Wapres Ajak Warga Jaga Kesehatan Tulang, Osteoporosis Dapat Menyerang Siapa Saja
”WHO telah menyatakan osteoporosis sebagai ’silent disease’ yang menjadi ancaman nyata bagi kesehatan dunia,” kata Waprs Ma’ruf Amin dalam sambutan daring pada Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Osteoporosis atau keropos tulang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, terutama di negara berkembang. Osteoporosis di Indonesia perlu disikapi serius dan mendapat perhatian mengingat penyakit ini tidak hanya diderita sebagian besar wanita yang telah menopause, tetapi dapat menyerang siapa saja.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization) dan Federasi Osteoporosis Internasional (IOF/International Osteoporosis Federation) mencatat 200 juta orang lebih di dunia menderita osteoporosis. Sebanyak 50 persen kejadian patah tulang disebabkan oleh osteopororis yang dapat memicu terjadi kecacatan seumur hidup hingga kematian.
”Bahkan, WHO telah menyatakan osteoporosis sebagai silent disease yang menjadi ancaman nyata bagi kesehatan dunia,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan secara virtual pada Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis, Sabtu (23/10/2021).
Adapun prevalensi osteoporosis di Indonesia tercatat pada perempuan di usia 50-80 tahun sebesar 23 persen dan usia 70-80 tahun sebesar 53 persen. Prevalensi patah tulang belakang ditemukan sebesar 9 persen pada perempuan dan 16 persen pada laki-laki.
Mengawali sambutannya, Wapres Amin mengapresiasi Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Anita A Hutagalung beserta jajarannya yang telah menginisiasi acara Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis tersebut. Seperti diketahui, tanggal 20 Oktober setiap tahun diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia.
Tahun ini tema yang diusung adalah Take Action for Bone Health yang berfokus pada tindakan terhadap osteoporosis dalam pencegahan patah tulang. Kegiatan yang diselenggarakan IOF bersama perwakilan organisasi osteoporosis di 90 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pencegahan, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.
”Saya menyambut baik DPP Perwatusi yang menyelenggarakan pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis Tahun 2021 dengan tujuan meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit osteoporosis. Dan, membangun serta memastikan bersama tentang kesadaran seluruh masyarakat Indonesia untuk berani dan mampu melawan osteoporosis,” kata Wapres Amin.
Pada kesempatan tersebut, Wapres Amin menuturkan bahwa pandemi Covid-19 yang telah berjalan lebih dari satu setengah tahun tidak boleh menyurutkan gerak dan langkah untuk terus maju melakukan perubahan. Salah satunya melalui promosi pelayanan kesehatan yang bermutu dan mendorong terwujudnya Indonesia Sehat.
Masyarakat banyak yang tidak menyadari bahwa osteoporosis mengancam kesehatan tulang mereka. Ada fenomena minimnya aktivitas masyarakat di luar ruangan, malas bergerak, dan kurang beraktivitas fisik.
”Terlebih pada masa pandemi ini, di mana sebagian besar pola bekerja, belajar, atau beraktivitas yang dilakukan secara daring dari rumah menjadikan peluang terjadi osteoporosis,” katanya.
Wapres Amin mengatakan, osteoporosis dapat dicegah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan menjaga pola hidup sehat melalui aktivitas fisik secara rutin, tidak mengonsumsi alkohol, dan tidak merokok. Selain itu, juga mengonsumsi nutrisi seimbang, terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D tinggi, serta deteksi dini untuk menjaga kesehatan tulang demi masa depan lebih produktif.
”Meskipun kita masih dalam situasi pandemi, gaya hidup sehat dan aktif harus terus dilakukan dan menjadi budaya. Banyak manfaat yang akan kita rasakan jika kita aktif bergerak. Kita akan sehat secara fisik dan mental dan tentunya meningkatkan kualitas hidup serta mengurangi risiko terkena penyakit tidak menular,” kata Wapres Amin.
Wapres Amin mengapresiasi dan mendukung penuh pencanangan Gerakan Melawan Osteoporosis yang diharapkan menjadi momentum bersama membangun kesadaran masyarakat untuk melawan osteoporosis. Gerakan ini menjadi penting untuk memperoleh dukungan dari seluruh masyarakat.
”(Hal tersebut) karena, gerakan ini tidak saja bertujuan mengobati, tetapi yang lebih penting melakukan pencegahan; baik dengan aktivitas olahraga maupun asupan nutrisi yang baik setiap hari,” kata Wapres Amin.
Ketua Umum Perwatusi Anita A Hutagalung menuturkan bahwa sambutan dan dukungan antusias seluruh masyarakat Indonesia atas acara puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional Tahun 2021 yang mengambil tema ”Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis” adalah hal membanggakan.
Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis menjadi langkah fundamental dan strategis bagi upaya penanganan osteoporosis sehingga Indonesia, di masa depan, akan memiliki masyarakat yang bertulang kuat, badan sehat, dan produktif dalam jangka waktu panjang.
Dukungan luas ini diharapkan menjadi pertanda bahwa kepedulian masyarakat akan pentingnya mengetahui, mencegah, dan menangani dampak penyakit keropos tulang ini cukup terasa manfaatnya bagi masyarakat Indonesia.
Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis dinilai menjadi langkah fundamental dan strategis bagi upaya penanganan osteoporosis dengan terus melakukan berbagai terobosan untuk selalu hadir di tengah masyarakat. ”Dan, menyuarakan betapa pentingnya hal ini dilakukan sejak dini sehingga Indonesia, di masa depan, akan memiliki masyarakat yang bertulang kuat, badan sehat, dan produktif dalam jangka waktu yang panjang,” kata Anita.