapai 70 persen supaya kesehatan masyarakat tetap terjaga seiring longgarnya pembatasan kegiatan warga.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kepada warga dalam kegiatan vaksinasi bergerak pada bulan Ramadhan 1443 Hijriah di Puskesmas Berangas, Kecamatan Alalak, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (7/4/2022).
MARABAHAN, KOMPAS — Vaksinasi dosis kedua dan dosis ketiga atau penguat di Kalimantan Selatan terus digenjot selama bulan Ramadhan. Khusus cakupan vaksinasi dosis kedua, diupayakan segera mencapai 70 persen supaya kesehatan masyarakat tetap terjaga seiring pembatasan kegiatan masyarakat yang kian longgar.
Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi dosis kedua dan dosis penguat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali melaksanakan vaksinasi bergerak ke semua kabupaten/kota. Vaksinasi bergerak saat Ramadhan menyasar sekitar 800 warga di Puskesmas Berangas, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kamis (7/4/2022).
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, sudah dua tahun dunia diserang Covid-19 dan mengakibatkan banyak orang meninggal dunia. Situasi pandemi itu membuat semua orang cemas dan banyak kegiatan masyarakat terhenti. Tak terkecuali, kegiatan masyarakat pada saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Namun, tahun ini, kegiatan masyarakat hampir kembali normal. Hal itu karena kekebalan masyarakat mulai terbentuk setelah mengikuti vaksinasi Covid-19. Cakupan vaksinasi dosis pertama di Kalsel telah mencapai 92,07 persen dari target sasaran 3,16 juta orang. Sementara cakupan dosis kedua baru 69,2 persen dan dosis ketiga 11,22 persen.
”Kita tidak boleh lengah dan harus terus melawan penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan vaksinasi. Untuk itu, kami akan terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi dosis kedua dan ketiga,” kata Sahbirin.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Warga menunggu giliran untuk vaksin dalam kegiatan vaksinasi bergerak pada bulan Ramadhan 1443 H di Puskesmas Berangas, Kecamatan Alalak, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (7/4/2022). Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan dosis penguat di Kalsel terus digenjot seiring berkurangnya pembatasan kegiatan masyarakat.
Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS menyebutkan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Barito Kuala sebanyak 244.699 orang. Untuk masyarakat umum, cakupan dosis pertama mencapai 87,6 persen dan dosis kedua 60,5 persen. Untuk vaksinasi anak, cakupan dosis pertama sebesar 74 persen dan kedua 48 persen. Untuk kelompok usia lanjut, cakupan dosis pertama sudah 80,3 persen, sedangkan dosis kedua 41,4 persen.
Beberapa upaya yang dilakukan Pemkab Barito Kuala untuk mencapai target tersebut adalah bekerja sama dengan TNI dan Polri serta bersinergi dengan Pemprov Kalsel. Di samping itu, juga ada kegiatan vaksinasi swadaya dari pemerintah desa dan kecamatan.
Cakupan vaksinasi dosis pertama di Kalsel telah mencapai 92,07 persen dari target sasaran 3,16 juta orang. Sementara cakupan dosis kedua baru 69,2 persen dan dosis ketiga sebesar 11,22 persen.
”Kami menargetkan 70 persen cakupan dosis kedua untuk masyarakat Barito Kuala bisa tercapai pada akhir April. Saat ini, cakupannya sudah sekitar 60 persen,” ungkapnya.
Menurut Noormiliyani, masih ada sekitar 24.000 atau sekitar 10 persen lagi yang harus disasar untuk mencapai cakupan vaksinasi dosis kedua sebesar 70 persen. Untuk itu, pihaknya telah menggeser beberapa pos anggaran guna menyiapkan paket bahan pokok bagi 24.000 warga Barito Kuala agar mereka tertarik divaksin.
Warga menerima paket bahan pokok setelah divaksin dalam kegiatan vaksinasi bergerak pada Ramadhan 1443 H di Puskesmas Berangas, Kecamatan Alalak, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (7/4/2022).
”Menurut rencana, dalam minggu depan sudah mulai bergerak ke 17 kecamatan. Kami imbau masyarakat yang belum divaksin dosis kedua untuk ikut vaksinasi supaya target Kalsel secara nasional juga tercapai,” katanya.
Noormiliyani mengatakan, peningkatan cakupan vaksinasi menandakan bahwa semua lapisan warga siap berubah untuk menjadi lebih baik. Meski demikian, masyarakat tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, terutama dalam memakai masker dan mencuci tangan.
”Kami sudah tidak lagi membatasi warga datang ke masjid. Namun, protokol kesehatan tetap harus diperketat. Mungkin menjaga jarak sudah agak longgar, tetapi memakai masker jangan sampai longgar,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Sukamto menambahkan, vaksinasi bergerak pada bulan Ramadhan dilaksanakan pada 7-13 April. Dengan vaksinasi bergerak ini, pihaknya berupaya meningkatkan cakupan dosis kedua di Kalsel agar bisa mencapai di atas 70 persen.
”Stok vaksin untuk dosis kedua dan penguat masih tersedia dan mencukupi. Kami juga akan melakukan realokasi vaksin dari satu kabupaten/kota ke kabupaten/kota lain sehingga percepatan vaksinasi di Kalsel bisa jalan,” katanya.