Presiden: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Bisa Segera Dimulai
Presiden Joko Widodo menyatakan BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan bagi anak berusia 12-17 tahun.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah akan segera memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 12-17 tahun. Langkah ini menyusul penerbitan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait penggunaan darurat vaksin Sinovac yang dinyatakan aman untuk anak di rentang usia tersebut.
Presiden Joko Widodo menuturkan rasa syukur karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan emergency use of authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan bagi anak berusia 12-17 tahun. ”Dengan demikian, vaksinasi untuk anak-anak usia tersebut bisa segera dimulai,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/6/2021).
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan tinggi atas pencapaian 1,3 juta vaksinasi pada hari Sabtu, 26 Juni 2021. Pencapaian ini lebih cepat dari target 1 juta vaksinasi per hari yang ditetapkan mulai Juli 2021.
Menurut Presiden, hal ini tercapai berkat kerja keras dan gotong royong semua pihak. Pihak dimaksud terutama Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, dan pihak swasta yang turut membantu. Demikian pula masyarakat yang telah bersedia divaksin.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan semua pihak tetap harus bekerja keras agar target 1 juta vaksinasi per hari terjaga sampai akhir Juli 2021. ”Dan, dapat kita tingkatkan dua kali lipat pada Agustus 2021, yaitu mencapai 2 juta dosis per hari,” katanya.
Presiden Jokowi menuturkan, menekan penyebaran Covid-19 hanya dapat dilakukan melalui upaya bersama. Semua pihak diminta tidak ragu divaksinasi dan tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.
”Saya mohon kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara, kita semua untuk tidak ragu divaksinasi dan tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan. Sekali lagi saya ingatkan, tinggallah di rumah selama tidak ada kebutuhan yang mendesak,” kata Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam konferensi pers seusai pelaksanaan vaksinasi untuk 10.000 pekerja media di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (25/6/2021), mengimbau setiap penyelenggara vaksinasi dapat menjaga dan memastikan data pribadi masyarakat terlindungi dengan baik. Seluruh masyarakat pun diimbau tidak menyebarkan barcode setelah menjalani vaksinasi.
Hal ini diperlukan untuk menjaga data pribadi tidak disalahgunakan. ”Proses-proses vaksinasi ini melibatkan data pribadi, maka tentu kita harapkan perlindungan data pribadi tetap kita jaga dengan baik,” kata Johnny melalui tayangan yang diunggah di akun Youtube Kemkominfo TV, Senin.
Proses-proses vaksinasi melibatkan data pribadi, maka tentu kita harapkan perlindungan data pribadi tetap kita jaga dengan baik.
Disampaikan pula bahwa vaksinasi Covid-19 menjadi momentum seluruh komponen bangsa untuk bersatu. Hal ini diperlukan agar seluruh elemen dapat menemukan titik simpul yang sama sehingga seluruh kekuatan dan energi dapat digunakan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 di Indonesia sesegera mungkin.
Hal senada disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberi keterangan pers terkait perkembangan terakhir penanganan pandemi Covid-19, Jumat lalu. Ada banyak kejadian lain yang sama sulit atau lebih sulit yang bisa dilalui bangsa Indonesia dengan selamat.
”Asalkan kita bisa bekerja bersama-sama, harusnya kita bisa atasi (pandemi Covid-19). (Melihat) sejarah bangsa Indonesia, sejarah umat manusia, harusnya kita bisa, asalkan kita selalu fokus untuk menggunakan energi yang kita miliki ke sisi positif untuk mengatasi pandemi ini,” ujar Budi Gunadi.
Dengan demikian, lanjut Budi Gunadi, tidak terlalu banyak energi yang kita gunakan untuk saling menyalahkan atau mencari kekurangan orang. Semua pihak diajak bersama menyalurkan energi positif untuk mengatasi pandemi Covid-19.
”Kita fokus untuk bekerja sama. Saya tidak mungkin bisa sendiri menyelesaikan ini. Pemerintah tidak mungkin bisa sendiri. Kita butuh dukungan semua stakeholder (pemangku kepentingan), semua komponen bangsa; ya, pemerintah daerah, wartawan, rakyat, swasta, kita harus sama-sama,” ujar Menkes.
Budi Gunadi menuturkan, pihaknya percaya modal sosial bangsa Indonesia besar. Asalkan semua pihak bisa merajut kebersamaan, dengan energi yang dimiliki, Indonesia diyakini akan mampu mengatasi pandemi Covid-19.
Menkes Budi mengatakan bahwa sulit menjawab pertanyaan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Akhir pandemi Covid-19 bergantung kepada kita semua. Semakin kita bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan rajin mencuci tangan, pandemi Covid-19 akan makin cepat berakhir.
Pada kesempatan tersebut Budi pun mengimbau warga untuk tinggal di rumah. Tinggal di rumah saat ini merupakan cara kita melindungi diri sendiri, keluarga, tetangga, rakyat Indonesia, dan seluruh umat manusia di dunia.