Ibu yang menyusui tetap aman untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Vaksin tidak memberikan efek samping pada ASI.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Ibu yang sedang menyusui tetap bisa menerima vaksinasi Covid-19. Antibodi yang terbentuk dari ibu yang divaksinasi bisa dialirkan melalui ASI sehingga dapat sekaligus memproteksi bayi dari penularan Covid-19.
Dokter spesialis anak Rosalina D Roeslani di Jakarta, Jumat (6/8/2021) mengatakan, ibu yang menyusui tetap aman untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Ibu menyusui justru merupakan kelompok rentan yang harus mendapatkan prioritas vaksinasi.
“Tidak masalah ibu menyusui mendapatkan vaksinasi Covid-19. Perlindungan dari antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi bisa disalurkan pada bayi melalui ASI,” katanya.
Vaksinasi Covid-19 yang disuntikan merupakan virus yang sudah dimatikan. Karena itu, secara biologis dan klinis tidak akan menimbulkan risiko bagi bayi yang menyusui, baik menyusui secara langsung maupun melalui ASI perah. Antibodi ibu yang terbentuk setelah vaksinasi justru bisa dialirkan melalui ASI sehingga bayi pun bisa turut terproteksi.
Meski begitu, terdapat sejumlah hal yang harus dipersiapkan sebelum ibu yang menyusui mendapatkan vaksinasi. Berdasarkan panduan dari Kementerian Kesehatan dan juga UNICEF, ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ataupun tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatannya. Penapisan awal tetap diperlukan untuk mengecek suhu tubuh dan tekanan darah.
Ibu menyusui boleh divaksinasi apabila suhu tubuh di bawah 37,5 derajat Celsius. Ibu juga tidak mengalami gejala penyakit seperti demam dan batuk. Selain itu, ibu juga tidak melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 dalam 14 hari terakhir sebelum divaksinasi. Tekanan darah juga harus di bawah 180/110 milimeter air raksa (mmHg).
Tidak masalah ibu menyusui mendapatkan vaksinasi Covid-19. Perlindungan dari antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi bisa disalurkan pada bayi melalui ASI. (Rosalina D Roeslani)
Melalui Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/11/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi pun disebutkan vaksinasi dapat diberikan kepada ibu menyusui. Bahkan, pada ibu yang positif Covid-19 tetap bisa menyusui bayinya dengan protokol kesehatan yang ketat.
Vaksin Covid-19 tidak berpengaruh pada produksi ASI. Selain itu, vaksin juga tidak memberikan efek samping pada ASI dan tidak berbahaya bagi bayi dan anak yang menyusi ibu yang sudah divaksinasi.
Spesialis nutrisi dari UNICEF Indonesia Ninik Sukotjo dalam rilis pers menyampaikan, semua ibu menyusui harus dipastikan mendapat perlindungan, termasuk untuk mendapatkan vaksinasi. Setelah divaksinasi, ibu juga tetap bisa menyusui anaknya dengan baik.
“Ibu dengan Covid-19 positif juga perlu didukung untuk dapat menyusui dengan protokol kesehatan, untuk kesehatan ibu dan anak yang optimal,” tuturnya.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) juga telah mengeluarkan panduan dan petunjuk teknis tentang vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil dan menyusui. Dalam panduan itu dituliskan, semua jenis vaksin yang tersedia saat ini, baik Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer bisa diberikan pada ibu hamil dan menyusui.
Namun, vaksinasi sebaiknya ditunda apabila ibu menyusui memiliki kanker darah, kanker tumor padat, kelainan darah seperti talasemia, imunohematologi, hemofilia, gangguan koagulasi, serta kondisi kelainan darah lainnya. Kelayakan untuk mendapatkan vaksinasi harus ditentukan oleh dokter ahli terkait.
Penundaan vaksinasi juga perlu dilakukan pada ibu yang memiliki reaksi alergi berupa anafilaksis dan reaksi alergi berat ketika mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Penundaan juga harus dilakukan jika ibu sedang terinfeksi Covid-19.