Di tahun 2022, dengan pengalaman 2021, segenap kekuatan perlu terus mendorong agar negeri lebih sehat, adil, dan hijau. Sebagai Presidensi G-20, Indonesia pun membangun dunia.
Oleh
Sutta Dharmasaputra
·3 menit baca
Tahun 2021, tahun sangat sulit. Gelombang Covid-19 melejit, krisis ekonomi menjepit, bencana alam mengimpit. Namun, kesulitan itu telah dilalui dan kita perlu optimistis di 2022.
Persoalan pandemi Covid-19 mendominasi tahun 2021 dan masih akan menjadi penentu utama di 2022. Covid dan Covid Vaccine merupakan dua dari 10 kata kunci yang paling banyak ditelusuri warga global melalui sistem pencarian Google selama tahun 2021. Covid juga menjadi pusat perhatian di Indonesia. Kata kunci: Vaksin Covid-19, Pencegahan Covid-19, PeduliLindungi, dan PPKM Diperpanjang masuk empat dari 10 tertinggi daftar pencarian kategori populer di Google Indonesia.
Jumlah kasus harian dan kematian Covid-19 di tingkat global, hingga kini, juga belum mereda. Kurva yang diperkirakan melandai, di pertengahan tahun kembali meningkat setelah adanya galur Delta dan bahkan lebih naik lagi di ujung tahun oleh galur Omicron.
Di Indonesia, varian Delta bahkan sempat membuat gelombang dahsyat di pertengahan tahun 2021 tujuh kali lipat lebih tinggi dibandingkan situasi pada 31 Desember 2020. Sirene mobil ambulans terus meraung-raung. Kabar duka dari kerabat, sahabat, bermunculan tiada henti di aplikasi pesan. Rumah sakit penuh, pasokan oksigen kosong. Mencekam. Namun, di tengah kondisi sulit itu, anak bangsa masih banyak yang membuahkan prestasi nasional ataupun internasional.
Kini, gelombang Covid-19 di Tanah Air telah jauh mereda meskipun mulai dibayangi transmisi lokal Omicron yang mulai terdeteksi. Saat ini, rasio kasus harian di Indonesia adalah kedua terendah di antara 14 negara berpenduduk lebih dari 100 juta. Posisi terendah diduduki China, sedangkan teratas Amerika Serikat. Rasio kematian per 1 juta penduduk, posisi Indonesia di urutan ke-6. Teratas adalah Rusia. Di antara negara G-20, Indonesia termasuk negara yang dinilai mampu mengendalikan pandemi Covid-19. Jumlah kasus harian di Indonesia di urutan kedua terendah (Our World in Data, 28 Desember 2021).
Akan tetapi, dalam hal tes dan vaksinasi, Indonesia masih perlu ”berlari”. Dalam hal rasio tes per 1 juta penduduk, Italia dan Perancis juaranya. Teratas dalam vaksinasi adalah China dan Korea Selatan. Negara kaya dan produsen vaksin memiliki fasilitas melimpah. Negara berkembang serba terbatas harus berebut. Kesenjangan melebar.
Negara berkembang serba terbatas harus berebut. Kesenjangan melebar.
Munculnya gelombang Omicron di pengujung tahun 2021 juga kembali memangkas optimisme menyambut 2022. Dana Moneter Internasional (IMF) pun berencana mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi global di angka 4,9 persen pada 2022. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 diprediksi 5,9 persen.
Bencana alam yang didorong perubahan iklim ekstrem juga mengancam berbagai belahan dunia. Terlebih untuk Indonesia yang berada di cincin api (ring of fire). Kerentanan bencana yang sistemik ini membutuhkan kesiapsiagaan mitigasi yang juga sistemik.
Kemampuan negara mengatasi pandemi Covid-19, krisis ekonomi global, dan perubahan iklim akan menjadi penentu utama kemajuan suatu bangsa ke depan.
Daron Acemoglu dan James A Robinson dalam bukunya, Why Nation Fail, menegaskan, ada korelasi positif antara institusi politik ekonomi inklusif dan kemakmuran suatu negara. Media dan teknologi komunikasi juga sangat berperan memastikannya.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengajak pemimpin dunia untuk mengambil langkah dengan ambisius. Presiden Bank Dunia David Malpass mengajak pemerintah nasional, swasta, dan masyarakat internasional mengejar pembangunan yang inklusif, tangguh, dan hijau.
Langkah Indonesia mengatasi pandemi, krisis ekonomi, perubahan iklim, dan bertransformasi mendapat apresiasi. Di tahun 2022, dengan pengalaman 2021, segenap kekuatan perlu terus mendorong agar negeri lebih sehat, adil, dan hijau. Sebagai Presidensi G-20, Indonesia pun membangun dunia.