Bantuan Oksigen untuk Membantu Fasilitas Kesehatan Tangani Pasien Covid-19
Penanganan pandemi dan vaksinasi Covid-19 membutuhkan peran serta semua elemen bangsa, termasuk dunia usaha. Bantuan dan dukungan dunia usaha dalam penanganan Covid-19 diharapkan bisa mempercepat pemulihan ekonomi.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dukungan terhadap fasilitas kesehatan di masa pandemi Covid-19 di Indonesia butuh kolaborasi semua pihak. Dunia usaha pun ikut bergotong royong membantu dengan menyalurkan bantuan alat-alat kesehatan hingga menggelar vaksinasi.
Salah satu kebutuhan yang penting saat ini adalah ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19. Lonjakan jumlah pasien yang tidak sebanding dengan pasokan oksigen menyebabkan banyak pasien yang kondisinya memburuk.
Melalui program Adaro Berjuang untuk Indonesia, PT Adaro Energy Tbk memberikan bantuan 1.000 konsentrator oksigen senilai Rp 12,6 miliar kepada rumah sakit dan klinik yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Bekerja sama dengan Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS), Adaro memastikan konsentrator oksigen ini memenuhi kriteria kemudahan dalam penanganan pasien, yaitu mudah dipindahkan dan dibawa ke lokasi pasien, tidak perlu penanganan yang kompleks, serta tidak perlu diisi ulang.
Ketua YSDS Vincentius SW Budhyanto, di Jakarta, Sabtu (21/8/2021), mengatakan, di samping mendistribusikan unit konsentrator oksigen, YSDS juga akan melakukan sosialisasi tata cara penggunaannya sehingga barang dipastikan dapat berfungsi secara optimal. Konsentrator oksigen akan didistribusikan ke wilayah yang sangat memerlukan.
”Kami merasa gembira dukungan dari dunia usaha dan pihak lain untuk penanganan Covid-19 di Indonesia terus mengalir. Kami membantu pengumpulan dana, lalu menggunakannya untuk membiayai pengiriman atau logistik alat-alat kesehatan, hingga penyediaan laboratorium tes reaksi berantai polimerase (PCR) di berbagai perguruan tinggi, rumah sakit, dan klinik, termasuk menyalurkan alat perlindungan diri,” jelas Vincentius.
Menurut Vincentius, sejumlah rumah sakit di daerah mengajukan bantuan untuk dapat memiliki konsentrator oksigen. Alat ini dapat membantu pasien Covid-19 yang kesulitan bernapas dengan menaikkan level oksigen dalam darah di 92-94 persen. Alat ini bisa berfungsi selama 24 jam dan bisa dipakai selama enam bulan. ”Bantuan ini untuk mengatasi masalah kekurangan oksigen yang pernah terjadi ketika pasien Covid-19 di rumah sakit melonjak dan butuh bantuan oksigen,” ujar Vincentius.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menjelaskan, unit konsentrator oksigen ini akan semakin melengkapi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dalam menangani pasien Covid-19. ”Alat ini akan sangat berguna, terutama di wilayah yang aksesnya terhadap pemasok oksigen jauh. Adaro Berjuang untuk Indonesia senantiasa hadir sebagai bentuk perjuangan Adaro bersama bangsa Indonesia untuk tetap tegar dan menjadi pemenang dalam menghadapi pandemi ini,” ujar Garibaldi.
Dukungan penanganan Covid-19 juga dilakukan dunia usaha dengan menggelar vaksinasi. PT Fast Food Indonesia yang menaungi KFC Indonesia berkolaborasi dengan Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS), Ikatan Motor Indonesia, dan Rumah Sakit Islam Jakarta menyelenggarakan program vaksinasi karyawan KFC.
Menyaksikan langsung kegiatan vaksinasi ini, antara lain, Bambang Soesatyo selaku pendiri Gerak BS yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Direktur PT Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono, Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta Pradono Handojo, dan Ketua Umum Gerak BS Aroem Alzier.
Bantuan ini untuk mengatasi masalah kekurangan oksigen yang pernah terjadi ketika pasien Covid-19 di rumah sakit melonjak dan butuh bantuan oksigen.
Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk Justinus Dalimin Juwono mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 untuk karyawan adalah upaya untuk menekan penyebaran Covid-19. Kegiatan ini juga dapat berkontribusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
”Kegiatan gotong royong seperti ini mampu mempercepat vaksinasi nasional sehingga mempercepat pencapaian kekebalan komunitas,” tutur Bambang Soesatyo.