Gerakan Kemanusiaan Modal Penting Membantu Tenaga Kesehatan
Di tengah lonjakan kasus Covid-19, gerakan sosial dan kemanusiaan bermunculan untuk membantu mengatasi persoalan selama pandemi. Dukungan ini sangat diperlukan masyarakat, termasuk para tenaga kesehatan.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berbagai gerakan kemanusiaan terus bermunculan selama pandemi Covid-19 untuk meringankan beban tenaga kesehatan dan masyarakat umum. Gerakan itu menjadi modal penting dalam membantu mengatasi beragam masalah yang belum terselesaikan oleh pemerintah atau pihak berwenang lainnya.
Salah satu gerakan kemanusiaan yang fokus menangani berbagai masalah saat pandemi, khususnya yang dihadapi tenaga kesehatan (nakes), ialah gerakan Anak Bangsa Peduli. Fokus gerakan ini adalah menggalang donasi untuk tenaga kesehatan dari berbagai platform.
Inisiator gerakan Anak Bangsa Peduli, Cathy Sharon, mengemukakan, gerakan ini dimulai sejak tahun lalu saat awal pandemi terdeteksi di Indonesia untuk mengatasi kelangkaan alat pelindung diri (APD), seperti baju hazmat dan masker N95. Dengan koneksi dan jaringan para anggota, akhirnya saat itu berhasil dikumpulkan sejumlah APD.
”Saat itu kami bergerak sendiri dan berdonasi di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) hingga luar Jawa. Donasi berhasil disalurkan ke lebih dari 250 rumah sakit. Kami memilih membantu para tenaga kesehatan karena kami menyadari mereka butuh dukungan,” ujarnya saat konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (27/7/2021).
Setelah kasus Covid-19 kembali melonjak akibat varian baru, gerakan Anak Bangsa Peduli saat ini kembali membuka donasi bagi nakes bekerja sama dengan Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). Kolaborasi ini diharapkan membuat penyaluran donasi dan bantuan bagi nakes lebih terkoordinasi dengan baik.
”Kolaborasi ini membuat kami tahu harus mengirimkan bantuan tersebut ke mana. Sementara tahun lalu, semua bantuan dikirimkan lewat bantuan media sosial. Kami mengunggah dan saat ada yang meminta baru kami kirimkan,” ucapnya.
Kolaborasi ini membuat kami tahu harus mengirimkan bantuan tersebut ke mana.
Saat ini, gerakan Anak Bangsa Peduli juga sudah melebarkan pihak penerima donasi hingga ke tingkat puskesmas atau kelurahan. Sebab, puskesmas atau pihak kelurahan kerap mengalami kelangkaan, khususnya peti jenazah, karena tingginya jumlah pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi mengatakan, terdapat upaya preventif dan kuratif dalam upaya perlindungan dan keselamatan tenaga kesehatan. Upaya preventif dilakukan dalam bentuk prosedur standar operasi (SOP) saat menjalani perawatan pasien Covid-19, penggunaan APD, dan dukungan moral.
”Dalam satu bagian upaya preventif ini, kami mencoba untuk bekerja sama dengan beberapa pihak, tak terkecuali kelompok masyarakat sipil. Selain sebagai dorongan moral, diharapkan juga upaya ini menjadi kolaborasi dukungan dalam menjaga kesehatan dan membantu tenaga medis,” katanya.
Menurut Adib, dukungan dari gerakan Anak Bangsa Peduli sudah dilakukan selama satu bulan terakhir dengan membantu pengadaan APD yang terstandar serta pemenuhan vitamin dan nutrisi. Diharapkan dukungan dan gerakan ini dapat ditiru oleh kelompok masyarakat sipil lainnya mengingat banyak keterbatasan dari nakes.
Ketua Pelaksana Harian Mitigasi PB IDI Mahesa Paranadipa mengatakan, selain memberikan dukungan bagi nakes, gerakan masyarakat sipil dapat membantu memerangi kabar bohong atau hoaks kesehatan, terutama terkait dengan Covid-19. Meluruskan kabar ini sangat penting agar proses penanggulangan Covid-19 semakin baik dan masyarakat lebih patuh menerapkan protokol kesehatan.
Kematian tenaga kesehatan
Menurut data yang dirangkum Tim Mitigasi PB IDI, hingga 17 Juli 2021 sebanyak 545 dokter telah meninggal dunia sehingga total lebih dari 1.323 nakes gugur setelah terpapar Covid-19. Agar angka kematian ini tidak bertambah, PB IDI mencanangkan gerakan untuk membantu nakes yang sedang menjalani isolasi mandiri dengan membuat pusat panggilan Whatsapp 0859106505279.
”Nantinya akan ada verifikasi data keanggotaan nakes tersebut sebelum mendapat berbagai bantuan yang didukung gerakan Anak Bangsa Peduli. Mereka perlu didukung agar tidak makin parah saat menjalani isolasi mandiri, termasuk akses akan obat karena nakes juga kesulitan mendapatkan obat,” ucapnya.