Pembatasan Melonggar, Cakupan Vaksinasi Penguat di Kalsel Makin Digenjot
Cakupan vaksinasi dosis ketiga di Kalimantan Selatan terus ditingkatkan saat tren kasus aktif Covid-19 mulai menurun. Berbagai pihak turut menggenjot vaksinasi ketiga agar masyarakat bisa lebih leluasa beraktivitas.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
MARTAPURA, KOMPAS — Cakupan vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi penguat di Kalimantan Selatan terus ditingkatkan di saat tren kasus aktif Covid-19 mulai menurun. Saat ini cakupan vaksinasi ketiga baru 5,44 persen atau masih di bawah angka nasional. Berbagai pihak turut menggenjot vaksinasi ketiga di Kalsel.
Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XV Provinsi Kalimantan Selatan berkolaborasi dengan kampus Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari turut menggenjot vaksinasi ketiga dengan melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Terminal Tipe A Gambut Barakat, Kabupaten Banjar, Selasa (15/3/2022).
Kepala BPTD Wilayah XV Kalsel Zulmardi mengatakan, pihaknya turut mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi agar masyarakat bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Terlebih saat ini pembatasan kegiatan masyarakat juga sudah semakin berkurang. ”Untuk itu, kami berkolaborasi dengan Uniska, Kepolisian Daerah Kalsel, dan Pemerintah Kabupaten Banjar melaksanakan vaksinasi ketiga,” ujarnya.
Vaksinasi ketiga di Terminal Tipe A Gambut Barakat menyasar karyawan BPTD Kalsel, pengemudi bus Trans Banjarbakula, sivitas akademika Uniska, serta masyarakat umum. Kuota vaksin yang disiapkan sebanyak 300 dosis.
”Kami yang bekerja di sektor transportasi mendukung program vaksinasi agar masyarakat bisa lebih leluasa dalam beraktivitas dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Kalau orang masih dilarang bepergian, bus-bus juga tidak akan terisi,” kata Zulmardi.
Rektor Uniska Banjarmasin Abdul Malik sangat mendukung pelaksanaan vaksinasi ketiga karena Uniska akan segera melaksanakan perkuliahan tatap muka (PTM) secara terbatas di lantai dua Gedung Terminal Gambut Barakat.
”Mulai semester ini, kami mencoba mengadakan PTM terbatas dan memperkenalkan kepada sivitas akademika bahwa Terminal Gambut Barakat di Jalan Ahmad Yani Kilometer 17 juga bagian dari kampus Uniska,” ujarnya.
Menurut Malik, Uniska memiliki kampus utama di Banjarmasin dan kampus-kampus penunjang di Banjarbaru, Banjar, dan Barito Kuala. Untuk melaksanakan PTM terbatas, Uniska setidaknya sudah 10 kali bekerja sama dengan Polda Kalsel melaksanakan vaksinasi Covid-19 di kampus.
”Dalam rangka PTM, semua warga kampusUniska perlu mendapatkan vaksinasi lengkap, termasuk vaksinasi penguat, supaya bisa meringankan gejala saat terinfeksi Covid-19,” ujarnya.
Menuju endemi
Malik mengatakan, aplikasi Peduli Lindungi juga sudah digunakan di setiap kampus Uniska. Mereka dengan status merah ataupun belum divaksin untuk sementara waktu tidak diperkenankan masuk kampus.
”Kami mengimbau yang belum divaksinasi untuk segera menjalani vaksinasi guna meminimalkan gejala saat terinfeksi serta tetap menerapkan protokol kesehatan. Mudah-mudahan pandemi ini segera berubah menjadi endemi dan kita bisa hidup berdampingan dengan Covid-19,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Sukamto sebelumnya menyampaikan, Kalsel terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi dosis kedua dan dosis ketiga. Karena itu, relokasi vaksin dari satu wilayah kabupaten atau kota ke kabupaten atau kota lain bisa saja dilakukan sebagai upaya menjaga agar vaksin dengan masa kedaluwarsa pendek bisa dimanfaatkan optimal.
Sampai dengan Selasa (15/3/2022), cakupan vaksinasi dosis pertama di Kalsel sebesar 89,21 persen dari target sasaran sebanyak 3,16 juta orang. Adapun cakupan vaksinasi dosis kedua sebesar 59 persen dan vaksinasi dosis ketiga baru 5,44 persen. Di sisi lain, kasus aktif Covid-19 di Kalsel menurun signifikan dari 4.799 kasus pada 1 Maret menjadi 1.006 kasus pada 15 Maret 2022.