Vaksinasi untuk Orang Lanjut Usia
Selain vaksinasi Covid-19, orang berusia lanjut diharapkan juga mendapat vaksinasi influenza setahun sekali serta vaksinasi pneumokok yang diberikan setiap lima tahun atau sekali seumur hidup sesuai dengan jenisnya.
Ibu saya berumur 80 tahun. Ayah sudah meninggal dua tahun yang lalu. Meski usia ibu sudah lanjut, beliau masih mandiri. Bangun pagi sehabis subuh beliau sudah beres-beres rumah. Jika matahari sudah terang, biasanya beliau jalan kaki keliling pemukiman ditemani oleh saya atau adik saya.
Ibu menderita darah tinggi ringan yang dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi, mengurangi konsumsi garam, dan olahraga. Berat badan beliau termasuk ideal meski belakangan ini nafsu makan beliau agak menurun. Saya mencoba menjaga agar nafsu makan beliau tetap baik dengan menambahkan lauk kegemaran beliau.
Pada era pandemi ini ibu banyak di rumah. Biasanya beliau ikut majelis taklim di permukiman. Namun sekarang majelis taklim tersebut diadakan secara daring jadi ibu dapat mengikuti dari rumah saja.
Ibu punya hobi memelihara tanaman yang biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari. Di belakang rumah ada sedikit kebun dan di situlah ibu menyalurkan hobinya. Banyak tanaman sayur serta tanaman hias yang dipelihara ibu.
Lemahnya kekebalan tubuh juga menjadikan orang berusia lanjut jika terinfeksi penyakit tak menunjukkan gejala demam seperti orang usia dewasa muda. Seringkali gejala yang dirasakan adalah tidak mau makan dan atau suhu badannya tidak meningkat.
Malam hari ibu mengajar anak saya mengaji. Meski usia beliau sudah lanjut, daya ingat beliau masih baik. Kami menjaga selama pandemi Covid-19 ini agar ibu tak banyak bertemu dengan orang lain. Kami khawatir ibu akan tertular Covid-19 karena kami membaca jika orang tua terkena Covid-19, penyakitnya dapat menjadi berat.
Sejak pemerintah mengadakan program imunisasi Covid-19, kami sudah mendaftarkan ibu untuk mendapat vaksinasi Covid-19. Sampai saat ini ibu sudah menjalani dua kali vaksinasi Covid-19. Saya mendengar bahwa untuk vaksinasi booster (penguat), orang berusia lanjut diprioritaskan. Benarkah demikian?
Vaksinasi Covid-19 ibu 5 bulan yang lalu. Kapan ibu sebaiknya mendapat vaksinasi booster? Apakah vaksin yang akan digunakan untuk vaksin booster berbeda atau sama dengan vaksin yang terdahulu? Apakah manfaat vaksin Covid-19 pada orang tua seperti ibu saya sama baiknya dengan orang muda?
Kami serumah lima orang semuanya sudah mendapat vaksinasi Covid-19 dua kali dan sekarang sedang mendaftar untuk vaksin booster. Dokter keluarga kami menganjurkan ibu lebih cepat untuk mendapat vaksinasi booster.
Menurut beliau vaksinasi booster akan mengurangi risiko tertular dan jika masih tertular, akan mengurangi risiko masuk rumah sakit karena penyakit yang berat. Selain vaksinasi Covid-19, vaksin apalagi yang baik untuk ibu saya? Terima kasih atas penjelasan Dokter.
M di J
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia termasuk berhasil mencapai cakupan yang tinggi. Setiap hari kita melihat tambahan penduduk yang telah divaksinasi Covid-19. Setiap hari hampir satu juta orang mendapat vaksinasi Covid-19.
Mudah-mudahan tak lama lagi penduduk yang diharapkan mendapat vaksinasi pertama dan kedua sudah sesuai dengan harapan. Bahkan pemerintah juga telah mulai melayani vaksinasi booster untuk masyarakat yang diprioritaskan yaitu kelompok usia lanjut dan mereka yang mempunyai penyakit kronik (komorbid).
Namun, vaksinasi Covid-19 di kalangan usia lanjut masih tertinggal dibandingkan dengan kelompok umur lain. Kita harus berusaha agar semua orang yang berusia lanjut mendapat vaksinasi Covid-19 ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) amat menganjurkan agar populasi usia lanjut mendapat vaksinasi Covid-19 secara lengkap. Ini berarti sudah menjalani vaksinasi Covid-19 suntikan pertama dan kedua lalu disusul 6 bulan kemudian dengan suntikan booster. Kenapa kelompok usia lanjut diprioritaskan?
Manfaat vaksinasi lansia
Di negara kita usia yang dianggap sebagai usia lanjut adalah 60 tahun ke atas. Pada usia ini terjadi penurunan fungsi-fungsi tubuh seperti fungsi pernapasan, fungsi jantung, maupun fungsi ginjal.
Selain penurunan fungsi organ tubuh tersebut juga terjadi penurunan kekebalan tubuh. Akibatnya, orang usia lanjut rentan terkena infeksi seperti influenza, pneumonia, dll. Nah, jika terjadi infeksi, kekebalan tubuh orang usia lanjut kurang kuat untuk melawan infeksi tersebut sehingga infeksi dapat menjadi berat.
Baca juga : Kasus Harian Mulai Turun, Vaksinasi Lansia Tetap Harus Ditingkatkan
Jika orang dewasa muda terkena influenza, dia akan sakit selama 3 sampai 5 hari, namun setelah itu akan sembuh dan pulih kembali. Pada orang yang berusia lanjut influenza dapat menjadi berat disertai oleh komplikasi pneumonia. Meski mulanya hanya infeksi influenza, karena adanya komplikasi pneumonia tak jarang orang usia lanjut harus dirawat di rumah sakit.
Lemahnya kekebalan tubuh juga menjadikan orang berusia lanjut jika terinfeksi penyakit tak menunjukkan gejala demam seperti orang usia dewasa muda. Seringkali gejala yang dirasakan adalah tidak mau makan dan atau suhu badannya tidak meningkat. Ini akan menyulitkan bagi dokter yang merawat karena gejala infeksi yang khas pada usia lanjut mungkin tak timbul.
Kesulitan lainnya adalah penggunaan obat termasuk antibiotik yang diperlukan untuk mengobati infeksi biasanya berbeda dengan orang berusia muda. Seringkali diperlukan gabungan antibiotik untuk mengatasi infeksi pada orang usia lanjut.
Khusus untuk infeksi Covid-19 kita sudah memahami bahwa jika infeksi tersebut mengenai kelompok usia lanjut, penyakitnya dapat menjadi berat, mungkin diperlukan perawatan di rumah sakit. Atas alasan tersebut, pemerintah amat mendorong agar populasi usia lanjut secepatnya menjalani vaksinasi Covid-19.
Yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dua kali, jika sudah waktunya, agar menjalani vaksinasi Covid-19 booster. Untuk vaksinasi booster dapat sama dengan vaksin yang pertama dan kedua, tapi juga dapat berlainan. Untuk itu, Kementerian Kesehatan sudah menetapkan pedoman yang dapat dijalankan di masing-masing tempat vaksinasi.
Anda beruntung karena ibu masih mandiri sehingga tidak ada kesulitan untuk membawa beliau ke tempat layanan vaksinasi. Untuk itu, ibu harus didaftarkan dulu dan jika sudah dapat panggilan, beliau dapat menjani vaksinasi Covid-19 booster. Diharapkan vaksinasi booster ini akan memperkuat kekebalan tubuh ibu sehingga risiko tertular menurun. Jikapun tertular, diharapkan tidak akan menjadi penyakit yang berat.
Baca juga : Cakupan Vaksinasi Lansia Jadi Indikator Status PPKM
Saya berharap setiap keluarga Indonesia yang mempunyai anggota keluarga yang berusia lanjut dapat membawa anggota keluarga tersebut ke layanan vaksinasi terdekat. Jika anggota keluarga tersebut tak mungkin untuk dibawa ke layanan vaksinasi, laporkan ke puskesmas terdekat sehingga vaksinasi dapat tetap diberikan.
Nah, selain vaksinasi Covid-19, orang berusia lanjut diharapkan juga mendapat vaksinasi influenza setahun sekali serta vaksinasi pneumokok yang diberikan setiap lima tahun atau sekali seumur hidup sesuai dengan jenisnya. Nah, untuk itu Anda dapat berkonsultasi dengan dokter keluarga Anda agar ibu tetap sehat dan terhindar dari penularan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Semoga Anda sekeluarga sehat selalu.