Anak dengan Diabetes Tipe 1 Perlu Penanganan Komprehensif
Prognosis penyakit diabetes melitus tipe 1 pada anak selama 10 tahun ini tidak membaik. Banyak anak dengan diabetes tipe 1 yang meninggal. Perlu penanganan komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Anak dengan diabetes melitus tipe 1 butuh penanganan yang komprehensif. Pemantauan kadar gula darah yang rutin, pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan pemberian insulin dalam dosis tepat sangat penting untuk menunjang kualitas hidup yang lebih baik.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bakti Pulungan di Jakarta, Senin (30/8/2021), menyampaikan, jumlah anak di Indonesia yang terdiagnosis diabetes melitus (DM) tipe 1 terus meningkat. Namun, prognosis penyakit tersebut tidak membaik. Jumlah anak yang meninggal akibat diabetes melitus tipe 1 masih tinggi.
”Kurangnya pendidikan dan pemahaman akan diabetes tipe 1, terbatasnya layanan kesehatan khusus, serta kurangnya pemantauan dan obat-obatan menjadi penyebab masih tingginya kematian anak dengan penyakit ini,” kata Aman.
Data IDAI menunjukkan, prevalensi DM tipe 1 di Indonesia meningkat tujuh kali lipat selama 10 tahun. Pada 2000 tercatat prevalensi DM tipe 1 sebesar 3,88 per 100 juta penduduk dan melonjak menjadi 28,19 per 100 juta penduduk di tahun 2010. Prevalensi diabetes tipe 1 pada anak-anak yang sebenarnya diprediksi lebih tinggi karena banyaknya kasus yang tidak terdiagnosis dan salah diagnosis.
Aman menuturkan, penemuan kasus DM pada anak amat penting agar bisa segera ditangani. Anak dengan diabetes tipe 1 butuh penanganan yang komprehensif, mulai dari pemberian insulin, pengaturan pola makan, hingga olahraga.
Anggota Tim Humas dan Advokasi Ikatan Diabetes Anak dan Remaja (Ikadar) Anita Sabidi menambahkan, edukasi publik soal Dm pada anak perlu ditingkatkan. Penyakit ini bisa dialami semua usia, mulai dari bayi, anak balita, anak, hingga remaja.
”Pengetahuan orangtua untuk mengasuh anak dengan diabetes juga penting agar kualitas hidup anak meningkat dan anak bisa tumbuh dengan diabetes. Dengan manajemen penanganan yang tepat, anak dengan diabetes bisa memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya,” katanya.
Kurangnya pendidikan dan pemahaman terkait diabetes melitus tipe 1, terbatasnya layanan kesehatan khusus, serta kurangnya pemantauan kesehatan menjadi penyebab masih tingginya kematian anak dengan penyakit ini.
Penyakit DM tipe 1 terjadi karena kerusakan sel beta pankreas oleh autoimun sehingga produksi insulin berkurang atau bahkan tidak bisa diproduksi sama sekali sehingga membutuhkan asupan insulin dari luar tubuh. Pasien diabetes tipe ini umumnya disebabkan oleh faktor genetik.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, penanganan pasien diabetes yang lebih baik menjadi bagian dari fokus reformasi kesehatan yang akan dijalankan pemerintah. Selain penguatan aspek promotif dan preventif, upaya penanganan pasien juga akan diperkuat.
Untuk mendukung hal itu, pemerintah terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mitra industri. Salah satunya melalui program Changing Diabetes yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Denmark melalui PT Novo Nordisk. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan penanganan pada anak dengan diabetes.
”Kementerian Kesehatan mendorong seluruh pihak, termasuk pihak swasta, komunitas, dan media untuk berpartisipasi dalam pencegahan dan pengendalian diabetes melitus. Harapannya, kerja sama ini bisa meningkatkan akses pasien terhadap penanganan diabetes, terutama diabetes pada anak, melalui edukasi, pencegahan, dan kuratif,” tuturnya.
Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen menyampaikan, program Changing Diabetes in Children tidak hanya hanya mendorong kesadaran masyarakat akan penyakit diabetes tetapi juga membantu pasien mengatasi penyakit mereka. Dengan begitu, risiko komplikasi dan beban pengobatan pada sistem pelayanan kesehatan bisa dikurangi.
Program tersebut meliputi, antara lain, peningkatan infrastruktur kesehatan, pelatihan dan pendidikan tenaga kesehatan, penyediaan peralatan dan perlengkapan pemantauan gula darah, dan edukasi untuk pasien anak dan keluarga.