Kasus Landai, Kota Magelang Masih Terapkan Standar PPKM Level 4
Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Magelang saat ini cenderung landai. Namun, aktivitas masyarakat tetap dibatasi secara ketat sesuai dengan standar PPKM level 4.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Magelang, Jawa Tengah, saat ini sudah relatif landai. Kendatipun demikian, sesuai dengan ketetapan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan PPKM Level 4, 3, 2 Covid-19 di wilayah Jawa-Bali, Pemerintah Kota Magelang tetap menetapkan standar PPKM level 4.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan, sejumlah aturan yang ditetapkan sesuai standar PPKM level 4, antara lain, dengan membatasi jumlah orang yang berada di pasar ataupun di tempat makan serta dengan tetap menutup destinasi wisata di Kota Magelang.
”Karena destinasi wisata benar-benar harus ditutup, maka sekarang kami belum berani memilikirkan rencana simulasi pembukaan obyek wisata,” ujarnya, Sabtu (21/8/2021). Di Kota Magelang, terdapat sedikitnya 11 destinasi wisata.
Sekalipun jumlah kasus Covid-19 sempat melonjak pada Juni-Juli 2021, memasuki Agustus ini, kasus penyakit tersebut cenderung landai. Jumlah pasien positif Covid-19 yang semula menunjukkan angka di atas 300 orang per hari, dalam beberapa minggu terakhir, pasien yang menjalani perawatan hanya sekitar 200 orang per hari.
Tingkat hunian rumah sakit yang sebelumnya mencapai lebih dari 50 persen per hari, sekarang hanya berkisar 30-40 persen per hari. Adapun rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Magelang terdiri dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar dengan kapasitas 156 tempat tidur, RST dr Soedjono dengan kapasitas 152 tempat tidur, Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Soerojo dengan kapasitas 220 tempat tidur, dan RSUD Budi Rahayu dengan kapasitas 55 tempat tidur.
Karena destinasi wisata benar-benar harus ditutup, maka sekarang kami belum berani memilikirkan rencana simulasi pembukaan obyek wisata. (Nur Aziz)
Adapun angka kematian yang pada Juli sempat mencapai lebih dari lima kasus per hari, pada Agustus ini hanya terdapat satu hingga dua kasus kematian per hari.
Vaksinasi massal
Kendatipun demikian, Aziz mengatakan, pihaknya gencar menekan perkembangan kasus baru Covid-19. Selain vaksinasi massal, saat ini Pemerintah Kota Magelang juga terus menggerakkan pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan ataupun tanpa gejala tidak melakukan isolasi di rumah, tetapi diisolasi terpusat (isoter).
Beberapa waktu lalu, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah sempat mencapai lebih dari 400 orang. Padahal, pada saat bersamaan, kapasitas di dua isoter di Kota Magelang belum penuh terisi.
Dua isoter yang disediakan di Kota Magelang adalah Hotel Borobudur di Jalan A Yani dengan kapasitas 73 orang dan Kampus Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Semarang di Jalan Perintis Kemerdekaan dengan kapasitas 80 tempat tidur. Pada Juni-Juli juga sempat disediakan satu isoter lagi, yaitu Hotel Safira di Jalan Gatot Subroto, dengan kapasitas 104 orang.
Setelah dibuka kembali pada 30 Juli lalu, pusat perbelanjaan Mal Artos di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, juga menetapkan standar yang ketat pada perilaku pengunjung, sesuai dengan standar PPKM level 3, seperti tertuang dalam Instruksi Bupati Magelang No 8/2021 tentang PPKM level 3 di Kabupaten Magelang.
Aturan ketat tersebut, antara lain, diberlakukan pada pembatasan durasi makan pada pengunjung yang makan di tempat, selama sekitar setengah jam saja.
Agar aturan tersebut benar-benar terlaksana, Mal Artos dan pengelola tenant makanan dan minuman kini mengerahkan personel khusus untuk mengawasi pengunjung dan menghitung durasi makan mereka.
”Khusus untuk foodcourt di Mal Artos, ke depan, kami pun berencana memasang pengatur waktu di setiap meja,” ujar Andrita Ayu dari bagian public relations Mal Artos.
Usia pengunjung yang masuk mal juga dibatasi berkisar 12-70 tahun dan pengunjung dilarang mengenakan masker berbahan scuba.