Pembatasan Tak Dapat Membendung Penyebaran Varian Omicron
Pembatasan perjalanan internasional di banyak negara ternyata tak bisa membendung penyebaran Omicron, varian baru virus korona penyebab Covid-19. Makin banyak negara melaporkan adanya kasus infeksi dari varian baru itu.
Oleh
TIM KOMPAS
·2 menit baca
AFP/PHILL MAGAKOE
Seorang penumpang memegang telepon selulernya sembari melihat layar elektronik data penerbangan yang menginformasikan pembatalan sejumlah penerbangan di Bandara Internasional OR Tambo di Johannesburg, pada 27 November 2021, setelah beberapa negara menutup pintu kedatangan dari Afrika Selatan seiring ditemukannya kasus varian baru Covid-19, Omicron.
JAKARTA, KOMPAS — Sekalipun sejumlah negara memperketat pembatasan, penyebaran varian baru SARS-CoV-2, Omicron, tetap meluas. Setidaknya 19 negara melaporkan varian dengan banyak mutasi ini. Sementara itu, dari hasil surveilans genomik, varian baru virus korona penyebab Covid-19 itu belum terdeteksi di Indonesia.
Berdasarkan data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), bank data acuan genom SARS-CoV-2, Afrika Selatan telah mendaftarkan 124 data genom Omicron atau B.1.1.529, sedangkan Botswana mendaftarkan 29 data genom. Adapun Belanda mendaftarkan 12 data genom, Australia 6 data genom Omicron, Hong Kong 5 data genom, Inggris 4 data genom, Kanada 2 data genom, dan negara-negara lain 1 data genom.
9.000 sampel dianalisis
Safarina G Malik, peneliti senior di Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional, Selasa (30/11/2021), di Jakarta, mengatakan, varian Omicron belum ditemukan dari 9.000 sampel SARS-CoV-2 yang menjalani analisis genom di Indonesia. Varian Delta dan turunannya masih mendominasi. Data genom yang didaftarkan Indonesia ke GISAID turun karena jumlah kasus Covid-19 juga turun.
Semua pelaku perjalanan dari luar negeri yang terkonfirmasi positif diperiksa genomik virusnya. ”Secara resmi, perintah memeriksa genomik semua pelaku perjalanan dari luar negeri baru keluar pada Senin (29/11/2021), tetapi praktik ini sudah dilakukan sebelumnya. Sejauh ini, belum ditemukan Omicron,” ujarnya.
Kompas
Tangkapan layar artikel tentang varian virus Omicron di The Guardian, Senin (29/11/2021).
Sejumlah negara telah melaporkan keberadaan varian Omicron. Penemuan Omicron di luar Afrika umumnya dibawa pelaku perjalanan yang baru tiba dari Afrika Selatan. Namun, di Portugal, dikhawatirkan terjadi transmisi lokal Omicron.
Secara resmi, perintah memeriksa genomik semua pelaku perjalanan dari luar negeri baru keluar pada Senin (29/11/2021), tetapi praktik ini sudah dilakukan sebelumnya. Sejauh ini, belum ditemukan Omicron.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Selasa (30/11/2021), mencatat, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia 297 orang dan 11 pasien meninggal. Kasus Covid-19 ditemukan pada 26 siswa di sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta. Menurut Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, kasus baru ditemukan setelah tes acak terhadap 2.079 siswa di 17 sekolah. ”Semua tak bergejala,” ujarnya.
Ketua Komisi Kebudayaan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Amin Abdullah mengingatkan, gelombang ketiga akan datang jika warga tak waspada mematuhi protokol kesehatan. (AHMAD ARIF/HARIS FIRDAUS/NINO CITRA ANUGRAHANTO/DEONISIA ARLINTA)