Presiden Jokowi Imbau 79 Juta Pemudik Taati Protokol Kesehatan
Presiden Jokowi mengimbau masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan selama mudik dan berwisata, terutama memakai masker. Selain itu, warga yang mudik harus sudah memperoleh vaksin ”booster”.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Jelang mudik Lebaran, Presiden Joko Widodo kembali mengimbau masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan. Berdasarkan data yang diterima kepala negara, setidaknya akan ada 79 juta orang yang menyatakan ingin mudik pada Lebaran tahun ini. Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan agar penanganan mudik harus hati-hati karena menyangkut jumlah yang tidak sedikit.
”Dari data terakhir yang kami terima, yang ingin mudik itu kurang lebih 79 juta. Ini bukan jumlah yang sedikit. Jangan dibandingkan nanti dengan acara-acara yang lain, misalnya MotoGP yang 60.000. Enggak bisa 60.000 dibandingkan dengan 79 juta sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus sudah dikerjakan, kemudian (vaksin penguat) booster juga terus dikejar,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers seusai meninjau Kawasan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022).
Masyarakat yang ingin berwisata pada momen libur Lebaran tahun ini, seperti ke kawasan Candi Borobudur, Presiden Jokowi juga mempersilakannya. Namun, Presiden Jokowi tetap mengimbau masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan selama mudik dan berwisata, terutama dengan terus memakai masker.
”Tidak masalah yang paling penting saat mudik, kemudian kalau berwisata jangan lupa protokol kesehatan, utamanya memakai masker. Kedua, sudah harus vaksin lengkap, ditambah vaksin penguat (booster), karena ini untuk melindungi kita semuanya, untuk menjaga kita semuanya," jelasnya.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat lebih bijaksana dalam menjalani bulan Ramadhan yang untuk ketiga kalinya dijalani umat Islam Indonesia selama masa pandemi. Meskipun kondisi berangsur membaik setelah puncak kasus akibat varian Omicron, pemerintah tetap mengingatkan masyarakat tetap bijaksana dalam beraktivitas.
”Tetap kami meminta masyarakat untuk bijaksana dalam beraktivitas. Prinsip utama protokol kesehatan tetap harus diutamakan,” ujar Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Masyarakat juga tetap berkewajiban melindungi populasi rentan yang ada di dekatnya, seperti orang yang belum divaksin penuh, warga lanjut usia, dan penderita komorbid. Masyarakat diminta bersikap hati-hati dalam melakukan interaksi sosial besar.
”Ingat kondisi pandemi yang terus membaik adalah anugerah yang Allah berikan. Sehingga wajib dijaga dengan baik melalui disiplin menjalankan protokol kesehatan maupun segera divaksinasi penuh serta booster,” pesan Wiku.
Imunitas masyarakat
Vaksinasi Covid-19 juga akan terus dilakukan selama Ramadhan. Sesuai Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 13 Tahun 2021, vaksinasi saat berpuasa tidak bersifat membatalkan puasa. Wiku mengatakan bahwa pemerintah selalu berupaya menyusun kebijakan untuk mendukung dan memfasilitasi kegiatan masyarakat yang aman di masa pandemi Covid-19.
Hal ini termasuk untuk membentuk imunitas masyarakat menjelang periode mudik tahun 2022. ”Prinsipnya pemerintah pusat mendorong seluruh daerah segera melakukan percepatan vaksinasi booster demi perlindungan optimal, sesuai arahan Presiden,” kata Wiku.
Sebelumnya, dalam perjalanan menuju Candi Borobudur, Presiden Jokowi juga sempat meninjau langsung kegiatan di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Asri Syubbanul Wathon, di Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Presiden Jokowi menilai kegiatan di pondok pesantren tersebut berlangsung dengan baik, terutama karena seluruh santri telah divaksin dua kali.
Vaksinasi Covid-19 juga akan terus dilakukan selama bulan Ramadhan. Sesuai Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 13 Tahun 2021, vaksinasi saat berpuasa tidak bersifat membatalkan puasa.
”Saya melihat kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren, di SMK, juga di SMP Syubbanul Wathon di Magelang dan saya melihat kegiatan berjalan sangat baik karena seluruh santri, seluruh murid sudah divaksin dua kali. Sudah 100 persen. Sebagian sudah masuk ke booster, terutama untuk guru,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa protokol kesehatan yang diterapkan di Pondok Pesantren API Asri Syubbanul Wathon tersebut sangat bagus. Selain itu, Kepala Negara juga melihat bahwa kedisiplinan seluruh santri pondok pesantren dalam melakukan protokol kesehatan, terutama mengenakan masker, sudah baik.
Presiden berharap apa yang dilakukan oleh Pondok Pesantren API bisa menjadi contoh bagi sekolah atau pesantren lain.
”Saya kira bagus di sini, di Syubbanul Wathon di Tegalrejo. Kita harapkan ini bisa menjadi sebuah contoh. Begitu saya lihat tadi semuanya murid, santri pakai masker, saya kira ini sangat bagus sekali,” imbuhnya.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren API, KH Yusuf Chudlori, menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan sejumlah persiapan untuk kegiatan pada bulan suci Ramadhan. Menurut dia, kegiatan di pesantren juga selalu dalam pantauan Rumah Sakit Syubbanul Wathon.
”Iya, ini kegiatan Ramadhan sudah kita persiapkan. Kalau dulu kita jaga jarak, sekarang sudah mulai bisa agak rapatkan sedikit. Di sini juga dipantau oleh rumah sakit karena pesantren juga punya Rumah Sakit Syubbanul Wathon. Jadi dipantau secara rutin oleh Rumah Sakit Syubbanul Wathon," ungkapnya.