Varian Omicron Pemicu Tingginya Kasus Covid-19 di Kalbar
Varian Omicron telah masuk ke Kalimantan Barat. Omicron masuk ke Kalbar melalui pelaku perjalanan dari Jakarta.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kasus Covid-19 varian Omicron telah masuk ke Kalimantan Barat. Hal itu yang memicu tingginya kasus akhir-akhir ini. Omicron masuk ke Kalbar melalui warga yang pulang dari Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Barat Harisson, Selasa (15/2/2022). Menurut laporan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di pusat, terdapat kasus positif Omicron di Kalbar.
Sampel warga Kalbar berusia 31 tahun tersebut dikirim ke Jakarta pada 24 Januari lalu. Yang bersangkutan merupakan kontak erat kasus konfirmasi orangtuanya yang baru pulang dari Jakarta, 13 Januari, dengan keluhan flu dan melakukan pemeriksaan secara mandiri di salah satu laboratorium di Pontianak.
Hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan positif Covid-19 pada 18 Januari.
”Jadi, sudah dapat disimpulkan berdasarkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) bahwa tingginya kasus di Kalbar karena transmisi lokal varian Omicron,” tutur Harisson.
Ia menuturkan lebih lanjut, masuknya varian Omicron ke Kalbar tersebut melalui pelaku perjalanan dari Jakarta. Sebagaimana yang diketahui bahwa kasus Omicron di Jakarta sedang tinggi.
Data Satgas Covid-19 Kalbar menunjukkan kasus aktif terus meningkat. Pada 5 Februari, kasus aktif di Kalbar 252 orang. Kemudian pada 6 Februari meningkat menjadi 324 orang dan pada 7 Februari menjadi 349 orang. Kasus aktif di Kalbar per tanggal 12 Februari sebanyak 1.133 orang serta Senin (14/2) mencapai 1.442 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Sidig Handanu menuturkan, kasus harian Covid-19 di Pontianak, ibu kota Kalbar, mulai meningkat sejak Februari.
Meningkat
Jika dilihat selama periode 3 Januari hingga 13 Februari, total kasus sebanyak 1.213 secara umum. Berdasarkan data Dinkes Kota Pontianak, kasus harian tertinggi pada 11 Februari mencapai 207 orang terkonfirmasi Covid-19.
Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) untuk isolasi di rumah sakit bagi pasien Covid-19 terus meningkat di Pontianak. Pada 11 Februari, BOR tempat isolasi Covid-19 sebesar 11,30 persen dari 407 total tempat tidur yang tersedia.
Kemudian, pada 12 Februari BOR isolasi meningkat menjadi 14,18 persen dari 409 tempat tidur yang tersedia. Selain itu, pada 13 Februari BOR isolasi menjadi 17,96 persen dari 412 total tempat tidur yang tersedia.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, kasus Covid-19 di Pontianak terus meningkat. Oleh sebab itu, Satgas Covid-19 terus melaksanakan patroli mengingatkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan.
”Masyarakat diingatkan jangan berkerumum. Pada Senin (14/2) malam, misalnya, kami melaksanakan sosialisasi di tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan, antara lain di kafe-kafe dan taman-taman,” ujarnya.
Dalam kondisi seperti sekarang, jam operasional tempat usaha hanya diperbolehkan maksimal pukul 21.00. Kemudian, taman-taman kota ditutup pukul 20.00. Kapasitas tempat-tempat tersebut hanya boleh 50 persen agar tidak terjadi kerumunan. Patroli terus dilakukan hingga kondisi pandemi melandai.