Ratusan Kasus Covid-19 di Papua dalam Tiga Hari Terakhir
Ratusan orang di Papua terpapar Covid-19 dari jangka waktu beberapa hari saja. Terindikasi Covid-19 varian Omicron telah memasuki Papua sehingga memicu jumlah penderita yang melonjak drastis.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Terdapat tambahan 201 kasus baru Covid-19 di Provinsi Papua hanya dalam waktu tiga hari terakhir. Total sudah ditemukan 394 kasus Covid-19 di Kota Jayapura dan sembilan kabupaten di Papua.
Juru bicara Satgas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, Silvanus Sumule, di Jayapura, Jumat (4/2/2022), memaparkan, Kota Jayapura menjadi daerah dengan jumlah kasus baru Covid-19 terbanyak. Total sebanyak 213 kasus Covid-19 di ibu kota Papua hingga Kamis kemarin.
Adapun sembilan kabupaten lainnya di Papua yang telah ditemukan kasus Covid-19 selama dua pekan terakhir ialah Mimika, Merauke, Biak Numfor, Asmat, Jayawijaya, Mappi, Kepulauan Yapen, Keerom, dan Paniai.
”Sebelumnya tidak ditemukan kasus Covid-19 di Papua hingga akhir Desember tahun 2021. Papua mulai mengalami lonjakan kasus Covid-19 di 10 daerah ini pada pertengahan bulan Januari tahun ini,” ujar Silvanus.
Ia menuturkan, ada indikasi kasus Covid-19 varian Omicron telah memasuki Papua. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kasus baru Covid-19 dalam jangka waktu singkat, seperti yang terjadi di Kota Jayapura.
”Sebelumnya hanya ditemukan satu kasus Covid-19 di Kota Jayapura, kemudian melonjak menjadi 10 kasus, 80 kasus, hingga mencapai 213 kasus pada Kamis kemarin. Berdasarkan pola penularannya, adanya indikasi Omicron karena jumlah kasus yang meningkat cepat,” kata Silvanus.
Ia menambahkan, mayoritas meningkatnya kasus baru Covid-19 di Papua setelah warga yang terpapar melaksanakan perjalanan dari luar daerah. Hanya di Kabupaten Merauke yang dilaporkan sudah terjadi penularan Covid-19 dengan transmisi lokal.
Papua mulai mengalami lonjakan kasus Covid-19 di 10 daerah ini pada pertengahan bulan Januari tahun ini. (Silvanus Sumule)
”Pemda di semua kota dan kabupaten di Papua harus meningkatkan pengawasan protokol kesehatan. Kami meminta semua rumah sakit bersiaga dan menyiapkan ruang isolasi untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang terpapar Covid,” ujar Silvanus.
Sampel kasus
Sementara itu, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Papua Antonius Oktavian mengatakan, pihaknya telah menerima 68 sampel kasus Covid-19 yang diduga suspek varian Omicron hingga saat ini. Sebanyak 68 sampel ini terdiri dari 60 sampel dari Papua dan 8 sampel dari Papua Barat.
Antonius menyatakan, pihaknya sudah menemukan hasil dari pemeriksaan sejumlah sampel suspek Omicron dengan alat Next Generation Squencer (NGS). Akan tetapi, Kementerian Kesehatan yang akan mengumumkan hasil temuan tersebut kepada publik.
Ia pun mengungkapkan, gejala Omicron hampir sama seperti penyakit influenza dan memiliki ciri khas cepat menyebar. Penyakit ini sangat berbahaya bagi lansia dengan penyakit bawaan dan warga yang belum divaksin.
”Pemerintah pusat yang akan mengumumkan jumlah kasus Omicron dan daerah yang telah ditemukan varian tersebut. Kami berharap semua pemda terus meningkatkan penelusuran dan pemeriksaan agar lebih cepat menemukan warga yang telah terpapar Covid-19,” ujarnya.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigadir Jenderal (Pol) Eko Rudi Sudarto menegaskan, pihaknya terus meningkatkan cakupan vaksinasi di Papua yang paling terendah di seluruh Indonesia hingga tahun ini. Total cakupan vaksinasi dosis pertama di Papua baru mencapai 30,43 persen, dosis kedua 22,06 persen, dan dosis ketiga 0,43 persen.
Terdapat di lima kabupaten yang sama sekali belum menyentuh angka 5 persen untuk dosis pertama dan kedua. Lima daerah ini adalah Lanny Jaya, Puncak Jaya, Paniai, Yahukimo, dan Tolikara.
”Kami telah membuka gerai-gerai untuk pelaksanaan vaksinasi di wilayah Papua. Kami juga akan meningkatkan pengawasan protokol kesehatan untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 yang disertai varian Omicron,” ujar Eko.